SELAMAT MEMBACA ~~
°°°🦋🦋°°°
♪
♪" Sakit " desis Leo saat tangan kecil Darren mengobati lukanya.
" Ngapain sih pakek acara berantem ?. Merasa paling jago? iya ?" Darren tak berhenti dengan omelannya.
Keduanya berada di ruang UKS. Darren setia mengobati luka Leo
" Baby jangan marah ke aka. Dia yang duluan bukan aka. " Leo berusaha membela diri
" Sama aja !"
Leo kembali meringis saat cairan alkohol menetes tepat di bagian lukanya.
" Perih baby. "
Leo menyandarkan kepalanya di dada Darren. Hingga Darren mendengar rintihan kecil dari mulut Leo.
" Sakit?" Tanya Darren.
" Iya. Sakit banget Sampek ke tulang- tulang " Leo masih menyenderkan kepalanya di dada Darren. Dia berbohong dengan sakitnya itu. Leo cuma mau manja- manja sama Darren yang sekarang berstatus menjadi pacarnya.
" Besok - besok di ulangi lagi ya. Bila perlu pakek balok jangan tangan kosong. " Darren berucap tanpa melihat maniak tajam Leo yang tengah menatapnya.
" Iya baby "
" Siapa suruh jawab ? Ketus Darren. Dan menekan dalam luka Leo hingga Leo kembali merintih.
" Mau di ulang lagi gak ?"
Leo diam ia merapatkan bibirnya. Ia tak mau di sembur oleh Darren lagi.
" Kenapa gak jawab ? Gak punya mulut. Mau arren kompres mulut aka ?"
Leo menghela nafas panjang. " Tadi aka jawab salah. Sekarang aka gak jawab salah juga ?" Leo menatap Darren pasrah. Seme harus ngalah.
" Tadi arren gak nanya. Sekarang kan nanya. Mau di ulang lagi gak ?"
" Why not?"
" Ya udah. "
" Besok - besok arren gak peduli walaupun aka luka lagi " Darren berhenti dan hendak pergi dari hadapan Leo namun Leo berhasil memeluk erat pinggang ramping Darren.
" Jangan pergi. Aka mau arren yang obati luka aka ?"
" Gak. !" Tolak Darren mentah - mentah
" Obati baby. " Ucap Leo lembut ia juga mencuri kesempatan mengecup pipi Darren
" Janji gak bertengkar lagi ?"
Leo menghela nafas panjang. " Iya janji " ujarnya
Darren tersenyum mendengar itu. Ia kembali mengobati luka Leo.
"" Udah mendingan kan ?" Tanya Darren
" Belum. Kalau kamu cium di sini pasti sembuh " ucap Leo menatap semestanya sambil tersenyum dan menunjuk objek yang di maksud
" Hah beneran ?"
" Dari tadi kek ngomong. Kan gak perlu aku obati luka aka pakek alkohol
" Ya udah cium aka sekarang. "
Darren mendekatkan wajahnya lalu mencium pipi Leo
Cup. !
" Udah ?"
" Lagi "
" Hah lagi ?"
" Iya. Di sini belum. "
" Huh. Aka modus. " Darren menatap ragu Leo yang sedang cengingiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesif [End]
RomanceLanjutan dari cerita pacar posesif °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° " Mulai sekarang jangan dekat- dekat dengan orang lain. Ngerti ?" " Kenapa ? " Tanya Darren dengan tatapan super polosnya. " Aku gak suka berbagi !" Ucap Leo dengan tegas.