9

49 1 1
                                    

"HUA......ROSSIANA MERYANA PUJA SERA PITU TURUNAN SEPULUH TANJAKAN" teriak Ira menggelegar.

"BESTAI GUEE LOH KEMANA AJA FIKS GUE PULANG DARI AMERIKA LANGSONG MINTA PINDAH KE SINI"

Dia adalah Rossiana Meryana Puratu anak dari sahabat papa Ira. Semasa kecilnya selalu bermain dengan Ira kemana pun dimana pun mereka selalu berdua tiada duanya. Mereka berpisah sejak Sekolah Dasar. Keluarga Rosi memutuskan pergi ke Brunei untuk urusan perusahaan.

Kenapa sangat lengket karena mereka sering berhubungan lewat benda gepeng itu. Akhir akhir ini Ira sibuk so jarang video call si bestai. Bukan berarti melupakan sebab melupakan tidak segampang melepaskan pacar....eh terserah ga jelas intinya gitu.

1 detik lewat "Plis lah jangan panggil gitu nama gue itu-" Rosi nyolot.

"Rossiana Meryana Puratu hastag puratu (pitu turunan sepuluh tanjakan) hahahahaha" Tawa Ira renyah tidak menggubris teman teman sekitarnya yang menatap dua insan itu bicara.

"Khusus kamu aja bestai panggil gitu" Rosi meringis malu.

"Amerika mana orang di Brunei aja bilang Amerika wkwkwk bercanda bestie mukanya jangan gitu nanti cantiknya ilang" bluss wajah Rosi memerah karena ucapan Ira bagaimana jika di bilang orang lain nanti.

Tak lupa Ira memperkenalkan teman temannya satu persatu ada Megumi, Zac, dan Gauravi tentunya.

"Assalamualaikum salam kenal semua. Saya Rosi maaf mengganggu gara gara saya jadi kal-" Rosi menjeda ucapannya setelah mereka semua menjawab salam.

"Kalian risih tenang aja saya gak ganggu kok. Saya harap kalian mau berteman dengan saya" Rosi melanjutkan ucapan yang sempat terjeda.

Ira menambahi bahwa Rosi adalah teman masa kecilnya dulu. Suka duka selalu bersama. Semenjak pindah ke Brunei ia jadi lebih baik dari pada dulu meski kebobrokan serta kerandoman dia tetap saling taut sampai saat ini.

Panjang lebar Ira menjelaskan tentang sahabat nya ini. Tanpa ia sadari ada orang yang sedari tadi mengawasi dengan senyum miring nya itu. Lupakan orang itu sekarang lanjut topik.

"Kamu dari kecil gak berubah ya lucu kadang ga jelas" kekehan kecil terdengar jelas bukan Ira yang bicara tapi Zac.

Orang jutek, nyebelin, muka datar sedatar tembok bisa bisa nya luluh sama seorang wanita cantik, polos bagi orang tidak dikenal, pintar yaitu Rosiana. Ya kadang kadang Zac bergaul sama temennya cuma ini beda aja readers.

"Ehem ehmm" Ira tersedak.

"Kagak liat di sampingnya itu loh mukanya udah kayak tembok datar + mulut menekuk" sindir Ira melanjutkan.

Megumi maksud Ira. Jelas Megumi sejak awal menyukai seorang muka datar sebelas dua belas dengannya ketika kecewa lebih tepatnya cemburu dengan kehadiran Rosi.

"Kenapa sama adek sendiri gak boleh deket. Gue cuma punya adik cewek ini doang gak ada yang lain" Zac menatap mata Ira mengintimidasi.

Rosi anak dari adik mama nya Zac. Oleh karena itu Ira sering bermain dengan Rosi kecuali Zac karena anak itu suka nya membuat onar apalagi dengan wajah datar nya.

"Jadi kakak Zac aku ini gak nganggep aku adek hem" Ira memasang wajah di imut imut kan. Terpaksa karena Zac adalah orang penting yang turut membantu menyelesaikan masalah keluarga nya. So jangan sampai kehilangan dia.

"Huek....huek....mual gue liat muka lo y gue anggep lo adek ga jelas" Megumi terkekeh melihat jawaban Zac.

"Kak Zac masih ada salah sama aku harus minta maaf"

"What? Maaf salah apa gue?" Zac tidak terima.

"Udah ayo masuk kelas nanti aja dibahas nya bentar lagi mau bel bunyi. Gue mau keliling dulu siapa tau ada yang telat" ujar Gauravi dengan wibawa seorang ketua.

✨✨
Ruang kelas

Sebelumnya ada perkenalan seorang siswi baru masuk ke dalam ruangan kelas. Rosi namanya dia satu kelas dengan Ira.

"Hei kenalin gue Jay cowok keren gak perlu basa basi jodoh semati sehidup sama orang terkasih" Jay mengulurkan tangan tidak ada malu sedikit pun.

Pletak

"Lo tu bisa sopan gak dia itu saudaranya Ira jangan lo ganggu ga jelas. Awal kenalan aja gini gimana mau jadi pasangan hidup orang terkasih" Key

"Kenalin gue Key sahabat Ira. Gue harap lo mau jadi sahabat kita" Key tersenyum ramah.

"I-ya kenalin saya Rosi"

"Gue Vano ketua geng bebas gue harap lo mau masuk geng positif kita. Kita panggil Ana aja gimana? Biar beda aja sama temen temen lain" Vano mengajukan pertanyaan.

Langsung di angguk i Ana sebelum nya Ira sudah menjelaskan panjang lebar mengalahkan tinggi langit ceritanya. Bagaimana dia, teman temannya, sekolah, kehidupannya ketika lewat sambungan benda gepeng bermanfaat.

✨✨
Taman sekolah

Geng bebas berkumpul layaknya tamasya kecuali Ira dia sibuk dengan agenda ultah sekolah. Perasaan lama banget ya acaranya. Maaf ya readers kurang 2 hari lagi kok tunggu tanggal mainnya hehe.

"An lo jangan canggung ya sama kita. Kita ini orang nya seru apalagi gue suka makan kalau lo ngajak makan ajak gue aja perut ini nih muat beberapa macam makanan" Jay merubah suasana agar tak canggung.

Jay sekarang lebih terlihat sifat kebobrokan nya. Semenjak membentuk geng bebas dia semakin menjadi jadi. Seperti rumah keduanya karena geng ini positif. Akhir akhir ini geng bebas yang diketuai Vano dipercaya untuk membantu sekolah dalam menindaklanjuti pembullyan.

Sebenarnya geng di sekolah gak boleh readers tapi beda lagi kalau positif dan mendukung gerak sekolah menindaki permasalahan negatif antar murid.

"Hhee iya oh ya Key kamu orang nya asik bener gak di layar hp aja" Ana tersenyum.

"Jelas dong gue gitu loh heheh lo juga enak an prasaan kemarin kita terakhir video call eh taunya masuk sekarang udah gak sabar ya" ucap Key dijawab senyuman oleh Ana.

Dua orang sama gender itu terlihat bingung bagaimana bisa Key kenal lebih dulu perasaan tadi baru kenalan apa Ira jelas pasti dia. Kok bisa bisa nya dua orang penting ini dilupakan tidak dikenalkan. Yang pasti sekarang sudah kenal itu tidak penting.

Ana canggung ada hal yang perlu di bicarkan tanpa pikir panjang ia bicara.

"Maaf sebelumnya kalian pasti tahu masalah tentang Ira. Saya memang tahu tapi tidak se detail kalian yang real ada disamping dia" Ana terlihat lesu dalam bicara hal ini apalagi awal berteman dengan mereka.

Deg

Rossiana Meryana Puratu(Panggilan Ana/Rosi)Kayak gini bisa bayangin sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rossiana Meryana Puratu
(Panggilan Ana/Rosi)
Kayak gini bisa bayangin sendiri.


Next part???
Yang awal ngira meluk itu Key atau yang lain salah tapi Ana sahabat kecil Ira.
Buat ultah nya udah deket 2 hari lagi maaf ya nungguin bayangin aja beneran hehe.
Maaf typo bertebaran ya!!!
Jangan lupa vote, coment, like gak maksa.
Happy reading guys.

ABHIPRAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang