part 18

18.6K 1K 46
                                    

SELAMAT MEMBACA ~~

°°°🦋🦋°°°


" Sakit " desis Leo saat tangan kecil Darren mengobati lukanya.

" Ngapain sih pakek acara berantem ?. Merasa paling jago? iya ?" Darren tak berhenti dengan omelannya.

Keduanya berada di ruang UKS. Darren setia mengobati luka Leo

" Baby jangan marah ke aka. Dia yang duluan bukan aka. " Leo berusaha membela diri

" Sama aja !"

Leo kembali meringis saat cairan alkohol menetes tepat di bagian lukanya.

" Perih baby. "

Leo menyandarkan kepalanya di dada Darren. Hingga Darren mendengar rintihan kecil dari mulut Leo.

" Sakit?" Tanya Darren.

" Iya. Sakit banget Sampek ke tulang- tulang " Leo masih menyenderkan kepalanya di dada Darren. Dia berbohong dengan sakitnya itu. Leo cuma mau manja- manja sama Darren yang sekarang berstatus menjadi pacarnya.

" Besok - besok di ulangi lagi ya. Bila perlu pakek balok jangan tangan kosong. " Darren berucap tanpa melihat maniak tajam Leo yang tengah menatapnya.

" Iya baby "

" Siapa suruh jawab ? Ketus Darren. Dan menekan dalam luka Leo hingga Leo kembali merintih.

" Mau di ulang lagi gak ?"

Leo diam ia merapatkan bibirnya. Ia tak mau di sembur oleh Darren lagi.

" Kenapa gak jawab ? Gak punya mulut. Mau arren kompres mulut aka ?"

Leo menghela nafas panjang. " Tadi aka jawab salah. Sekarang aka gak jawab salah juga ?" Leo menatap Darren pasrah. Seme harus ngalah.

" Tadi arren gak nanya. Sekarang kan nanya. Mau di ulang lagi gak ?"

" Why not?"

" Ya udah. "

" Besok - besok arren gak peduli walaupun aka luka lagi " Darren berhenti dan hendak pergi dari hadapan Leo namun Leo berhasil memeluk erat pinggang ramping Darren.

" Jangan pergi. Aka mau arren yang obati luka aka ?"

" Gak. !" Tolak Darren mentah - mentah

" Obati baby. " Ucap Leo lembut ia juga mencuri kesempatan mengecup pipi Darren

" Janji gak bertengkar lagi ?"

Leo menghela nafas panjang. " Iya janji " ujarnya

Darren tersenyum mendengar itu. Ia kembali mengobati luka Leo.

"" Udah mendingan kan ?" Tanya Darren

" Belum. Kalau kamu cium di sini pasti sembuh " ucap Leo menatap semestanya sambil tersenyum dan menunjuk objek yang di maksud

" Hah beneran ?"

" Dari tadi kek ngomong. Kan gak perlu aku obati luka aka pakek alkohol

" Ya udah cium aka sekarang. "

Darren mendekatkan wajahnya lalu mencium pipi Leo

Cup. !

" Udah ?"

" Lagi "

" Hah lagi ?"

" Iya. Di sini belum. "

" Huh. Aka modus. " Darren menatap ragu Leo yang sedang cengingiran.

Obsesif [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang