24

14 1 0
                                    

Setelah itu ia menuju kamar nya untuk membersihkan diri. Tak lupa dengan cerita novel yang belum tuntas dibacanya.

Akhir akhir ini ia banyak mengoleksi buku dari biasanya. Ira semakin menyukai buku berawal dari buku pemberian orang tuanya.

Apalagi temannya Ana juga pecinta buku. Jangan tanyakan seberapa banyak buku koleksi Ana. Tapi tanyakan dimana letak perpustakaan pribadinya. Dia mempunyai perpustakaan pribadi di kediaman nya.

Tidak hanya itu Ana juga berkontribusi membuat perpustakaan baca di kota agar semakin banyak orang yang suka membaca tanpa harus membeli buku karena bisa meminjam.

Sungguh mulia sekali tindakan Ana. Sebagai seorang teman sekaligus keluarga Ira bersyukur dikelilingi orang-orang baik seperti Ana dan tentunya geng bebas.


✨✨

Grup Chat Geng Bebas

"Guys lusa besok udah ujian sekolah" -Key

"Iya cepet banget perasaan baru pindah sekolah" -Ana

"Gak sabar kelas sebelas terus dua belas" -Jay

"Semoga kita semua diberi kemudahan tanpa ada hal hal negatif, aminn" -Vano

"Aminn" -Ira

"Aminn" -jawab mereka serentak

"Ana kamu gak ada rencana pindah kan maksudnya ikut orang tuamu" -Ira

"Iya bener kata Ira" -Key

"Jangan khawatir, aku di sini kok" -Ana

"Alhamdulillah" -Jay

"Guys belajar yok buat persiapan ujian. See you" -Vano

"See you" -Key

"Aku juga ikutan off dulu ya, wassalamu'alaikum" -Ana

"Waalaikumsalam, gue juga guys" -Jay

"Ra tinggal kita berdua, off juga yuk gua mau fokus masa masa akhir nih sama Zac"

"Perasaan masih ada waktu kurang dari satu tahun, udah masa masa akhir" -Ira

"Tetep satu tahun bagi gue itu singkat tau gak. Udah kita mending belajar. Bye Ra"

"Bye" -Ira

✨✨

Lusa kemudian

Kring

Kring

"Guys gimana ujian nya lancar?" Jay

"Terkendala!"

"Karena kita gak satu ruangan" lanjut Key merasa kesal.

"Satu ruangan atau gak lo tetep bisa ngerjain soal" Vano jadi ikut kesal masalah sepele saja dipersoalkan.

"Gak bisa nyontek hahaha" Ira menambahi dengan tertawa renyah.

"Bercanda! kan Key pinter" Ana melanjutkan dengan terkekeh.

"Ya iyalah jelas kan secara gue sebelas dua belas sama Maudy Ayunda" Key membela diri dengan pede nya.

"Hahahhaha mimpi lo" Jay tertawa.

"Halu terus sampe terjungkal, ini nih contoh tanda-tanda orang kena gangguan karena efek kebanyakan nge- halu" Vano jengah dengan kelakuan Key.

"Berhenti, ke taman yuk?"

"Gass, muak gue liat kutu berkeliaran" Key berjalan mendahului Vano yang menatapnya dengan tatapan tajam.

Mereka berjalan beriringan, sesekali bercerita tentang ujian akhir tadi.

"Ra"

"Ra hei!"

"Jay jangan bercanda!" Ira sangat kesal dimana seseorang memanggil manggil nya dari belakang.

"Apa-an sih? Ngomong itu di depan gak dari belakang" Ira memutar tubuh menghadap ke belakang dan....

Duar

Hati Ira mencuat kaget karena yang memanggil adalah

"Kak Gauravi?"

"Hm"

"Kakak yang manggil aku?"

"Hmm"

Kakak yang manggil aku?"

"Hmm"

"Maaf ya kak aku kira Jay hehe"

"Hm it's oke"

"Boleh minta waktunya sebentar?"

"Jelas bolehlah kagak usah izin kali!"

"Hehe Key benar" Ira tersipu malu karena ucapan Key sebelumnya.

"Yaudah kalo gitu aku sama temen temen nunggu di taman aja, kita duluan"

Ana memutuskan pamit pergi bersama geng bebas agar tidak mengganggu perbincangan mereka.

✨✨

Kali ini perkumpulan remaja sedang melakukan kegiatannya masing-masing.

Salah satunya seorang perempuan yang dari tadi ngomel tidak jelas. Beda lagi dengan perempuan sebelahnya yang terdiam melamun.

Sedangkan, dua remaja laki-laki asik bermain game yang dari tadi tidak ada menariknya dimata seorang gadis yang sedari awal berbicara tanpa henti lebih tepatnya menggerutu.

"Hai guys"

"Ira lo udah selesai?"

"Pake nanya, jelas-jelas disini ya udah selesai"

"Eh Van lo dari tadi sewot amat, sana lo pulang sendiri gak usah sama gue"

"Wihh dari tadi napa ngomong, lo sendiri nih yang bilang"

"Ya udah gue pulang sendiri!"

"Pulang sana jalan kaki, lagian sepeda juga milik gue" Vano menaikkan sebelah alisnya.

Setelah Vano mengatakan hal tersebut, Key tampak berfikir keras agar pulang diantar Vano. Bukan karena dia tidak mau pulang sendiri, cuma uang saku nya tertinggal di rumah.

"Bercanda kali!" Key sedikit panik.

"Udah ya jangan marah Kak Vano"

"Hii ngeri gua!"




Next Chapter?

Gimana chapter kali ini?

Kasih komentar yang banyak agar author makin semangat buat nulis guys 。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

Jangan lupa vote, follow, and share buat cerita Abhipraya. Thank you.

Happy Reading 🌵

ABHIPRAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang