bab 57

13.6K 794 37
                                    

SELAMAT MEMBACA ~~

°°🦋🦋°°



" lama tidak bertemu direktur Jay ?" ..

" apa yang anda lakukan di sini tuan ?" Tanya jaya gugup

" Direktur Jay ? Bukannya kamu ingin bertemu dengan saya ?"

" Maafkan saya ....." Jaya langsung bersujud meminta maaf ke Dirga,

" papa kenapa minta maaf ke dia ?  Orang ini yang mempermalukan aku  dan mengatakan kalau aku ini anak jalang pah.!"

" seharusnya papa gak—..."

" cukup Venny. Kamu juga harus minta maaf ke beliau !" Ucap jaya membuat Venny semakin tidak paham dengan situasi ini.

" direktur Jay? Apa ini anakmu ?"

" iya tuan. Maafkan anak saya,dia tidak tau apa-apa. "

" Tolong berdiri. Rasanya kurang baik kalau orang tua bersujud kepada anak muda seperti saya,

" muda dari mana kamu udah tua, inget umur !" Sambung Arga membuat Dirga menatap dirinya

" Arga kamu diam !"

" ya !"

Dirga kembali fokus ke jaya yang sekarang udah berdiri.

" Silakan masuk kedalam pak. Kita bicara di ruangan saya "

"B—baik, tuan "

Dirga pergi ke ruangannya di susul oleh jaya dan juga Venny yang sebenarnya tidak mau ikut tapi di paksa oleh jaya.

Setelah melewati beberapa kelas dan lorong, akhirnya mereka sampai di ruang  kepala sekolah

Dirga mempersilakan Venny dan jaya untuk duduk nyaman.

" hah, jadi ?" Tanya Dirga kemudian

" seperti yang saya katakan tuan, saya minta maaf, jika  dari awal saya tau sekolah ini milik tuan, saya tidak akan mengusiknya  "

Dirga tersenyum mendengar itu. " Direktur jaya ?. Apa anda tidak lihat nama sekolah ini? Di depan terlihat jelas bukan ?  SMA ALENKA"

" S—saya melihat nya tuan,tapi—.."

" Sudahlah," potong dirga membuat jaya diam

" maafkan saya, " mohon jaya tak henti

"Direktur Jay.? jika anda hanya berurusan dengan saya, saya memaafkannya. Tapi anda sudah melukai menantu saya, haruskah saya memaafkan anda ?"

" Menantu ?" Ulang jaya

" iya bocah yang anda pukuli adalah menantu saya, bocah yang kemarin bermasalah dengan putri anda, dia menantu saya "

" Jadi, laki-laki  itu,laki-laki yang memiliki aura mencengk—...."

" iya dia anak saya, Leo ALENKA. Bukannya saya sudah pernah menceritakan ke anda ? Leo ALENKA yang akan meneruskan bisnis saya. "

" m—maafkan saya pak ..." Jaya begitu menyesalinya.

" Khusus untuk putrimu, lain kali jaga sikapmu ya,jangan mengatakan sesuatu hal yang tidak benar ! Saya tidak pernah mengatakan kamu anak jalang ! Haruskah saya putar rekaman cctv yang ada di ruang BK. ? Biar kamu tidak pura-pura amnesia!"

" maaf " ucap Venny pelan, semut saja tidak mendengar ucapan itu.

" kamu bilang apa ?"

" maafkan saya pak "

Obsesif [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang