bab 24

14.8K 922 45
                                    

SELAMAT MEMBACA ~~

°°🦋🦋°°


Ddrrtttt!!!! Ddrrtttt!! Ddrrtttt!!

Suara ponsel Leo bergetar membuat ia terusik dan bangun dari tidurnya. Tangan panjang nan kekar itu meraba-raba nakas

" Baby bangun " ucap Leo melirik kesamping. Yang ternyata tak ada siapapun.

" Hah... Gue lupa !" Lanjutnya.

Lelaki itu melirik ponsel yang dari tadi berdering.
Ia melihat nama di layar ponselnya. Kemudian mengangkat sambungan itu.

" Hmm " ujar Leo.

"  Leo How are you?' teriak seseorang di seberang sana.

" Baik"

" I went to Indonesia for two days"

" Hmm" jawab Leo singkat.

" Kenapa respon lu kayak itu. ?" Tanya orang itu.

" Ya. Gue harus bilang apa ?"

" Setidaknya jangan kaku lah. !"

" Hmm "

" Dasar kulkas 1000 pintu!" Jengah orang itu yang langsung mematikan ponselnya.

Tutt!!

" Hah " Leo menghela nafas panjang. Ia melirik jam yang ternyata masih terlalu pagi. Sekitaran jam 03:00 pagi

Leo tak bisa tidur lagi. Lelaki itu memutuskan buat pergi ke  rumah Raka. Ia ingin bertemu dengan Darren.

Leo menggunakan celana jin dan Hoodie meraih kunci motornya  kemudian mengendap - ngendap pergi keluar rumah.

Leo menyalahkan mesin motornya saat berada di luar pagar rumah. Agar tak ketahuan. Tapi dia tidak tau sepasang mata serigala melihat dirinya.

Butuh waktu kurang lebih 10 menit Leo sampai di rumah Raka. Ia memakaikan motornya kemudian mengetuk pintu dengan sopan.

" Siapa coba malam-malam bertamu " ujar Raka lelaki itu berjalan terombang-ambing menuju pintu utama.

Raka membuka pintu dan melihat Leo tengah berdiri di depannya.

" Leo !" Ucap Raka.

" Maaf mengganggu om. "

" Iya gak apa. Cari Darren ?"

" Em. " Leo menganggukkan kepalannya

" Masuk- masuk dia di kamarnya. "

Leo masuk ia pergi menuju kamar Darren. Dengan pelan pemuda dingin itu membuka pintu kamar Darren lalu masuk. Ia melihat Darren tidur pulas.

Leo meraba pelan wajah Darren, ia tersenyum
Bagaimana mungkin kekasihnya terlihat sangat cantik ?

Leo tak berniat tidur di sana. Ia hanya ingin melihat Darren sebelum pergi.

Setelah ia rasa cukup Leo berjalan keluar tapi sebelum itu ia mengecup pelan bibir sang empu.

" I love you " ujarnya yang langsung pergi.

Langkah kakinya terhenti saat  Darren memanggil namanya.

" Aka ?"

Leo membalikan badan dan melihat Darren yang duduk di atas kasur sembari mengucek- ngucek matanya pelan

" Arren "

" Kemana ? " Tanya Darren ia menyalahkan lampu

" Aka mau pulang. " Ucap Leo

Obsesif [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang