Jay hanya tersenyum "semoga aja gua jadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya thanks buat support nya"
"Amiinn semoga ya, karena dulu aku juga gitu namanya manusia apalagi iman naik turun kalau turun kadang ga naik naik heran" Ana melanjutkan sambil meringis.
"Ehem...apa jangan jangan ada support system tersendiri jadi lebih baik gitu ya perasaan dul-" seketika buku melayang mengenai tangan Key. Pelakunya adalah Vano, langsung dipelototi oleh Key.
"Udah lah jangan ganggu emang kalau jodoh ga kemana yang penting harus lebih dekat Tuhan dulu" Vano menatap Jay.
Setelah banyak berbincang tak terasa perbincangan mereka sampai membuat Ana dan Key mengeluarkan air mata karena tertawa yang disebabkan tingkah lucu tom and jerry ini. Yang satu sibuk makan yang satu sibuk membuat planning.
"An ternyata lo suka makan juga ya? udah deh sana gabung sama Jay udah cocok sama sama sefrekusensi pokoknya idaman kalian berdua" Key mengerjapkan mata jahil.
"Pacaran dosa" Jay melirik Key tajam.
"Iya tau bercanda kok kalian jangan gitu dong heheh". Key kelimpungan niatnya mengubah suasana malah sebaliknya.
"Oh iya mau ngingetin besok kita pakai baju sama an. Bajunya ada di rumah dan buat Ana udah ada bajunya jadi tinggal pakai biar geng bebas couple" Vano
"Iya makasih. Aku beruntung punya teman seperti kalian. Gaul boleh kewajiban harus dilaksanakan" Ana berbicara serius.
"Ya sudah ayo ke rumah Vano buat ambil baju sekalian kita pake" Jay mengalihkan pembicaraan.
"Don't forget buat rencana kita" Vano
Saat perjalanan ke luar sekolah tak sengaja Ana melihat sekilas orang seperti mengintai mereka alhasil ia menoleh ke arah tersebut dan tidak ada apa apa malah ada sekumpulan siswa siswi mungkin hanya salah liat.
Terlihat dari jauh Ira, Zac, Megumi, Ravi, dan panitia lain sedang mengurusi kegiatan terlihat sangat sibuk mengalahkan pegawai sekolah. Yang awalnya berniat mendatangi Ira untuk sekedar pamitan segera mereka urungkan karena tidak ingin mengganggu.
Meski masing masing sibuk geng bebas selalu menomor satukan kebersamaan. Mereka tersenyum melihat Ira bergaul dengan yang lain. Bekerja keras tapi dengan wajah yang memperlihatkan kebahagiaan.
Mereka langsung pergi meninggalkan sekolah yang sudah waktunya pulang. Hari ini pulang lebih awal guys.
✨✨
Rumah Vano"Wih gini rasanya masuk rumah orang kaya" Jay terkekeh.
"Dilarang lebay rumah lo lebih gede" Vano tampang wajah datar.
"Van btw sepi amat nih rumah orang tua lu kemana?" Key dengan keponya.
"Mereka semua kerja jarang pulang kecuali gua sendiri mungkin nanti pulang"
"Jadi lu sendirian wah hebat gak kesepian apa? kalau gua udah ngacir duluan takut ada hantu" Key menyengir khasnya tak lupa menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Bagaimana mau kesepian orang setiap hari sama support system nya" Jay tak mau kalah membalas ucapan Key tadi.
Keduanya diam saja tak tersentuh atau hanya pura pura entahlah. Yang pasti hari ini ucapan Jay garing.
"Baju nya lo tinggal ambil aja di sofa, sekarang kita bahas rencana tadi" Vano dan geng bebas berada di taman samping rumahnya.
"Tidak menyangka rencana pertama sudah di mulai" ucapan Ana dibalas anggukan oleh semuanya.
✨✨
Diseberang ada seseorang yang tengah duduk di kursi kebanggaan nya sedang menatap sebuah foto seorang gadis lucu beserta keluarga yang tampak sangat bahagia.
Tok
Tok
Tok
"Masuk" orang itu menjawab dengan suara tegasnya jangan lupakan foto di genggamannya.
"Maaf pak izin melaporkan untuk berkas yang anda minta sudah selesai. Ada yang ingin bap-" orang berbaju jas hitam tersebut menghentikan pembicaraan nya saat suara dari seberang menginterupsi.
"Rencana sudah selesai?" orang tersebut memotong ucapan tangan kanannya. Yang kemudian diangguki oleh sang empu.
Brakk
Kedua orang tersebut menoleh ke sumber suara dimana menampilkan seorang gadis seumuran dengan gadis di foto. Gadis ini berjalan menuju kedua orang tersebut dengan wajah merah padam syarat akan kemarahan.
Sebelum mengucapkan dia sudah menangis terlebih dahulu didepan mereka entah apa yang selanjutnya dibicarakan hingga laki laki itu mengisyaratkan tidak akan ada yang bisa membuat keluarga nya tersakiti.
"Stttsst" desisan tajam terdengar dari balik pintu yang sudah terbuka. Mereka semua menghadap sang empu dengan wajah sulit diartikan.
✨✨
Harlah dimulai
Semua siswa siswi berlalu lalang untuk menikmati acara besar saat ini. Banyak anak perempuan yang masih sibuk dengan hiasan yang melekat pada tubuhnya. Juga anak laki laki yang sibuk mencari makanan enak apa untuk dimakan.
Salah satunya adalah seorang anggota geng bebas yang sibuk mencari cari makanan enak apa untuk pembuka hidangan di pagi hari ini. Tentunya di ikuti oleh seorang perempuan yang tak kalah anggun dari teman teman sejenisnya.
"Wow ini kayaknya enak banget boleh coba gak? pasti boleh lah ya" seketika tangan nya di pukul oleh seseorang.
"Aduh...woi bis-"
Ceritanya sudah up lagi readers.....
Kira kira orang misterius itu siapa?
Ada orang baru atau orang lama?
Cerita makin seru jelas!
Jangan lupa follow gak maksa hehe.
Pantengin terus cerita selanjutnya guys!!!
Sorry kalau ada kesalahan......
Vote comment gak maksa kok🙂...
Happy Reading
KAMU SEDANG MEMBACA
ABHIPRAYA [END]
Teen Fiction-cerita pertama aku- ✨✨✨ Bagaimana jika tidak seorangpun mengerti kita. Apa dunia terlalu kejam atau kita yang terlalu berlebihan dalam menghadapinya. Ananda Irana Negara duduk di bangku sma dengan kata keterpaksaan dari orang tuanya. Hidup nya te...