3. My sweet Ex🐣

27.4K 1.5K 4
                                    


HAPPY READING!!


Guru perempuan itu menatap jengah kearah keempat gadis yang duduk di hadapannya. “Ibu capek liat kalian, heran saya kenapa kalian ga ada capeknya buat ulah terus, kalian mau ibu laporin ke orang tua kalian hah?! Ibu bosen liat muka kalian tiga kali seminggu keluar masuk ruang BK.” Omel Bu Fatma.

“Loh kalau ibu bosen liat kita kenapa di panggil mulu?” Celutuk Ilana.

Pak Amir yang berdiri di samping kursi yang diduduki Bu Fatma menggeram kesal melihat tingkah laku Ilana yang sangat menyebalkan dimatanya. “Ilana.” Pak Amir berseru geram, tangannya terulur menarik daun telinga Ilana.

“Aw, aww sakit tau pak, lepaskan nanti kuping aku panjang sebelah gimana? Bapak mau tanggung jawab?” Ilana meringis kecil, berusaha menjauhkan telinganya dari tangan pak Amir.

“Nah iya pak jewer aja yang kencang, biar tuh anak kapok pak.” Aya berseru semangat, dasar teman setan!!

“Nah yang kiri juga pak biar adil.” Timpal Aisyah tak kalah semangat.

“CUKUP!!” Bu Fatma berteriak dengan kesal, menatap jengkel kelima manusia dia hadapannya yang tersentak kaget mendengar teriakannya.

“Pak Amir tolong cek anak-anak saja.” Titah Bu Fatma yang langsung di jalankan pak Amir, guru paruh baya itu bergegas meninggalkan ruang BK.

“Syam tadi datang katanya Aya pingsan. Tapi kalian kabur dari UKS, benar begitu Aya?” Aya mengangguk menanggapi pertama yang di lontarkan Bu Fatma.

“Sebelum kabur dari UKS kalian di jemur di lapangan karena tidak mengerjakan tugas, kalian ini mau jadi apa hah?!” Bu Fatma menghirup nafas sejenak, menatap keempat gadis dengan kepala yang tertunduk di depannya. “Kalian tau Syam sedang latihan, gara-gara tingkah kalian dia jadi tidak ikut. Ibu capek liat kelakuan kalian, ada saja ulahnya. Kalian ga malu sama anak IPS yang katanya nakal tapi kalian lebih nakal? Kalian itu dari kelas IPA 1 loh, kelas unggulan. Sebagai hukumannya kalian bersihkan kolam belakang sekolah, dan ibu akan kirim surat ke orang tua kalian.” Bu Fatma menunjuk pintu, mengusir keempat gadis-gadis itu.

“Iya Bu, permisi.”

“Anjir di laporin emak dong, mampus dapet siraman rohani 9 bulan 10 hari.” Sungut Aya kesal.

“Makanya jangan nakal kaya gua.” Ilana menaik-turunkan alisnya sombong.

“Lu sama aja dodol.” Ketus Aisyah.

“Gua bebas dong mau ngapain aja, Mak gua ga pernah balik ahayyy.” Novi berputar-putar di tengah koridor dengan bahagia membuat beberapa pasang mata menatapnya aneh.

“Bukan temen kita, sorry.”

Ponsel Ilana berdering, tanpa melihat siapa yang meneleponnya gadis itu mendekatkan pada telinganya. “Halo dengan Ilana di sini.” Sapa Ilana riang.

“Di mana?”

Ilana sedikit familiar dengan suara itu, mengintip sedikit layar ponselnya. “Eh Avin, aku lagi jalan ke kolam belakang.” Jawab Ilana.

Tut...

Sambungan telepon dimatikan sepihak oleh Malvin membuat Ilana mendengus sebal.

“Hayoloh Shaka marah, buat ulah terus sih.” Ucap Aya menakut-nakuti.

Ilana mengibaskan rambut sebahunya angkuh.

“Ga takut, dia mah ga bisa marah sama gua.”

“Dih sombong banget, gua ceburin lu lama-lama.” Canda Novi.

My sweet Ex (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang