part 12

17.6K 1.1K 49
                                    

SELAMAT MEMBACA ~~

°°°🦋🦋°°°

Braakk!!!!

" Sakit !" Ujar Darren  memandang Leo .

Pemuda itu menyeret Darren dan pergi dari sekolah menuju rumah yang di beli Leo. Meninggalkan sekolah.  Ia membanting tubuh kecil Darren ke kasur setelah sampai.

" Udah gue bilang kan ?"

" Jangan Deket sama cowok lain !"

" Terus kenapa lu ke sekolah bareng cowok brengsek itu hah ?" Leo menatap dingin ke arah Darren.

" Dia cuma numpang. Leo!"

" Di gak brengsek. !"

" Dia temen gue. !" Darren tak mau kalah soal berdebat.

Leo mencengkram tangan Darren kuat. Membuat Darren kembali mendesis sakit.

" Lepas. !" Bentak Darren namun Leo tak memperdulikannya.

" Leo!" Teriak Darren.

" Gue gak mau tahu sekali lagi gue lihat lu sama bajingan itu. Gue hukum lu. "

" Brengsek !" Ujar Darren.

" Lo bilang apa ?" Dengan wajah tanpa ekspresinya Leo kembali menatap Darren dan mengeratkan pegangannya.

" Brengsek. !" Ulang Darren

" Lu brengsek Leo. Lu yang brengsek di sini. "

" Lepasin tangan lo!  "

" Gak !"

Dengan sekuat tenaga Darren berusaha melepas cengkeraman Leo dan itu berhasil meski satu tangan terbebas. Dengan cepat ia mengangkat tangannya lalu menampar pipi Leo.

Plak!!

Suara tamparannya begitu renyah.

Leo dengan cepat menarik tangan Darren. Namun Darren kekeh melawan hingga akhirnya tanpa sadar Leo menampar pipi Darren dengan keras

Plaakk!!!

Seketika Darren terdiam memegangi pipinya dan menatap Leo jengah.

" m-Maaf. Bukan maksud gue nampar lu ren "  ucap Leo dengan nada menyesal

" Bajingan. !"

" Kenapa gue harus suka sama laki- laki brengsek kek lu !"  Darren yang sepenuhnya marah itu mendorong tubuh Leo hingga sedikit menjauh dari tubuhnya.

Tangan besar Leo kembali menarik pinggang Darren den mengungkungnya ke dalam dekapannya.

" Jangan pergi. "

" Maafin gue. !"

" Gue beneran gak  sengaja. " Leo semakin  memeluk erat tubuh Darren.

" Lepas !" Perintah Darren namun tak Leo pedulikan.

" Gue gak suka lihat lu Deket dengan orang lain ren. Apa gue salah ?" Ujarnya lembut

" Lu terlalu posesif. " Perlahan Darren membalas pelukan Leo.

" Maafin gue " Leo melihat pipih Darren yang merah akibat tamparannya tadi. Ia mengelus pipi itu lalu menciumnya lembut.

" Maafin gue. " sekali lagi Leo minta maaf,ia   merasa bersalah menampar Darren. Meski itu tak di sengaja.

" Iya. "  Ujarnya singkat dan masih berada di pelukan Leo.

"Gue mau ke sekolah. " Pinta Darren  secara ini masih jam sekolah. Tapi mereka membolos.

Obsesif [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang