10

38 1 0
                                    

Deg

"Ya kami tahu. Maksud mu keluarga nya kan?" Tanpa basa basi Key menambahkan.

Ana hanya mengangguk pelan. Dia tak menyangka sahabatnya itu terkekang dalam hidup. Perkara strict parents sebatas wajar mengenai sikap orang tua tapi ini berbeda tentunya.

Strict parents iya itu sebutan dimana ada 2 hal didalamnya antara baik buruk tergantung bagiamana kita menanggapinya. Merasa beruntunglah jika kita mempunyai orang tua yang lengkap. Terkadang juga strict parents. Positifnya kita tidak gampang terpengaruh dengan lingkungan buruk. Negatifnya terkadang membuat seorang anak merasa tertekan, berprasangka buruk, dan sebagainya. Seperti yang dialami seorang Ananda Irana Negara.

"Ira sedikit berubah setelah ikut organisasi dia lebih terbuka untuk berbicara maupun tindakan. Tanpa aba aba dia pernah mengajukan permasalahan seorang siswa ke BK" Vano menatap ana serius.

Hufftt.......ana menghelas nafas pelan.

"Banyak masalah menghampiri Ira awalnya kita salah paham ten-" Jay menjeda ucapannya menatap Key dan Vano bergantian sebelum melanjutkan.

"Tentang masalah yang ditutupi maksudnya tidak memberitahu kita masalah sebenarnya malah lebih memilih organisasi untuk diberi tahu. Sedikit masalah tapi it's okey sekarang baik baik aja kok" Key menambahkan kalimat Jay yang sempat tertunda.

Ana sudah tau bagaimana sahabatnya sebenarnya dari Key ooh tentu tidak itu saja sekarang, tapi hari ini geng bebas menceritakan sebenarnya apalagi Ana adalah teman masa kecil Ira yang lebih tau bagaimana sikap Ira. Dari hal sekolah mengapa dan kenapa itu terjadi. Lanjut ke orang misterius yang mengikuti mereka.

"Gue harap pindah ke Indonesia bisa membantu Ira melewati masalahnya" Ana tersenyum manis.

Mereka bertiga mengangguk bersama tanda setuju.

✨✨

Mereka siswa siswi pulang sekolah lebih awal untuk menyiapkan acara sebentar lagi akan terlaksana. 2 hari lagi acara itu terjadi.

Ana tergopoh membuka hp untuk segera mengirim pesan ke Ira. Jika tidak pasti bestie nya itu khawatir apalagi ini hari pertamanya sekolah.

Aku :
"Bestai aku pulang dulu jaga diri baik baik doa ku selalu ada buat kamu. Kalau ada apa apa cerita ya sama bestai Puratumu ini heheh"

5 menit kemudian

Bestai :
"Iya bestai hati hati maaf gak bisa anter sibuk bgt ini hehe. Salam buat tantom (tante om) ya. Peluk jauh"

Aku :
"Iya juga bestai. Geng bebas asik bgt seneng gue hehe."

Bestai :
"Mulai nih gue gue hehe kamu udah cantik terus belajar buat hijrah. Salut aku seorang Puratu bisa menjadi pribadi lebih baik. Kamu pulang sama siapa? Biar dianterin Gauravi atau Zac ya?

Aku :
"Alhamdulillah meski sedikit ada gue lo gue lo hehe. Nanti ngerepotin lagian mereka pasti sibuk. Titip salam buat mereka ya ini aku pesenin makan buat kalian bertiga tinggal ambil di depan"

Bestai :
"Makasih makin ngomel sekarang kayak emak komplek. Sama siapa hayo?"

Langsung aku tutup secara sepihak karena aku gak mau dia kepo aku diantar siapa.

"Hai an mau pulang bareng?"

"Eh emang gak ngerepotin" Ana

"Haduh ngapain ngomong gitu pasti gak ngaku lah gpp dah itung itung nebeng" batin ana.

"Ya elah lo itu kayak sama siapa aja ayo cepet naik entar keburu dinaikin orang" ya itu adalah Jay orang yang ngaku ganteng gak ketulungan sampe sifat nya pun tidak ketulungan.

"Oke permisi-maaf ya" Ana naik dengan begitu hati hati.

Selama perjalanan

"By the way Jay gak ngerepotin gak enak nih" Ana berucap demikian padahal perjalanan sudah nyampai tengah jalan raya.

"Ngapa sih Ana woi biasa aja sama gue tuh liat orang orang ngeliatin pasti gara gara itu kan" Jay

"Eh iya juga diliatin ah malu gapapa kali ya bismillah ya allah gak ada jalan lain tadi, lagian udah di bonceng aku masih nanya" beo Ana

Tidak ada sautan dari sang empu. Jay melanjutkan ucapan dengan pedenya. "Of course karena gue cakep apalagi yang di bonceng ea"

"Heheh bisa aja tapi tau gak kalau sekedar mengagumi orang itu gapapa kalau masalah mencintai takut ka-" Ana menjelaskan dengan baik dan apik.

"Kalau cinta bisa menyakiti. Apalagi pacaran tidak diperbolehkan dalam Islam. Jodoh sudah ditentukan oleh Allah. Beda lagi kalau yang tiba tiba dateng ke rumah ngucapin qabiltu....heheh" Jay terkekeh.

Sebenarnya dia merasa tidak beres dengan hatinya kenapa melihat Ana pertama kali sudah aneh. Banyak perempuan cantik tapi tak menyebabkan hal aneh. Ini beda apa jangan jangan.....?

Awas......

"Astagfirullah haladzim hampir aja woi jantung gue eh lo gapapa kan?" Jay hampir nabrak trotoar.

"Gapapa hati hati masih beruntung gapapa kalau kenapa kenapa gimana, Jay anda gapapa?" Ana kaget.

"Gapapa an lo ga usah khawatir" Jay merutuki dirinya kenapa bisa melamun saat bonceng anak orang.

✨✨

Perjalanan lanjut sampai akhir di depan rumah Key.

"Makasih Jay semoga Allah membalas kebaikan mu" senyuman melebar.

"Sama sama semoga lo ga canggung sama gue maksud nya sama geng bebas" Jay meringis kemudian mengucapkan salam setelahnya ia lenggang dari tempat. Saat Ana berbalik menuju gerbang ada suara yang mengalihkan antensinya.

"Ekhem....ekhem cie cie"

Ceritanya sudah up lagi readers.....
Pantengin terus cerita selanjutnya guys!!!
Sorry kalau ada kesalahan......
Vote comment gak maksa kok🙂...
Saran silahkan.....
Happy Reading

ABHIPRAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang