✨✨
Mereka saat ini berada di dalam kamar Ira. Firasatnya mengatakan kalau Mamanya akan berbicara bukan hal baik untuk di dengar. Menguatkan hati dan pikiran, dirinya harus tahu apapun itu.
"Mama" Ira memegang kedua tangan sang Mama.
"Bisnis Papamu"
"Maksud Mama?"
"Ada kendala di bisnis keluarga kita Ra. Papamu hari ini tidak pulang lagi dan lagi, jika pulang mungkin akan larut malam. Kamu tahu ketika makan pagi mungkin ada papamu seperti biasa berangkat ke kantor. Sebenarnya tidak baik-baik saja, hampir tidak pernah istirahat"
"Mungkin bukan hal baik untuk di dengar. Kamu tenang saja ya, berdoa semoga bisnis kita kembali seperti semula" wajah gelisah terpampang di wajah perempuan paruh bayah tersebut. Ucapan dan hatinya tidak selaras dengan ekspresi yang ditampilkan.
"Maaf Ma, apa ada orang yang mengkhianati bisnis keluarga kita?"
"Tidak, hanya beberapa orang memutuskan untuk menjadi bagian investor" tapi hampir semua lanjutnya dalam hati.
"Kenapa Mama tidak pernah menceritakan? Aku harus tahu Ma karena aku anak kalian apapun itu kita hadapi sama-sama"
"Karena kami tidak ingin membuatmu kepikiran sehingga tidak fokus sekolah"
"Ma, kalau semisal rumah ini dijual Ira gapapa kok Ma"
"Maksud kamu?"
"Iya Ma! Buat ngebantu bisnis kita mungkin tidak seberapa asal bisa membangkitkan kembali. Ira gapapa jika harus tinggal di rumah biasa atau pedesaan atau juga Ira harus pindah sekolah"
"Tidak, kamu harus tetap sekolah di sana nak"
"Semua sekolah sama aja apapun itu. Ira bisa sementara putus sekolah lalu lanjut lagi nanti, tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu"
"Kenapa kamu berpikir seperti ini Nak. Seharusnya anak seumuranmu sekarang harus fokus belajar bukan ikut terlibat dalam urusan orang tua. Maafkan kami nak sudah seharusnya kamu tahu jika suatu saat terjadi hal yang tidak baik kita sudah siap menghadapinya"
"Emang benar ya dunia itu berputar ada kalanya kita di atas dan di bawah. Tapi kita harus bangkit apapun itu Mah. Apakah Tante udah tahu ini?"
"Mama Zac tidak tahu nak"
"Tumben bukannya beliau selalu datang ke rumah ya Ma?"
"Akhir-akhir ini beliau jarang mengunjungi. Mama tidak tahu apa yang terjadi mungkin dia sibuk dengan bisnisnya"
"Tidak ada salahnya bagaimana kalau minta bantuan ke Tante?"
"Jangan nanti malah merepotkan, apalagi dia seorang single mother"
"Benar kata Mama, aku mau ngasih tahu Mama sesuatu. Tebak aku tadi buru-buru mau kemana?"
"Tidak tahu, kemana emang?"
"Ke rumah Bibi Imah"
"Bi Imah? Rupanya kanu masih inget lalu bagaimana bisa tahu rumahnya beliau?"
"Inget Ma! Sebenarnya Ira punya temen lagi cuma gak ada yang tahu 'ya bisa dibilang diam-diam buat bantuin Ira". Ternyata Joko ini anaknya Bi Imah"
"Anterin Mama buat ketemu Bi Imah"
"Boleh tapi nanti ya Ma. Tadi Bi Imah juga titip salam buat Mama Papa"
"Mama sayang banget ya sama Tante?"
"Kamu tahu sendiri kan kalau Papanya Zac sudah tidak ada dari dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
ABHIPRAYA [END]
Teen Fiction-cerita pertama aku- ✨✨✨ Bagaimana jika tidak seorangpun mengerti kita. Apa dunia terlalu kejam atau kita yang terlalu berlebihan dalam menghadapinya. Ananda Irana Negara duduk di bangku sma dengan kata keterpaksaan dari orang tuanya. Hidup nya te...