"Hei......aku tahu pasti ini ulah kalian buat ngancurin pertemananku.... ngaku aja" aku menatap tajam ke mereka.
"Repeat again kamu bilang kalau iya emang kenapa?" perempuan menunjuk Ira.
"Kamu jahat munafik liat aja aku akan balas kalian liat ini....." tangan Ira berhenti ada yang menariknya.
Orang yang menarik tangan itu Key. Dia sekarang berpihak pada perempuan itu. Tatapanku kosong melihat mereka sepertinya.....
"Ra lo ngapain di sini bengong" tepukan tangan Ravi di pundak Ira. Seketika Ira terkejut tenyata itu hanya halusinasi nya saat melihat Key berada dengan gadis itu.
"T-tidak papa kak cuma...." Ira gugup.
"Lo ngaku aja gue udah tahu dari Zac kalo lo" Gauravi meyakinkan Ira buat percaya padanya.
Saran dari Ravi harusnya kamu tidak gegabah. Sedikit kesalahan akan berujung fatal. Lakukan hal cerdik yang bisa membongkar kebusukan mereka. Terutama di depan temen lo agar mereka percaya bahwa lo sungguh sungguh sayang dengan mereka.
"Kita bicarakan ini gue punya ide dan ZM harus ikut pastinya mereka ada jalan keluar" menarik tangan Ira menuju ZM. Oh ya ZM itu singkatan Zac Megumi so jangan confused guys.
Ira menarik tangannya kembali. "Ide yang kakak berikan bagus tapi sekarang mereka menjauh, aku kira situasi tadi tepat tapi sama aja.... aku yang salah hiks..hiks..hiks" Air mata Ira menetes.
Gauravi memegang tangan Ira lalu membawanya ke ZM untuk mencari jalan keluar agar pelakunya kapokk....kayak pencuri ketangkep and korbannya bisa bahagia lagi.
ZM menunggu di taman seperti anak hilang tampak bingung.
Zac menyuruh sepupunya duduk didekatnya. Masalah ini harus dibicarakan baik baik meski Ira tau pelakunya.
"Megumi juga tau pelakunya tanpa lo beri tahu.....wkwkwk harusnya lo tanya dia kan paragaknormal" tawanya agar Ira tersenyum.
Ira sedikit menarik bibirnya ke atas tapi tetap dia rapuh sakit hati. Mempunyai harapan itu mimpi Ira tapi kenyataannya tidak ada harapan.
"Oke guys aku ada ide" sahut ke tiganya.
"Satu satu napa ketika tiba tiba punya ide aja langsung nyolot eh ketika di suruh nyari pada diem dasar duo ubur ubur...wkwkwk" tawa renyah Megumi berusaha membuat keadaan tidak tegang.
Ide ini harus dijalankan Ira hati hati agar merubah keadaan pelan pelan tanpa curiga. Ira sempat menolak tapi di pikir pikir tidak ada salahnya lagian tidak bahaya cuma beresiko.
Semua obrolan selesai hari ini
Aku mencoba menemui Key di depan gerbang. Raut wajahku biasa saja seperti tidak ada masalah. Ira tanpa basa basi berbicara.
"Btw kamu tau nggak...." ucapanku terpotong.
"Gue gak tau lo aja belum ngucap" rautnya datar.
"Fine aku rindu sama kalian, mau ngobrol kayak dulu terus ada yang aku mau ceritain ya kira kira jarang ketemu terus kamu pikir aku dateng ada butuhnya doang......don't be negative aku tetep sayang kalian maybe sibuk jadi ga bisa ketemu....udah usaha ketemu kalian aja gak bisa" kedengaran sedikit egois tapi gapapa pura pura tidak ada masalah. It's okey ira try and try.
"Ya lo ngomong apa" seraya pergi meninggalkan Ira terus ngapain lagak menunggu dasar Key tetap saja sikapnya hehee. Sabar Ra sabar pasti ada jalan bismillah.
✨✨
Pagi pukul 08.20 WIB perumahan blok 21Tok
Tok
Tok
"Iya sebentar siapa pagi pagi bertamu" bunyi kunci terbuka. Terkejut ternyata siapa yang datang."Hai apa kabar bestie aku kesini mau main. Jangan tanya lo ga sibuk Ra oke please be quiet" ngomelnya sembari masuk ke ruang tamu tanpa di suruh.
Key merasa aneh kenapa Ira begini tapi sometimes itu dulu. "Ra ngapain ganggu aja mending pulang gih".
"Ada orang bertamu disambut malah nanya balik. Nih kue kesukaan bestie. Oh ya tentunya aku mengundang upin ipin ke sini" duduk di sofa sudah di duga siapa lagi kalau bukan.
Jay dan Vano menghampiri serunya kumpul bareng di rumah Key kata Ira. Ira akui benar sekali kali apalagi dia sibuk akhir akhir ini mengurusi acara sekolah sebentar lagi.
"Ra lo ga sakit kan? Sok akrab lo sendiri yang ngejauh sekara-" kata Jay terpotong.
"Sut....s.s apa akrab iya dong maafin aku ya. Key kamu inget kemarin apa pembicaraan ku terus bilang ke mereka kal-lau"
"Lo tinggal bilang aja apa?" Jay.
Ira mencoba menetralisir keadaan layaknya dokter mengobati pasien. Sebenarnya menunggu waktu tepat ia pikir sekarang saja meski waktunya belum pas canggung bukan canggung tapi takut mereka tidak terima malah menjauh berpikir tidak tidak hanya negatif pikirnya. Berusaha tenang fokus ingat. Perlahan lahan menjelaskan dari awal bagaimana keadaannya, bertemu mereka, bertemu ZMG (zac, megumi, gauravi), dan berakhir sekarang.
"Guys sebenarnya aku mau bilang....it-u em.." ragu terbata bata.
"Bilang aja apa" nada Vano tak sabar memang raut wajah Ira serius so nothing wrong.
"Permisi atas nama mbak Ira ini pesanannya sudah dibayar" pak online food mengantar makanan yang dipesan Ira seketika Jay langsung mengambilnya tanpa basa basi.
Hatiku seketika melayang bapak itu datang menyela bicaraku. Rencanaku gagal mereka malah memilih makan ya setidaknya sedikit ada perubahan. Raut wajah Key tetap saja tidak bisa berbohong kecewa, sedih, aneh.
Hari mulai sore kita memutuskan untuk pulang.
Sampai di rumah ku "assalamualaikum ma pa"
"Waalaikumsalam anak papa paling cantik sudah pulang gimana mainnya seru, sini sini duduk" papa menepuk sofa menyuruh ku duduk.
Sikap papa tidak biasanya begini. Ia menyodorkan buku novel "Yang Belum Usai by Pijar Psikologi". Kemudian papa bangkit dari duduk nya dengan menepuk nepuk pundak ku.
"Pa...pa papa......harusnya ini buat papa agar tau bagaimana sifat yang benar eh paaaaa" teriakku lemah astaga benar benar apa memang diriku ini depresi kalau depresi dari dulu aku di rumah sakit jiwa. "Hiss...." dengusku beranjak ke kamar tidur.
Setelah mandi bersih bersih lanjut merebahkan badan badan remuk ini. Pembahasan dengan teman teman gagal tidak ada perubahan. Eh ada mereka mulai seperti dulu lagi sedikit sangat sedikit seukuran biji jagung. Tak sengaja buku dari papa terinjak ku hendak ke meja belajar.
"Eh....aduh sakit...apaan buku ini bisa bisa nya jatoh kamu bisa berjalan mencari orang yang seharusnya baca ya kamu pandai buku sana pergi ke papa atau mama" tawaku renyah.
Tidak ada salahnya juga dibaca judulnya menarik. Siapa tau ada solusi jadi tak hanya mengandalkan ZMG. Lebih baik aku memperhatikan diriku juga. Capek ya diri selalu terbebani sama hidup ku tak jelas arahnya kemana. Buku bantuin Ira semoga lekas pulih.
Bismilah membuka buku isinya bagus beberapa halaman sepertinya menarik. Baca halaman pertama masyaallah sungguh membuatku tertarik tidak henti membaca. Readers juga jangan berhenti membaca cerita ini ya.
Ting tung ting tung .....
Suara bel rumah berbunyi ada tamu. Keluar kamar cari papa mama kenapa gak dibukain. Sejak tadi mereka pergi tanpa memberi tahu atau aku lupa. Saat sampai di ruang tamu berpikir kenapa tidak bersembunyi atau lari ini tamu kok serasa pencuri.
Hati nekat membuka pintu dan "wow.....ast" teriakku terkejut.
Oke guys sampai sini dulu kira kira siapa ya?
Tunggu next part.
Vote like comment dulu gak maksa.
Thank you guys. Happy Reading.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABHIPRAYA [END]
Teen Fiction-cerita pertama aku- ✨✨✨ Bagaimana jika tidak seorangpun mengerti kita. Apa dunia terlalu kejam atau kita yang terlalu berlebihan dalam menghadapinya. Ananda Irana Negara duduk di bangku sma dengan kata keterpaksaan dari orang tuanya. Hidup nya te...