35

8 0 0
                                    

Dia adalah Vano, kenapa memilih terakhir menjenguk. Alasannya harus ganti baju dulu biar bersih sebelum menjenguk. Terdengar memang fakta tapi tidak tahu sebenarnya juga.

"Van"

Ira memanggil namanya, Vano hanya melewati Ira diam tanpa mengeluarkan sepatah kata.

Sikapnya terulang kembali seperti sebelumnya. Tidak ada yang tahu apa di pikirannya.

"Apa dia ngira kalo-" ucapan batinnya tepotong karena Jay memanggil.

"Ra!"

Mengangkat alis bertanya. "Apa?"

"Mama lo nelpon gue tadi..."

"Mama?"

Mengangguk mantap. "Katanya mau kesini jenguk Key"

"Oh!" menunduk lesu.

"Tumben gak tanya apapun gitu tentang pembicaraan mama lo?"

Melambaikan tangan. "Hei Ra!"

Mengangkat kepala sedikit. "Seperti ada yang aneh sama sikap Vano.."

"Maksud lo?"

"Dia pasti salah paham sama aku"

"Ra..."

"Semua emang salahku, tapi aku juga yang akan membawa semua kebenaran." menghembuskan nafas panjang.

"Jangan salahin diri lo sendiri. Pasti lo udah tahu kalo semua ini ada dalangnya!"

"Aku tahu! cuma rupanya dia ingin bermain-main dulu denganku. Ckckck! Lupa kali kalo aku bukan yang dulu" tersenyum miring.

"Gue dukung lo, kalo ada apa-apa jangan segan buat minta bantuan"

"Thanks, aku minta tolong satu hal"

"Apa?"

"Jagain sahabat gue geng bebas juga Ana" berbisik pelan.

"Gue bakal jaga geng bebas Ra"

"Hei! Aku ngerti kok sebenarnya, stop buat nutupin"

"Ra!"

Mengangkat tangan. "Sorry! Kalo beneran juga gapapa"

"Aku tinggal pulang dulu gapapa ya?"

"Oke, nanti biar gue yang bilang ke orang tuanya Key"

"Kabarin kalo ada info mengenai Key"

"Ya, hati-hati Ra"

"Thanks"

Beberapa langkah ia melangkahkan kaki tapi sudah di panggil kembali oleh sahabatnya. Anehnya pemuda tersebut bicara dengan nada berbisik pelan.

Mengisyaratkan rasa takut atau khawatir jika di antara mereka ada sepasang mata untuk mengawasi gerak gerik yang mereka lakukan.

✨✨

Di halaman depan rumah sakit Ira menunggu mobil yang ia pesan menghampiri. Sekitar lima menit seorang wanita paruh baya menghampirinya.

"Sayang!"

"Mama?"

Berlari kecil memeluk sang putri tercinta. "Kamu gapapa kan? Gak ada yang luka lecet atau sekecil apapun?"

"Sayang kalo ada yang sakit bilang ya"

"Mah"

"Udah kamu diem dulu ayo kita masuk cek keadaanmu sama kita jenguk Key"

"Ganti baju dulu mama bawakan" lanjutnya.

"Tapi ma-"

"Nanti dulu"

ABHIPRAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang