bab 21

16.7K 971 61
                                    

SELAMAT MEMBACA ~~

°°🦋🦋°°

" Bara lu bisa gak meluk gue ?" Ucap Fino

" Uusstt lu jangan berisik nanti singa itu bangun !" Bara menunjuk Leo.

" Dia gak bakalan bangun. Lihat ada bayinya. "

" Kalau bayinya bangun. Kita bisa di usir dari sini sama manusia singa itu !" Pekik bara dengan suara pelan.

" Iya tapi lu gak usah peluk gue bisa kan ?".

" Gue dingin. "

" Gak ada hubungannya sama gue. Lepas gak!"   Fino mendorong tubuh bara namun tetap tak bisa.

" Sebentar saja "

" Gue risih anjing!"

" Biasakan dari sekarang !"

" M-maksud lu ?"  Fino sedikit menoleh

" Ya , gue lagi ngejar lu " bara semakin mengeratkan pelukannya.

"  Bara lu pasti sakit. !  otak lu bermasalah !"

" Itu karena lu !"

" Karena gue ? Kenapa ?"

" Mencintai lu harus sesakit ini ? Lu cukup terima gue. !"

" Hah " Fino menghela nafas panjang.  Ia tak lagi meladeni gurauan yang di lontarkan bara. Untuk kali ini ia membiarkan bara memeluknya.

Lelaki itu tak berfikir keras tentang ucapan bara. Dia menyimpulkan itu cuma sekedar candaan. Dia tau bara yang suka ngaco. 

Fino sudah bersumpah pada dirinya sendiri kalau dia tidak akan jatuh cinta lagi.  Karena hatinya telah di patahkan oleh perempuan yang dulu di cintainya.

" Lakukan sesuka lu.  "

" Seriusan ? Baiklah. " Bara memasukan tangannya ke dalam celana Fino. Fino terkejut dan mendorong bara keras hingga menimpa Leo.

" Aak sakit !" Ujar bara.

Leo bangun dan menendang bara keras.

" Keluar!"

" Leo ! Lu seriusan nyuruh gue keluar ?"

" Ya. Keluar !"

" Ck"

" Fffpp mampus lu. Makanya punya tangan di jaga !"

" Lu juga keluar !" Ujar Leo membuat Fino mematung.

" G-gue?"

Leo menaikan satu alisnya.

" Kalian berdua keluar!"  Seru Leo

" Lu teman yang gak asik !!' Fino bangkit lalu keluar mencari bara.

" Puahahahha lu di usir juga ?" Bara tertawa lepas bahkan dia sampai lupa kalau itu sudah tengah malam

" Jangan berisik !" Fino melempar sandalnya ke arah bara.

" Sakit anjing! "  Pekik bara.

" Makanya mulut jangan kek cewek !"  Fino duduk di samping bara.

" Di luar dingin ci !" Ujar Fino memeluk tubuhnya sendiri.

" Sini biar lu hangat "

" Gak mau !"

" Ck. !" Bara menarik tangan fino mengungkung  Fino ke dekapannya .  Tangan besar itu memeluk tubuh Fino

" Udah gak dingin lagi kan ?"

Obsesif [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang