16

26 0 0
                                    

"Aku sempet tertegun sama Ira dia kayak syok. Apa kita tidak keterlaluan? emm tapi harus dilakukan" Ana terdengar merasa bersalah.

Teringat tadi membuat dia merasa bersalah campur antara senang semua membaik. Tepukan pundak dari Key menyadarkan Ana bahwa semua baik baik saja. Hidup masih berjalan kita harus menatap hal ke depan bukan yang sudah sudah.

"Iya sih yang penting sekarang udah clear ngomong ngomong rekaman itu kok bisa dapet sih?" Key antusias kepo. Gapapa lah ya kepo disaat semua udah done.

"Hm what can't Vano do that?" Jay merasa puas dengan kinerja Vano. Orang kaya apapun bisa terjadi.

"Because you also help bro" Vano memutar bola mata jengah. Seakan akan lupa padahal Jay juga ikut campur malah itu ide dia. Lebih tepatnya Vano cuma bantuin pakai orang kepercayaan keluarga nya buat cari bukti.

"I see" Key menimpali tidak peduli nyatanya udah selesai.

Sedangkan Ana dia sibuk berpikir sendiri seperti ada yang janggal tapi ya sudahlah asal masalah sudah clear apalagi yang patut dicurigai. Teringat orang misterius yang mengawasi ya mungkin itu orang suruhan mereka. Akhirnya bisa bernafas lega, pasti Ira bahagia bukan?

Di sela sela tawa mereka salah satu di antaranya menyeringai.
"Asal kalian tahu kita tidak sendiri" batinnya.

"Ana kamu udah makan hm?" bukan Jay yang nanya dia Vano.

"Udah makan sama aku, sana sana pergi ganggu mulu deh" lagi lagi bukan Jay ini Key menyahut.

"Ana main yok ke warung kang Budi Datar?" Key antusias jika mengingat makanan di sana. Tidak sadar yang di ajak bicara mengerutkan kening bingung.

"Ha?" Jelas sekali Ana bingung.

"Ha?" Key menimpali dengan tampang bodoh nya.

"Ha-hac ciih alhamdulilah bersin, kenapa mandang gitu gue cuma bersin gak maksud"

Pletak

Pletak

"Gak gitu juga karet, jelas Ana kagak ngerti orang kita gak pernah ngasih tau dan ngajak ke sana" Vano tersangka menjitak.

Kedua makhluk sama gender hanya memandang mereka dengan wajah keheranan. Yang salah siapa yang kena siapa.

"Yok gass berangkat Jay yang traktir" Vano pergi begitu saja yang dijawab anggukan oleh mereka terutama Jay.

"Yyayaya gue yang bay- ha" sang empu hanya terkejut sambil menodongkan jari ke dirinya sendiri. Alhasil tetap Jay yang bayar. Faktanya dia salah satu orang yang suka mentraktir atau berbagi.

✨✨

Warung kang Budi Datar

"Kang pesan mie pedes dower satu gak pedes tapi pakai cabe agak banyak" pekik Jay.

"Eh si karet tumben biasanya mie mantan sekarang mie dower ada masalah tuan?" Key menatap keheranan dengan si perut karet.

"Karet karet wajah lu noh mirip kayu rapuh buk, serah gue lah" Jay tak ingin kalah kali ini dengan perempuan. Sudah cukup dia mengalah lebih tepatnya kepada makhluk kayu ini yaitu Keyra.

"Buk bak buk bukan ibuk lu, nama gue Key bukan kayu emang ada masalah bang?"

"Bang bang bukan abang lo"

"Hai kalian kenapa ha? Ada masalah sini curhat" bukan dia bukan salah satu anggota geng bebas. Dia adalah kang Budi yang tiba tiba datang ikut nimbrung. Lebih jelasnya menanyakan apa yang ingin dipesan tanpa niat melerai mereka.

Mereka tidak di pisah bukan karena apa apa hanya saja ini sudah terbiasa lebih tepat kebiasaan debat sebelum memesan. Hanya bercanda wajar saja mereka semua tidak ikut campur.

Brak

Semua atensi menoleh ke pelaku.
"Pesan mie pedas dower pedas biasa 4" Vano hanya Vano selama ini yang masih waras  dari mereka berdua itu sih pengakuannya.

"Oke minum seperti biasa?" mereka semua mengangguk mantap. Ya minum es cendol dawet.

"Cendol dawet cendol dawet seger piro 5 juta an terus di tinggal mantan"

Semua menatap tidak percaya setelah Ana yang membuat kaget kali ini bisa membuat jantungan. Orang terkenal tegas, cold, keren mengucapkan kalimat yang tidak terdengar dari dulu hanya saat ini detik ini.

"Jam 11 menit 20 detik 55 seorang EVANO MULAI GILA" Key menganga sungguh terlihat lebay di mata.

1 detik
2 detik
3 detik

"Kenapa kamu suka?" Vano menatap intens lawan bicaranya yang sekaligus menyadarkan ketidakpercayaan Key.

"Ha? Aku"

"Hm"

"Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum-" Key reflek mengucapkan.

-By the way siapa yang ngelakuin itu?
- Geng bebas yakin?
-Sepemikiran sama Key siapa kira kira? btw Key lama lama cocok jadi wartawan hehe iya gak guys?
- Satu kata untuk geng bebas?
- Harusnya Keyra gimana? Baper?

^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^

Ceritanya sudah up lagi readers.....
Yang ditunggu tunggu akhirnya!
Ngakak bacanya guys huhu (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)
Pantengin terus cerita selanjutnya guys!!!

Happy Reading

ABHIPRAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang