bab 44

15.8K 887 30
                                    

SELAMAT MEMBACA ~~

°°🦋🦋°°

Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana rumah. sayup-sayup terdengar suara jangkrik memecah keheningan malam,

sesekali suara burung malam terbang penuh harapan. Udara terasa dingin menyegarkan. Langit cerah dihiasi bintang-bintang bertebaran menemani gagahnya raja malam yang bersinar terang menebar cahaya berkilauan.

Nyamuk juga tidak mau kalah, terbang kesana kemari berhamburan mencari hamparan kulit untuk mengobati kehausan.

Manusia yang kelelahan karena aktivitasnya  terlelap dalam tidur malam, sementara beberapa manusia nampak terbangun, dan salah satunya diantara mereka yaitu pasangan yang sedang  duduk di balkon.

" Hati - hati jalannya baby ,"

" Udah aka. Bahkan jika di bandingkan dengan siput arren paling lambat. " Ucap Darren yang baru bisa berjalan ini.

" Aka kenapa ? Kok wajah aka sedih ?" 

" Gak apa- apa baby ,"

" Jangan bohong.  Arren tau aka pasti banyak pikiran "

" Hah " Leo  menghela nafasnya panjang ia menarik Darren lalu memeluknya erat

" Aka cuma mikirin papa. "

" Pak kepala sekolah belum pulang juga ? Udah satu bulan masak belum pulang ? "

" Belum. "

" Maafin arren. Karena jaga arren aka gak sempat nyari pak kepala sekolah. ," Wajah Darren terlihat begitu sedih

" Ini bukan salah kamu baby "

" Biarkan saja.  Mungkin orang tua itu ingin menyendiri. Om Arga  juga udah ngurus semuanya."

Meski Leo bilang demikian namun Darren sangat mengenal Leo Kalau sebenarnya Leo mengawatirkan papanya itu.

" Karena udah malam ayok tidur. " Ajak Leo ia menggendong Darren dan membawanya ke kasur.

" Tidur yang nyenyak baby. Jangan pikirin yang lain oke "

Cup !!

Leo menepuk- nepuk kepala Darren pelan hingga anak itu tertidur.

Setelah aman Leo bangkit dengan pelan. Ia melepas pelukan Darren

Lelaki itu berjalan menuju balkon kamarnya. Kemudian meraih ponsel lalu menghubungi seseorang.

" Gimana om ,?" Tanya Leo kepada orang di seberang sana

" ....."

" Baik om Besok Leo kesana. "

Tut!!

Setelah tau keberadaan Dirga Leo sedikit tenang.

Leo menyalahkan rokonya dan mulai menikmati malam. Sesekali ia melirik ke tempat tidur Darren. Takutnya nanti anak itu terbangun dan mendapati dirinya sedang merokok.

Obsesif [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang