“Chan, itu siapa?”
Chandra mengangkat kedua bahunya, di rumah tersebut hanya ada dirinya dan Aziza serta para pembantu yang bekerja. Andre dan Nadia sedang bekerja, lantas siapa yang mendatangi kediaman Eliza?
“Mas Irwan lagi pergi kan?”
Chandra mengangguk. Jika orang tersebut adalah rekan Nadia ataupun Andre, datangi tempat kerja mereka saja. Chandra dan Eliza menunggu, berharap orang tersebut pergi dari tempat ini.
“Pak, yang masuk siapa pak?” Chandra menoleh seketika, Eliza kini menelpon satpam yang menjaga gerbang depan.
“Teman kami?”
“oh oke pak, terimakasih ya.” Telepon ditutup.
Chandra menatap Eliza menuntut sebuah jawaban,
“Kamu tau itu siapa?” Eliza justru menanyakannya lagi.
“Kamu tunggu sini ya.” Ucapnya tanpa menunggu jawaban Eliza untuk pergi mengecek siapa orang tersebut.
Chandra menarik knop pintu dan membuka kedua daun pintu tersebut. seorang gadis berparas ayu menungggu di depan pintu tersebut. Gadis itu terpaku kagum dengan sosok di depannya, mereka berdua bahkan tak saling menyapa.
Chandra sengaja berdeham untuk memecah kecanggungan tersebut.
“Ah iya, maaf. Ini benar kan rumah Eliza?” tanyanya memastikan. Chandra jadi sedikit curiga.
“Kamu siapa kalau boleh tau?” bukannya memberikan jawaban.
Gadis itu menarik nafasnya kecewa. Lalu kepalanya dia angkat untuk menatapnya. “Kamu lupa siapa aku?”
Chandra mengangguk, dia merasa dia tidak pernah sekalipun melihat wajah itu seumur hidupnya..
Eliza menghampiri mereka berdua, sejenak memperhatikan keseluruhan tubuh gadis itu sembari mengenali siapa orang tersebut.
Gadis itu tersenyum bahagia, tanpa izin dari pemiik tubuh, gadis itu memeluk tubuh Eliza. Eliza spontan mendorong tubuh tersebut jauh darinya. “Kamu siapa!?” Eliza memekik.
Gadis itu terkekeh pelan, “Kalian jahat banget, bisa - bisanya ngelupain aku.”
“Aku Anna.”
“Siapa?” Eliza memekik.
“Liohanna.”
Chandra segera menarik Eliza dari Liohanna, karena dia yakin Eliza akan merespon gadis itu dengan buruk.
“Berani-beraninya kamu datang kemari.” Ucap Chandra geram.
Liohanna menatap heran mereka, apa salahnya dia datang kemari? Dia hanya ingin bersilahturami dengan teman lamanya.
“Aku ada salah apa sama kalian?”
“Kalian yang salah sama aku, kalian main tinggal aku sendirian waktu itu! Dan kamu Eliza, aku tau kamu bukan Eliza tapi kamu Aziza!”
Tubuh Eliza seakan menahan suatu gejolakan. Api yang panas meluap dalam dirinya, namun dia tak mau Chandra kerepotan menghadapi dirinya.
"Kamu gatau? Apa yang sudah kamu lakukan hampir merenggut nyawa seseorang.”
Liohanna memutar kedua bola matanya sembari menghembuskan nafas gusar. “Aku gatau apapun yang terjadi sama kalian dari hari itu, dan aku kemari juga dibantu sama Yuan.”
“Bohong.”
Liohanna mengalihkan pandangannya kepada Eliza. Dia tidak berbohong, “Eliza kamu gapercaya sama aku? Kamu kok berubah sih? Kita sahabatan kan? ”
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAST AND YOU (End)
أدب المراهقينTak ada hal yang sempurna di dunia ini, termaksud dia dan rahasia besarnya. "Cintai dirimu apa adanya." Begitulah kata mereka yang nyaris sempurna dan tak pernah merasakan perihnya hidup dihantui oleh kehancuran. Gadis tersebut memeluk tubuhnya ya...