Pernah tau orang itu, bukannya....
"Kak Zac sini masuk perkenalan dulu" ucap Kak Moana.
"Hai semuanya kenalin aku Zac Rajasarna panggil Zac"
"Oh namanya Zac gagah bener" Key ngucap melongo.
Ini orang ngapain pake sekolah sini juga. Rasanya mau marahin dia aja sekarang. Geram banget tangan aku. "Orang gak tau diri"
"What kamu bilang apa Ra?"
"G-gak kok Key tenang cuma bilang ternyata dia yang terlambat" ngapain pakai acara terbata bata Ra.
Kringg.............bunyi bel pulang.
Pulang pulang geng bebas berjalan bersamaan. Rasanya key terpesona banget sama itu orang. Dia ga tau aja siapa zac sebenarnya. Vano ngajak kami nongkrong bentar agar makin erat. Kay selalu membicarakan kak zac hingga Jay mau muntah.
"Guys soal kak zac sebenarnya dia teman SMP aku" terpaksa bilang.
"Are you serious....terus terus" key mulai kepo.
"Iya dia itu pokoknya baik banget sampai mau namplong, dia kakak kelas ku eh taunya sekarang ketemu lagi"
"Emang bener ya kalau jodoh ga kemana mana wkwkwk" Jay bercanda nya agak kelawat
Zac seorang kakak kelas ga tau diri bisanya ngusilin Ira. Sama Ira masih saudara ponakan dari mama nya. Anak kesayangan guru,pinter, tampan. Btw semua laki di sini pada tampan ga ada yang jelek napa wkwk. Ira kamu masuk sini ulah Zac kayaknya hem.
"Maksudnya harapan gue hilang buat jadi pacar dia, pasti banyak pacarnya omg" Key sedih.
"Woy....Key ga usah ngarep mending lo fokus sama diri lo sendiri, baru juga sekolah udah nyepill bocah" Vano ceplas ceplos
Mereka belum ada foto bersama, so mereka foto bareng. Bingung buat milih gaya yang mana. Dan...
foto bersama geng bebas modelnya anggep aja gini, bisa bayangin sendiri.
1 jam kemudian,seperti yang diketahui pak Andi sudah menjemput. Mobil melaju begitu cepat seperti ada yang penting. Sampai rumah aku turun melihat ke arah pintu seperti ada tamu. Perlahan aku masuk ternyata Papa sudah pulang.
"Assalamualaikum papa kapan pulang kok makin cakep tanpa mama yang ngurusin wkwkwk" saut ku lantang papa hanya tersenyum saja.
Wajah mama begitu geram ingin memakan ku cuma cuma. Ada hal yang sulit di artikan ternyata papa tidak sendiri. Tanpa ku sadari karena ruang tamu ku begitu besar seperti lapangan ga juga. Orang itu adalah Zac beserta mama nya.
"Iraa silahkan kamu sapa mereka nak" nada sinis mama.
"I-iya mama, assalamualaikum tante kak zac, gimana kabarnya" basa basi mulu dari tadi aku.
"Baik nak. Jeng makin cuantik aja anakmu ini" mama zac lagak sosialitanya.
Kemudian aku masuk ke kamar ganti baju, makan, and ke taman kasih makan anak anak. Gas...saat nyampai mereka udah laper aja langsung kasih. Zac menghampiri ikut ikutan kasih makan anak anak. Tak lama bicara ku serius ke zac bahwa dia yang kasih rekomendasi masuk ke SMA.
"Iya gue yang masukin lo ke sma itu emang napa, marah lo ama gue"
"Ngapain marah ini permintaan mama papa"
"Nih urusin anak lo ikan piranha" langkah kaki pergi
Bener dugaan ku zac orang nya. Anak anak piranha makan kamu jangan sampai lapar terus makan mama mu ini. Inget teman teman lagi lagi berharap mereka bisa merubah aku buat berani bicara ke orang orang penindas. Terutama berani bicara ke orang tua bukan maksud melawan.
Kembali ke ruang tamu kata mama aku harus ikut organisasi seperti Zac. Sebelum mulut ku berucap mama zac memotong. Ingin ku tutup saja mulut sosialitanya. Gak anak gak mama sama aja provokator.
✨✨
Esok hari matahari sangat cerah"Ma aku berangkat dulu doain betah sekolah di sana" raut wajah ku sudah ber arti tajam.
"Ira sekali kali gak bantah turutin kata mama itu juga demi kebaikan kamu" ucap mama agak lantang sambil jawab salam ku berjalan ke arah mobil.
Pagi pagi ngerusak mood bisanya. Perasaan always aku nurutin kemauan mereka tanpa bisa membantah. Malah buat kehidupan kelam bukan kebahagiaan. Baru aja mau bicara tapi selalu gak bisa. Sedih punya kehidupan 2 sifat. Dunia luar dipaksa tersenyum dunia dalam gelap gulita. Sakit ga berdarah nangis ga terdengar.
Sret......sret.....
"Non udah sampai" pak andi
"Iya pak makasih, nanti pulang tidak perlu di jemput karena ada tugas kelompok" tanpa memandang pak andi aku langsung turun lalu pak andi mengangguk.
Wajah datar muncul hanya mata yang bicara. Baru inget loh tadi pagi gak ngeliat wajah papa. Biarin ga mau tau urusan dia. Dari jauh Key dan Vano melambaikan tangannya. Ber isyarat penuh banyak tanya seperti ada hal penting. Menghampiri mereka dengan pura-pura senyum.
"Ira lama banget lo gue panggil" saut Vano melas.
"Emang ada apa terus Jay mana" sautku bingung.
"Udah Ra biar gue kasih tau kalau kak Zac ternyata wakil ketua organisasi di sini jadi kita ga bisa tuh seenaknya sendiri sama dia, gue liat adik kelas nyapa dia terus ada banner foto menggambarkan siapa dia and Jay lagi ke kamar mandi biasa asupan wkwk" Key bicara menekankan.
Siswa lain berlarian ke sana ke mari ke papan pengumuman melihat informasi masuk kelas mana mereka. Kami bertiga menghampiri papan itu ternyata ternyata kita geng bebas satu kelas. Senang banget pake banget karena baru kali ini Ira punya teman sefrekuensi.
"Woi guys sorry lambat habis asupan pagi" ujar Jay keras tanpa malu.
"Biasa lo jay, eh btw lo gak satu kelas sama kita" mulai kebohongan Vano.
"What...gila lo ya gak mungkin gue itu pinter paket lengkap 11 12 Zac" Jay kayak sok kenal siapa itu Zac.
"Bercanda aja marah" Key tatapan sinis.
Berjalan perlahan sambil ngobrol gak tau nya Ira nabrak seseorang sampai es nya jatuh ke sepatu dia. Tanpa sengaja langsung panik. Orang itu cewek cantik dia gak sendiri ada 2 orang di samping nya.
"Sorry saya gak liat sorry ya" Ira panik.
"Lo gak liat ini kotor bersihin cepetan nih sepatu gue, emng lo gak tau gue siapa di sini" ujar cewek itu keras hingga ke ujung samudra hindia maksudnya ujung gedung sekolah.
Ira takut langsung bingung gimana suruh bersihin otomatis ga mau lah sambil nunduk kayak babu aja diikuti memegang erat pergelangan Key. Tak disangka Vano dan Jay mengamuk kayak Mama ku. Mereka gak terima Ira di gituin emangnya babu. Semakin ramai orang ber gerumbul. Kemudian geng cewek itu mengarah ke suatu sudut. Dan mengakhiri pertikaian ini dengan mengancam geng bebas kalau kita ga akan selamat bakal ada pelajaran buat kita. Tunggu aja pulang sekolah.....
Udah segini aja dulu readers.
Gimana selanjutnya vote, comment, like agar semangat buat up cerita terus.
Maaf guys typo terus hehe....Happy Reading
KAMU SEDANG MEMBACA
ABHIPRAYA [END]
Teen Fiction-cerita pertama aku- ✨✨✨ Bagaimana jika tidak seorangpun mengerti kita. Apa dunia terlalu kejam atau kita yang terlalu berlebihan dalam menghadapinya. Ananda Irana Negara duduk di bangku sma dengan kata keterpaksaan dari orang tuanya. Hidup nya te...