Vote and komen!!
Happy reading🐣
______Ilana mempercepat langkah kakinya saat merasa di ikuti oleh seseorang dari belakang, tangannya yang menenteng kantong plastik berisi tepung serbaguna milik Bunda kian mengerat, sejak insiden Malvin dan Aksa tahu perihal obat bius itu membuatnya sering merasa di ikuti oleh seseorang.
Itu bukan orang suruhan Malvin ataupun Aksa. Kedua remaja yang selalu menempel padanya akan menjaganya secara terang-terangan, bukan mengikuti dari belakang seperti ini.
Ntah lah Ilana tak tahu orang yang selalu mengikutinya itu orang baik atau jahat, yang jelas Ilana merasa takut sekaligus risih. Pergerakannya terbatas sejak kemunculan orang itu.
Ilana menyalakan ponselnya, sial baterai ponselnya sisa 1 persen. Suasana jalan biasanya tampak ramai kini berubah mencekam, kendaraan hanya lewat sesekali tak seramai biasanya padahal jam masih menunjukkan pukul 21.15 WIB.
Motor sport berwarna hijau berhenti tepat di hadapannya menghalangi langkah kaki Ilana, orang itu mengenakan helm full face membuat Ilana sulit mengenali siapa orang itu.
"Minggir!" Seru Ilana.
Orang itu membuka helmnya, dia Kevland.
"Hai." Sapa Kevland ramah.
"Siapa?"
"Kevland."
"Gak kenal, minggir gua mau lewat." Ujar Ilana ketus.
Kevland terkekeh kecil, jarinya menyematkan anak rambut Ilana ke belakang telinga gadis itu. "Besok dandan yang cantik."
Ilana menepis tangan Kevland, dahinya mengernyit bingung. "Hah?"
Kevland diam, memasang kembali helmnya dan mulai melajukan motornya meninggalkan Ilana yang kebingungan di tempat.
"Kevland ya? Bukannya dia ketua geng yang namanya gengnya spesies selen?" Monolog Ilana.
"Eh bukan, Lion kan singa bukan maung kaya selen hehe."
Haruskah Ilana mengucapkan terimakasih pada Kevland? Orang yang mengikutinya dari belakang sudah tak ada! Baguslah, Ilana kembali mempercepat langkahnya menuju rumah.
"Ck lama, dasar bocil pasti jajan dulu." Celutuk Bian yang bersendar di daun pintu.
Ilana menatap Bian kesal, berjalan melewati pria itu dengan muka judesnya. Membuat pria yang menggunakan piyama tidur itu tertawa.
Bian itu menyebalkan!!
Setelah memberikan Tepung serba guna pada Bunda, Ilana ikut bergabung bersama keluarganya di ruang Tengah. Duduk di celah kaki Bian yang duduk di atas sofa.
"Ciee ciee." Goda Bian sambil mencolek lengan Ilana.
"Uncle Bi kenapa sih? Kalau ada masalah tuh cerita." Ucap Ilana kesal.
Siapa yang tidak kesal saat Bian terus saja merecokinya? Dasar duda nyebelin.
"Gatau ah mau gabung sama Abang aja."
"Dih sini aja sama uncle Bi, besok uncle Bi BELIIN baju baru." Bujuk Bian.
"Ga minat, baju aku udah banyak wlee." Ilana melanjutkan langkahnya menuju kamar Kevland, ikut bergabung bersama Abang dan para sepupunya.
Ilana berdecak malas dari ujung pintu, menatap ke arah sepupunya yang sedang rebahan di atas kasur dengan saling menempel. Tidak muat! "Kasian aku liat kalian." Ucap Ilana prihatin.
"Apa sih anak cewek ga di ajak, sana keluar." Ujar sepupu Ilana yang bernama Sean.
"Ga seru! Harusnya tuh kalian kaya di Wattpad-wattpad nge-treat aku kaya princess, kan aku sendiri yang cewek di antara kalian para cowok."
KAMU SEDANG MEMBACA
My sweet Ex (Selesai)
Genç KurguYG BELUM BACA BURUAN DI BACA!! YG UDH BACA YAA BACA LAGI GAPAPA KOK!! VOTE JUGA YAAA🐣 ________ Siapa yang tak mengenal dua sejoli Abishaka Malvin Anggara dan Ilana Putri Maharani? mungkin 95% dari siswa SMA PELITA BAKTI sudah tidak asing lagi denga...