part 19

17.3K 1K 34
                                    

SELAMAT MEMBACA ~

°°🦋🦋°°

"Pengumuman bagi seluruh siswa ALENKA di harapkan berkumpul di lapangan. "

" Sekali lagi bagi seluruh siswa ALENKA di harapkan berkumpul di lapangan! Terimakasih ..."

" Tumben banget ada pengumuman. " Ucap bara

" Bener. "

" Ada apa nih Leo ?" Fino bertanya sembari menatap maniak Leo yang sedang memandang dunianya.

Leo diam dengan pandangan fokus ke Darren  yang sedang mengunyah nasi.

" Harus cepat - cepat nih " ujar Darren mempercepat kunyahannya.

" Pelan - pelan baby " titah Leo mencolek hidung Darren

" Tapi kan ada pengumuman. Nanti guru marah kalau tahu kita di sini " ujar Darren

" Gak ada yang berani marahin kamu. Ada aka di sini "

" Aka tanggung jawab. "

" Makan pelan - pelan ya. "

" Cihh. ...! Kita gak di anggap ada " celetuk bara merangkul pundak Fino.

" Bener. ! Geser dikit jauh- jauh dari mereka. Jiwa ke jombloan gue tak terima  " Fino membalas rangkulan tangan itu.

Leo hanya menatap sekilas kedua sohibnya. Lalu kembali fokus ke Darren.

Setelah selesai dengan makannya keempat orang itu menuju lapangan. Terlihat banyak manusia berbaris rapi dan terlihat juga guru- guru beserta Dirga ikut serta.

Leo berjalan santai bersama bara dan Fino sedangkan Darren sedikit gugup dan juga takut ia memegang baju belakang Leo sambil berjalan menunduk.

" Leo. Dari mana ?" Tanya Dirga. Semua pandangan siswa tertuju kepada tiga pemuda tampan di sekolah ALENKA sedangkan yang satunya terlihat begitu cantik imut dan menggemaskan. Jangankan cewek. Cowok- cowok terpikat oleh ke imutan Darren.

" Makan pah" jawabnya santai.

" Masuk barisan !" Perintah Dirga yang langsung dijalankan oleh Leo

Darren melepas baju Leo kemudian berjalan mencari kelasnya.

" Hey kemana ?" Tanya Leo

" Baris deretan kelas "

" Gak usah.  Sini !" Leo menarik tangan Darren dan mengungkungnya ke samping. Di ikuti oleh bara dan Fino.

Darren pasrah aja nurut. Kalau gak nurut takutnya Leo marah kan malu di lihat banyak orang.

" Baik perhatikan !" Ucap Dirga di bantu mic yang terpasang di depan nya  membuat semua siswa diam dan fokus menatapnya.

" Karena Minggu depan sekolah kita ulang tahun bapak akan mengadakan acara camping. Bukan di sekolah tapi di bukit.  "

"  Maaf menyela pak. Kenapa gak bapak adakan lomba saja di sekolah pak kan itu lebih bagus " salah satu murid ALENKA berkomentar menyela pembicaraan Dirga.

" Bapak gak mau kejadian tahun lalu terulang "

" Kejadian ?" Semua murid saling tatap tak mengerti dengan ucapan Dirga.

"  Kejadian yang membuat seseorang Sampek masuk rumah sakit. Itu di lakukan oleh kakak alumni kalian. Kalian tak tau karena kalian belum lahir. "

" Udah itu aja yang bapak sampaikan. Di kegiatan kemah nanti akan ada acara yang pastinya seru. Bapak harap kalian ikut berpartisipasi. Terimakasih"

Obsesif [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang