Ruang Organisasi
"Selamat siang teman teman acara akan segera kita mulai ke materi pertama membuat ide acara agar meriah seru dan tentunya ide nama kegiatan" Kak Megumi membuka rapat hari ini.
Sebelumnya membagi kelompok secara acak terdiri atas 4 orang. Tentunya Ira, Megumi, Zac, dan Ravi 1 kelompok. Banyak yang heran kita bisa 1 kelompok dengan Ira anak biasa. So tidak masalah bagi kelompok ini.
Setelah vote judul kegiatan adalah Sma Jazz Festival. Unsur musik jazz menjadi bagian acara ini tentunya dengan penampilan siswa siswi SMA. Kelompok Ira sebagai tim inti yang penting dalam acara. Ira berusaha terbaik meski first time jadi panitia.
"Oke guys kita akhiri rapat hari ini berdoa menurut kepercayaan masing masing and be careful" ditutup oleh kak Ravi sendiri.
Mereka berharap pada ku bisa menampilkan yang terbaik. Dari detik ini awal ku sering bertemu Ravi. Lama kelamaan diriku nyaman pada mereka terutama Ravi untuk cerita perlahan lahan hingga mengetahui masalah hidupku. Dia berubah menjadi pengertian sabar.
✨✨
2 Minggu kemudian menuju H-10"Ra kamu sibuk banget gak ada waktu buat mama papa bicara" mama mulai.
"Mama mulai deh.....ini aku capek banget ma mulai pagi sampai sore belum nanti ngerjain tugas malam hari. Kan kemauan mama papa ikut organisasi" sautku capek menuju kamar.
Kenapa mereka begitu lagi dan lagi. Akhir akhir ini aku jarang bicara sama mereka hingga lupa tentang masalah hidup ku. Mereka mengingatkan kembali yang ku alami.
Hari jumat menuju sabtu libur
"Ra bangun cepetan ini jam berapa? Kamu itu mulai kebo nya" mama menggedor pintu padahal aku sudah berangkat pagi pagi mama saja lupa.
Di sekolah sekitar jam 06.30
Lari ku kencang terbirit birit pasti terlambat masuk ruang organisasi. Kurang sedikit langkah ku terhenti menabrak Key. Aku menyapanya dia terdiam seperti patung lalu.....
"Lo itu sibuk gak pernah mikirin atau sekedar tau kejadian yang menimpa geng bebas"nadanya lirih Key pergi.
Aku mematung disana ada apa emangnya. Kemudian aku berlari masuk ke ruangan. Acara sudah dimulai untuk mencari jalan keluar masalah tim masing masing. Tim ku mempunyai masalah kekurangan tiket sedangkan jauh hari memesan sekarang dibatalkan karena mesinnya rusak. Terus kita pesan dimana. Outlet lain full sudah tidak mau menerima pesanan.
Hari Jumat pulang pagi guru ada rapat. Aku menuju kelas menjumpai geng bebas sebelumnya Ravi memberi informasi sekarang kita menyebar mencari outlet yang mampu menerima pesanan kita. Geng bebas lewat lalu ku sapa mereka menjauh seperti tidak mau dekat denganku. Tanpa berpikir panjang aku pulang sambil mencari outlet dengan Ravi.
Sekitar pukul 15.00
"Ra berhenti dulu cape nih lo minum dulu"Ravi memberikan minum Ira.
Sebenarnya mau cerita tapi kita juga banyak masalah. Coba dulu siapa tau.
"Makasih, kak aku mau curhat tentang teman ku"Ira.
Gauravi menggangguk membuat ku senang. Aku menceritakan semua tentang mereka yang tiba tiba menjauh. Ravi memberikan solusi tak ada salah nya aku coba saja. Hari mulai petang dia mengantar ku pulang.
✨✨
Jam 17.00 rumah IraLangkah ku memasuki rumah disambut wajah marah papa mama.
"Ira kamu hampir saja di do dari sekolah. Papa nanya ada masalah kamu diam. Maksud kamu apa ini orang tua mu" ujar papa marah.
"Ra kalau kamu gak bisa jaga diri jangan seolah olah kamu bisa mandiri tanpa kami. Bersyukur papa Gauravi nolong kamu gak jadi di do yayasan dari sekolah. Pikiran kamu kemana Ra" mama makin marah.
"Sejak kapan mama papa mikirin aku. Kalian itu bisanya nekan aku bukan untuk kebahagiaan. Mama papa kapan dengerin atau nanyain perasaan anaknya kapan?" sautku menangis deras tidak sadar berani melontarkan isi hatiku.
Aku berlalu ke kamar tanpa mendengar kata kata mereka. Aku tidak berpikir bagaimana kalau di kira melawan. Situasi tidak tepat masalah ku banyak dari geng, organisasi, sekarang mama papa. Kenapa hidup ku seperti ini Tuhan. Kemudian aku sholat mendekatkan diri. Ketika jauh dari Tuhan maka hidup kita tidak akan berjalan lancar. Pasti ada hikmah dibalik ujiannya.
✨✨
Pagi hari sabtu masuk ekstraBerangkat sekolah tanpa pamitan atau diantar. Pagi pagi sudah sampai sekolah. Diriku menangis di taman samping. Tidak ada orang sepi suasana dingin angin pagi yang cerah. Ada geng bebas aku mengahampiri berbicara langsung. Kenapa kalian menjauhiku ada apa maaf kan aku tidak ada waktu untuk kalian.
"Ra urusin aja tuh organisasi kamu, kita gapapa kok pergi aja sana bukannya kamu di do ya. Ups...kita maksudnya" nada lirih Key.
"M-maksud kalian apa k-katanya kita k-keluarga kenapa kalian...." ujarku menangis.
"Lo sendiri ngejauhin kita ngerti dukung lo ikut organisasi itu tapi what lo gak tau kan masalah apa yang menghampiri geng bebas saat si songong minta maaf beberapa hari lalu terus lo sibuk organisasi kita dihadang sama mereka geng ........" terpotong ucap Vano.
"Van diem kita pergi aja ngapain diberi tahu udah selesai juga so kita keluarga kalau jujur satu sama lain" langkah Jay pergi dari ku.
Solusi Gauravi untuk jujur pada mereka malah makin runyam. Bingung apa yang terjadi pada mereka. Apa salah ku di sini. Di rumah sekolah semua pertemanan hancur.
Aku berjalan melamun.......ada yang menarik tangan ku ialah kak Zac dan kak Megumi. Di depan ada sungai hampir diriku tercebur kesana. Mereka mengajak ku duduk untuk cerita apa yang terjadi. Hal pertama ku ceritakan tentang pertemanan mereka lagaknya mengetahui keadaanku tanpa aku cerita. Megumi merengutkan dahinya. Iya aku mempunyai masalah pribadi yang aku ceritakan pertama kali pada kak Gauravi tidak ke teman teman dekatku.
"Punya masalah pribadi apa Ra" tanya Megumi serius.
"Masalahnya pertama, aku merasa orang tuaku menekanku sekolah disini tanpa sepengetahuanku, kedua mereka tidak pernah bertanya bagaimana keadaanku, ketiga aku dipaksa ikut organisasi, aku menyadari strict parents ketika masuk SMA. Dirumah hanya seperti boneka." aku menangis.
Kak Zac terdiam ia merasa bersalah sudah merekomendasikan sekolah ini dan mengajak ku ikut organisasi yang ternyata tidak aku setujui.
"Sorry Ra gue gak bermaksud buruk atau ikut campur cuma orang tua lo mau agar ada yang ngawasin lo kapan pun itu atau gini gue bilang sama tante om biar paham lo" Zac merasa bersalah.
"Gapapa kak juga udah terlanjur kemarin malam aku mengungkapkan keluh kesah pada mereka. Tadi aku berangkat pagi pagi rasanya tidak ingin pulang" ujarku.
Megumi minta maaf dia harus bilang kalau kata papa nya, Ira dan teman nya akan di DO dari sekolah. Papa Ira memohon sama papa Megumi agar tidak dikeluarkan. Akhirnya semua nya berhasil. Kamu tau penyebab mu di DO tanya megumi. Memang papa Megumi jadi apa bisikku. Aku teringat pasti teman teman gara gara 2 masalah ini. Aku tau orangnya siapa ingin menghancurkan saja.
"Ira mau kemana" ujar Zac dan Megumi bersama.
"Tunggu sebentar nanti aku ceritakan" geramku dengan berlari untuk menyelesaikan masalah itu.
Next Part selanjutnya.....
Kira kira yang Ira lakukan akan terjadi atau tidak terjadi?
Vote + Comment + like gak maksa hehehh
Happy Reading Guys
KAMU SEDANG MEMBACA
ABHIPRAYA [END]
Novela Juvenil-cerita pertama aku- ✨✨✨ Bagaimana jika tidak seorangpun mengerti kita. Apa dunia terlalu kejam atau kita yang terlalu berlebihan dalam menghadapinya. Ananda Irana Negara duduk di bangku sma dengan kata keterpaksaan dari orang tuanya. Hidup nya te...