19 : Pt . I

16 0 0
                                    

"Jadi orang suka marah marah cepet tua entar makin ngereog" terdengar biasa tapi tidak untuk orang di sampingnya seperti merasa tersindir. Seketika matanya memincing tajam ber isyarat "Apa?"

"Gue cuma bicara apa salah hm?"

"Au ah aku pulang aja, enak enak ngelamun malah di ganggu"

Saat ingin berdiri tangan nya di cekal oleh seseorang ya itu Gauravi oh bukan dia adalah.

"M-mama?"

"Mau kemana prasaan tadi udah cbl loh. Ah mama jadi teringat jaman muda gini"

"Ha? Cbl apa an ma?"

Pletak

"Cbl itu cute banget loh gitu aja kagak ngerti sih putri mama nyebelin deh" mamanya terpampang kecewa.

Sang anak hanya bisa melotot tak percaya bisa bisa nya mama nya ikut ikut an menyentil dahi mulusnya setelah Ravi. Terus kata kata jaman apaan apa dia yang kagak tau atau mama nya yang terlalu update.

"Kayaknya aku ketinggalan jaman terlalu meratapi hidup sampai gak ngerti kata kata jaman now huwaa sedih" beo Ira tak terima.

Hiks

Hiks

"Ra ngapain nangis?"

"Pake nanya lagi. Ma ayo pulang" lanjutnya menoleh sinis ke Gauravi. Sang empu hanya menautkan alis heran ke atas.

✨✨

Setelah meninggalkan problem solver lebih tepatnya problem solver dadakan ia sudah ada di rumah. Berada di kamar dengan mama nya ia teringat pertanyaan tadi langsung saja menanyakan sebelum keburu lupa.

"Ma mau nanya memang dar-" ucapnya terpotong oleh mamanya.

"Dari tadi mama udah tau dari kamu kejar kejar an. Kalian itu cocok Ra gimana kal"

"Enggak gak ada"

"Mama serius sayang"

"Aku serius juga mama"

"Iya sayang bercanda kalau beneran gapapa. Lagi pula akhir akhir ini kalian terlihat akrab." alhasil mama terkekeh saat melihat Ira berwajah cemberut.

"Makasih ya ma udah bantuin Ira" lanjutnya menghadap sang mama.

"Putri kecil sudah tugas seorang ibu bukan melindungi anak nya" sorot matanya ketara akan ketulusannya.

"Aku pasti menjadi pribadi lebih baik demi mama dan papa"

"Sayang maafin mama sama papa kalau selama ini membuat kamu merasa terkekang nak" senyum tipis terpatri di ikuti usapan lembut di kepala Ira.

"M-maaf kenapa ma?" Ira merasa aura di sekitar tidak baik.

"Dengerin mama ya nak, janji setelah ini kamu bisa maafin kita ya?" kemudian Ira dengan ragu mengangguk mengiyakan.

"Selama ini mama dan papa mengaku salah atas ketidakadilan yang kamu rasakan nak. Kita terlalu sibuk sampai kamu merasa sendiri dan tertekan jika kami memutuskan suatu hal. Kami akui salah karena memutuskan suatu hal tanpa meminta pendapat dari mu. Asal kamu tahu kita sayang sangat sayang jadi jangan jadikan tolak ukur bahwa kami mengekang kamu. Pilihan kami selalu yang terbaik menurut kami tapi tidak menurutmu kan nak?" Ira mengangguk sedikit ragu bersamaan lolosnya satu air mata.

"Kami orang tua egois ya kami akui. Kamu anak semata wayang Ira. Orang tua mana yang mau anak nya berdiri sendiri. Kami berusaha yang terbaik untukmu tapi kami salah. Kamu ingat novel itu adalah bentuk tanda kasih sayang kami nak. Agar kamu paham tidak sendiri bahwa ada mama dan papa di sini. Mulai sekarang kami akan berubah menjadi lebih baik seperti kemauanmu. Kami akan lebih banyak waktu untuk mu. Jadikanlah kami benar benar tempat mu pulang nak"

"M-mama hiks-"

"Udah sayang dengerin mama bahwa kamu putri kecil kami dari dulu sampai detik selanjutnya. Perjalanan mu masih panjang jangan mikir tidak tidak. Kita sudah mengetahui sebenarnya yang pasti kita jalani sama sama keluarga ini dari awal ya sayang" di ikuti air mata yang lolos dari pelupuk mata mama nya.

Tanpa basa basi ia langsung saja memeluk erat mamanya seakan akan ia tidak akan melewatkan detik demi detik waktu berjalan......

Grep

"Jika kamu tidak menemukan orang baik maka jadilah salah satu diantaranya"
- Ananda Irana Negara

Nih kata kata dari Ira (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

Akhirnya chapter ini gimana bahagia tentunya......◉⁠‿⁠◉

Chapter kali ini aku bagi menjadi 2 ya guys

- Pesan buat Chapter ini?
- Kasih kesan buat Ira (⁠•⁠‿⁠•⁠)
- Next part?

Tungguin bab selanjutnya guys.
Thanks buat yang udah baca, vote, dan coment.
Happy Reading

ABHIPRAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang