part 6

21.9K 1.3K 33
                                    

SELAMAT MEMBACA ~~

°°°🦋🦋°°°


Seorang pemuda duduk di lantai dengan lesu. Tangan mungilnya mengupas badannya yang gerah. Ia menyadarkan punggungnya ke tembok.

" Nih. Minum " Ucap seorang pemuda Reno sembari memberikan sebotol air minum.

Darren pemuda itu kaget karena suara Reno yang tiba- tiba berada di sampingnya. Ia melihat minuman yang di berikan Reno dan meraihnya tanpa ragu.

"Makasi ."

Darren membuka tutup botol yang di berikan oleh Reno. Meminumnya hingga habis.

" Capek ?" Tanya Reno yang sekarang sudah duduk di samping Darren.

" Banget " ujar Darren dengan tatapan lesu.

" Udah gue bilang. Cukup! Jangan pedulikan dia lagi."

" Lu hampir sebulan di suruh orang itu Darren. "  Titah Reno.

" Lu juga jarang main sama gue. Lu lebih mentingin dia dari pada gue. " Ucapnya dengan nada cemburu.

" Ren lu harus ngerti posisi gue. " Terang Darren.

Akhir- akhir ini Leo menyiksa Darren. nyuruh Darren bawa tasnya yang setiap hari selalu berat. Entah apa yang di bawa Darren tak tahu.

Bahkan ia sering nyuruh Darren buat jemput dia di depan rumahnya meski  Leo jarang nyuruh Darren buat singgah.

Leo juga nyuruh Darren buat beli makanan dan ia jarang belikan Darren makanan seperti waktu itu.

Darren di perlakukan seperti itu sudah hampir satu bulan. Dia juga sudah tahu nama Leo. Tapi satu hal yang belum Darren tahu.  Pemilik sekolah ini adalah ayah Leo. Dirga alenka.
Darren hanya tahu nama Leo. Tidak dengan nama Leo ALENKA.

" Iya maaf " ujar Reno

" Ini sudah jam. Kita ke kelas yuk. " Ajak Reno menjulurkan tangannya.

" Iya " balas Darren menerima uluran tangan Reno.

" Eeh. Eeh . lu kenapa. ?"  Tanya Reno khawatir saat Darren sedikit oleng dengan satu tangan memegangi kepalanya.

" Lu pusing?"

" Sepertinya. " Ujar Darren melepas rangkulan tangan Reno dan memejamkan matanya untuk menghilangkan sakit di kepalanya.

Saat Darren berhasil melepas rangkulannya dari Reno. Kini Reno memegang tangan Darren takut nanti Darren oleng lagi dan jatuh.

Reno memperhatikan Darren dengan intens pemuda itu memutuskan untuk menggendong darren di punggungnya. Tanpa penolakan Darren mengeratkan lagi pegangannya dan menenggelamkan wajahnya di punggung kekar Reno.

tanpa mereka sadari ada tatapan  tidak suka dari pasang mata  yang mengamati ke dekatan mereka.

" Kita ke UKS ya. Lu pasti capek. "

" Gak. Gue gak suka. Di sana bau obat. " Raut pucat nampak jelas di wajah Darren. Tapi ia menolak pergi ke UKS. Alasnya tak suka bau obat katanya.

Reno meyakinkan Darren kalau di UKS tidak seperti di rumah sakit yang bau obatnya menyengat.

Dan ujung - ujungnya karena paksaan dari Reno Darren mengiyakan. Pemuda itu melangkahkan kakinya ke ruang uks.

Setelah sampai Reno menurunkan Darren pelan di atas kasur dan menyuruhnya untuk istirahat.

" Lu istirahat dulu. "

" Biar gue yang bilang ke guru. "

" Pulang sekolah gue jemput lu di sini. "  Ujar Reno yang di jawab anggukan oleh Darren.

Obsesif [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang