53. Semua ada di tangan kamu.

1 2 0
                                    

Apa ini?

Eliza duduk di bangku tengah mobil, di sisinya ada sang ibunda. Sedari tadi beliau hanya menundukkan kepalanya. Eliza jadi sedikit takut, kemana dia akan dibawa?

Eliza menoleh ke kaca mobil, disana terpantul wajahnya yang tak memakai riasan apapun. Kerutan kerutan dari bekas luka bakar saat itu terlihat samar di pantulan tersebut.

Ia juga mati - matian menjaga keseimbangannya karena ia dipaksa untuk melepaskan kaki palsunya. Untuk hari ini dia akan memakai kursi roda.

Apa lagi yang mereka rencanakan?

Apa jangan - jangan Andre muak dengannya? Dan hari ini dia akan membuangnya ke salah satu panti asuhan?

“Bund, kita mau kemana?” tanya Eliza membuyarkan lamunan sang  bunda.

Nadia menoleh dengan senyum mengembang di wajahnya. Tak ada satupun perkataan yang keluar dari mulut Nadia. Wanita hendak mendekapnya, namun Eliza mendorong tubuhnya untuk menjauh.

Lagi - lagi bisu, batin Eliza.

Eliza memalingkan wajahnya ke jendela mobil, di sana terpantul wajahnya.  Sampai kapan? Dia harus menyembunyikan sosok aslinya? 

Kapan dia diterima di dunia ini sepenuhnya?

Eliza membelai sisi wajahnya yang kasar itu, tanpa sengaja Andre menangkap sang putri. Andre tersenyum pilu, ini kesalahannya, ia akan mengakhirinya.

Mobil berhenti di sebuah gedung yang megah. Beberapa mobil berbaris sejejer satu sama lain. Ini tempat apa?

Andre jadi orang pertama yang keluar dari mobil, tampak dari gerak-geriknya ia sedang mengawasi sesuatu. Tak lama beberapa mobil misterius menyusul mobil mereka, tampak orang - orang berseragam keluar dari mobil - mobil dengan bersenjata.

Jangan - jangan nyawanya akan dihabisi di tempat ini?

Mereka tidak menyerang, hanya berkeliling sesaat di lokasi tersebut. entah apa yang mereka cari. Nadia keluar disusul oleh Eliza. Gadis itu dibantu untuk duduk di  kursi rodanya, secara beriringan mereka mendorong kursi roda Eliza memasuki gedung. Eliza merasa kesulitan untuk mengamati gedung tersebut, karena di kanan-kirinya terhalangi oleh orang - orang aneh itu

Ah, bodyguard yang disewa ayah ternyata.

“Kamu tunggu disini dulu ya, nanti Chandra dan mas Irwan nyusul kamu.” Tanpa menunggu jawaban dari Eliza, Nadia dan Andre bergegas begitu saja entah kemana. Memang dia telah memasuki gedung tersebut, namun dia tetap tidak tahu dimana dia berada.

Eliza bergidik seram kala menatap satu persatu wajah orang-orang di  sekitarnya. Raut mereka begitu serius begitu juga dengan tindak-tanduk mereka.

“Itu Eliza!”

Samar-samar Eliza mendengar suara Chandra, Eliza ingin sekali rasanya berbalik, namun tidak bisa, ia tertahan oleh kursi roda dan orang-orang aneh itu.

“Om Andre sama tante Nadia dimana?” tanya Chandra setelah mereka bertiga berjua. Eliza mengangkat kedua bahunya, ia tak tahu.

“Kita lagi dimana sekarang mas?” tanya Eliza.

Irwan dan Chandra saling bertatapan, keduanya tersenyum. Eliza muak dengan sesuatu yang disembunyikan, Semua orang sepertinya ingin menjadi bisu. Eliza berinisitif untuk pergi darisana, untuk mencari tahu dimana dia berada sekarang.

Di saat orang-orang sibuk dengan ponselnya, Eliza dengan cepat  memutar kursi rodanya untuk pergi darisana. Eliza memutar cepat roda di kursinya, orang-orang tersebut menyusul Eliza bersama Irwan dan Chandra di belakangnya.

BEAST AND YOU (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang