Bab 62

11.3K 678 32
                                    

SELAMAT MEMBACA ~~

°°🦋🦋°°



"Apa yang membuat kamu datang ke sini ?" Tanya Dirga kepada Alex

"Saya dengar anda terluka, saya datang untuk menjenguk anda " ucap Alex yang sekarang duduk di sebelah tempat tidur Dirga

"Gak perlu repot-repot menjauhkan !" Kesal Dirga

"Apa anda begitu membenci saya ?"

"Iya !"

"Padahal saya sudah pernah membantu anda mengeluarkan hasrat yang anda pendam setelah istri anda meninggal !"

"Alex,Cukup!"

"Karena itu saya membenci kamu !" Lanjut Dirga

"Oke,oke jangan berteriak seperti itu,saya tidak tuli"

"Pak Dirga, saya akan pergi tapi sebelum itu boleh kita melakukannya lagi ? "

"Saya selalu ketagihan dengan goyangan bapak " bisik Alex sambil meremas kejantanan Dirga

"Sial, jauhkan tanganmu !"

"Apa bapak tidak menyukainya ?"

"Ah ... bajingan !" Geram Dirga

Bugh !!!

Seseorang memukul keras kepala Alex hingga Alex jatuh pingsan.

Dirga melihat orang itu lalu bernafas lega.

"Kakak mu hampir di perkosa !" Ucap Dirga sambil menatap Arga.

"Lawan ! Kenapa kamu bodoh sekali !" Ucap Arga

"Tidak lihat? Aku sakit !"

"Alasan ! Bilang aja lemah !" Ucap Arga sambil menyeret tubuh Alex ke samping

Arga meraih ponselnya dan menghubungi seseorang

"Bereskan Alex ,!"

"Baik tuan !"

Tidak lama segerombolan orang datang dan membawa Alex pergi dari rumah sakit.

"Ah udah lama kita tidak melakukan itu ? Mumpung ada Alex, kita bisa sepuasnya !" Ucap pelan  salah satu anak buah Arga.

"Yo Man !"

Di waktu yang bersamaan Arga masih berada di kamar Dirga.

"Dari mana ? Jangan katakan kamu menghabisi mereka ?" Tanya Dirga

"Mereka siapa ?"

"Jaya, Venny sama violet"

"Ah, aku hanya menghabisi jaya sama Venny !"

Mendengar itu Dirga terdiam, mau marah percuma karena dia Arga

"Lupakan itu ! Violet ?" Tanya Dirga

"Masih di kurung !"

"Jangan lakukan hal apapun, biarkan dia seperti itu dulu, ngerti kamu Arga ?"

" ya ! " jawab Arga ketus

"Eza di mana?" Dirga bertanya setelah menyadari sesosok mungil yang biasanya ada di samping Arga.

"Dia tidur, istri aku cape" jawab Arga sambil memakan buah apel yang ada di meja.

"Cape ?"

"Ya "

Dirga tidak bertanya lagi, dia mengerti maksud Arga.

Obsesif [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang