21

15 0 0
                                    

"Iya gapapa jangan khawatir Ma lagian aku juga gak sendiri di rumah"

"Masyaallah, oh ya sayang mama ingat sebenarnya mau kenalin kamu sama anak temen mama"

"Terus?"

"Dia dari Al ahzar mesir lohh hebat banget kan, anak nya pendiem, baik, ganteng lagi. Semisal nih gimana kalo kalian-"

"Mama ini udah hampir nyampe. Aku tutup dulu ya nanti kita lanjutin maafin Ana. Assalamualaikum Mama. I lope u sekebon"

Tutt tutt tuttt

"Mama apaan sih pake ngenalin ngenalin lulus sekolah aja belum, maksudnya kan masih mau bukan udah" gerutunya.

Sedangkan seseorang yang tengah mengemudi tersenyum lalu menyauti sang Nona di kursi penumpang.

"Maaf Non sebelumnya-"

"Anu Non bukannya ikut campur mungkin Nyonya ngenalin pasti ada baiknya, jangan negatif dulu" lanjut sang supir pelan.

"Kok bapak gitu, pasti udah di ceritain atau sekongkol ama Mama nih ya kann hayo ngakuu" Ana berusaha menggali informasi lebih dalam.

"Tidak Non, jujur teh anak nya baik dan kasep pisan" lanjut sang supir.

"Loh kok Bapak tahu?" Ana melongo sesaat sebelum menetralkan raut wajahnya.

"Sebenarnya Bapak pernah bertemu" lanjut sang supir.

"WHAT?"

✨✨

Hari ini awan terlihat cerah. Seorang gadis duduk di taman sedang bergurau ria. Ia tidak sendiri karena di temani teman teman baik nya. Alam seakan mendukung dengan angin yang sepoi sepoi mengibarkan rambut panjangnya.

"Ra lo itu kaya-"

"Kaya bunglon katanya Key suer deh beneran"

"Gak bohong gue mah anak baik"

"Gak siapa bilang lo itu ya awas aja"

A few minutes later

Pyurr

"Mampus"

"Rasain"

"Emang enak biar makin melar lu karet"

"Siapa suruh coba jadi orang nyebelin"

"Sttts hei Key kamu gak papa" dia adalah Ira berusaha menyadarkan sang teman yang sedang melamun.

Yang tadi hanya khayalan Key semata. Sedikit tidak jelas dan kurang bermanfaat memang.

Pletak

"Dosa ngumpatin orang" Jay

Pletak

"Rasain emang salah? dasar Karet" balasnya.

"Nggak salah kok cuma sayang, dia anak baik" bukan Ira atau Key dia juga bukan Jay tapi......

"Hei are you oke?"

Pletak

"Sakit benjol nih" lanjut Key lebay setelah menjadi pelaku.

"Kamu ngelamun melulu" dia adalah Ana seseorang yang membuat Jay beberapa detik lalu terpaku di tempat.

Mereka semua menyadari jika Ana datang terlambat. Tapi kesadaran tersebut tidak menyadari bahwa temannya yang satu ini sedikit berbeda hari ini. Apa karena mereka terlalu gembira sehingga tidak menyadari kedatangannya.

Plakk

Suara tamparan terdengar dari pelaku yang sama siapa lagi kalau bukan Key.

"Udah gak sakit dijamin manjur sembuh 50 persen tambah bengkak" Ira menambahi dengan tawa terbahak-bahak yang diikuti semuanya.

"Dasar kayu kering berapa kali lo-"

"Lo dasarnya aja yang lebay"

"Eh sebelumnya kalian kok ada di sini, bukannya?" Ira meluruskan sebelum pergulatan terjadi.

"Sebenarnya gue sama Vano mau ke toko buku dulu, gak jadi karena keburu kangen sama sahabat gue ini" Ket mengedip ngedipkan matanya berlagak imut.

Huek

Iuuuuh

"Innalilahi ternodai langsung mata gue"

"Gue yang ternodai karena setiap saat ngeliat lo karet" Key tidak terima dengan perilaku Jay barusan.

"Sorry An sempet kita kacangin si Key emang gitu orangnya" Jay berucap tanpa permisi yang dibalas pelototan tajam.

"Jay kita ini saudara meski saling berantem. Gak berantem gak enak kayak kurang bumbu. Terus ga ada yang lucu gak si woi?" Key berusaha mengalah padahal aslinya tidak jika dilihat dari raut wajah yang merah dan datar.

"That's right"

"ANA ARE YOU OKE?"

"Astagfirullah Ira pelan napa suaranya penging nih telinga. Iya aku gapapa"

"Lagian kamu diem dari tadi, emang ada apa?" Ira mulai menelisik lebih jauh.

"I see. Pasti gara gara si Jay kan?" Vano berubah serius.

"Ha? Enggak kok cuma lagi mikir aja itu. Oh iya Ra gimana si Larissa jadi-" Ana mengubah topik jika dilihat secara detail.

"Stop gak usah dibahas intinya si dia gak jadi dihukum titik" Key memotong ucapan Ana secara tiba-tiba dengan tersulut emosi.

"Key istighfar" Ana mengingatkan agar tidak terbawa emosi.

"Astagfirullah haladzim" Key.

"Kemarin udah dibahas bersama sama digrup setelah gue di telpon Ira, please hal ini ngebuat gue naik darah melulu karena kebawa emosi" lanjut Key sangat sangat frustasi.

"Lebay lo tinggal emosi emosi aja sono" terdengar seperti Jay tapi bukan ia adalah Vano.

"Lo itu-"






Next part?

Gimana perasaan kalian di bab ini.
Bersyukur kehidupan Ira jauh lebih baik.
Seru gak sih liat persahabatan mereka?
Ada apa nih dengan Ana?
Siapa nih kira kira yang bicara?

Happy Reading 🌵

ABHIPRAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang