48. Orang ganteng.

2 2 0
                                    

Chandra meletakkan kepalanya di atas permukaan meja. Nafas dia hembuskan cukup lama, pikirannya sudah entah berada dimana lagi. Chandra menatap modul - modul pelatihan yang ada didepan matanya. Rasanya sangat melelahkan menjadi siswa yang selalu terpilih untuk mewakili sekolah dalam ajang akademik.

Pintu ruang pelatihan terbuka, Chandra mengangkat kepalanya. Dari pintu itu, masuk seorang gadis. Jalannya tertatih-tatih karena dua tongkat yang dia apit di pergelangan bahunya.

"Eh ada kadal." Sambut seseorang di sisi Chandra.

Eliza melemparkan tatapan sinis kepada orang itu.

"Eh aduh bingkisan apa itu, pasti buat-

" Ga ini buat Chandra." Tukas Eliza langsung. Gadis itu duduk di samping Chandra lalu menyerahkan sebuah bingkisan kepada Chandra.

“Nah, aku bawain kamu makanan yang manis manis, biar makin semangat belajarnya."

Chandra menggeleng sembari terkekeh kecil, ia tidak berselera saat ini.  Chandra menerima bingkisan tersebut dengan pasrah, di dalam bingkisan tersbeut dia mendapati berbagai macam jenis makanan manis.ini mah isi nya kesukaan Eliza semua, bukan dirinya.

"Dal, buat aku gada?" Komplain orang tersebut.

"Itu si Julio kok bisa dapet se tim sama kamu sih." Celetuk Eliza sengaja dengan suara yang keras.

Julio berdecak sebal, gini - gini ia kepercayaan sekolah untuk hal yang berbau biologi. "Ya bagus, lama - lama naik level nama mu jadi iguanna."

Chandra mencoel lengan Julio, menyuruhnya untuk berhenti. Chandra mencomot salah satu bungkusan cokelat, yang Chandra tahu dari cokelat tersebut adalah harganya yang fantastis dan rasanya yang sangat enak.

"Ambil." Chandra menyodorkan salah cokelat kepada Julio.

Julio langsung tersenyum manis menerima cokelat tersebut, "Tapi kayaknya belum setimpal sama bantuan aku selama ini."

Chandra tersedak oleh cokelat yang dimakannya, bantuan apa? "Makan aja, urusan itu kita selesaikan nanti."

Chandra menyerahkan beberapa batang cokelat pada Julio, agar remaja itu menutup mulutnya. Eliza di sisi Chandra menyaksikan aksi Chandra dengan raut kesal, tapi tak apa, ia akan bawa cokelat yang lebih banyak besok.

“Lihat deh.” Eliza memamerkan layar ponselnya pada Chandra. Diponsel tersebut terdapat sebuah foto 2 ekor ikan. Chandra segera menyadari apa yang Eliza coba tunjukkan kepadanya.

“Aziza udah punya teman baru? ” Celetuk Chandra. Eliza mengangguk.

“Aku tadi malam minta mas Irwan buat belikan ikan cupang, tapi lawan jenisnya. Ikan yang dipilih Mas Irwan warnanya merah, lucu banget kan?"

Chandra mengangguk, "terus siapa namanya?"

“Namanya Chandra.”

Julio yang berada tak jauh dari mereka tertawa keras. Tawa tersebut membuat Chandra dan Eliza keheranan. Julio menyadari tatapan mereka yang aneh. "Aku disini cuma jadi nyamuk, Noh pacaran yang tenang di sini."

Julio segera keluar dari ruangan tersebut, bahkan masih tertawa keras. Chandra dan Eliza hanya mampu bertatapan satu sama lain.

"Biasa, efek orang kelewat pinter." Canda Chandra.

"Untung kamu normal."

-

Eliza membagikan satu persatu cokelat yang dibelinya kepada teman sekelasnya. Eliza sengaja membeli cokelat dalam jumlah yang banyak. Untungnya hampir semua temannya mau menerima pemberiannya.

BEAST AND YOU (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang