Vote and komen👁️👄👁️
Happy reading gess.
__________
Kevland memarkirkan motornya di depan sebuah cafe bernama Coffee and milk. Cafe dengan nuansa hijau yang menyejukkan mata pengunjung itu tampak ramai oleh muda-mudi.
Masih inget dengan Kevland?
Harus inget pokoknya ada di part awal-awal yang gebukin Malvin, aku juga lupa part berapa heheh:b
Kaki panjang Kevland melangkah memasuki cafe, membuat suara bel berdenting pelan dari atas pintu. Netra cokelat madunya mengedar, mencari di mana meja teman-temannya.
Seseorang melambai dari pojok cafe, memanggil Kevland mendekat.
"Udah lama?" Sapa Kevland sambil menarik kursi, ikut duduk bersama teman-temannya.
"Lumayan." Sahut seorang remaja dengan tindik hitam di telinga sebelah kirinya.
Kevland terkekeh kecil, menatap remaja bertindak itu mengejek. "Ketos kok penampilannya kaya preman." Canda Kevland yang hanya di balas gedikan bahu oleh remaja bertindak itu.
"Udah lama ga ribut sama anak Dragon." Celutuk seorang remaja berambut Ikal.
"Mau ribut?" Tanya remaja bertindik itu.
"Mau-mau aja sih, tinggal tunggu bos setuju aja."
Kevland menatap teman-temannya satu persatu, tatapannya tertuju pada seorang gadis bertato kupu-kupu kecil di lengan atasnya yang duduk santai sambil menyeruput Secangkir kopi susu di tangannya.
"Ada penghianat heh?" Ucap Kevland sinis.
Gadis itu memutar bola matanya malas, meletakkan cangkirnya. "Apa? Lu nge-fans sama gua?"
"Ogah."
Remaja bertindik itu menyalakan pematik, membakar sepuntung rokok yang terapit di bibir tipisnya. "Jadi mau ribut nih?" Ucapnya sambil menghisap dalam-dalam rokoknya.
Kevland ikut membakar rokoknya, membuat asap rokok tercium jelas di meja tempat mereka berkumpul. "Culik ceweknya dulu, biar seru baku hantam nya."
"Gak usah, ribut ya ribut aja." Bantah remaja bertindik itu tak setuju.
Gadis bertato kupu-kupu itu mengepalkan tangannya di atas pahanya tak suka, raut wajahnya tetap datar menyimak obrolan.
"Kenapa ngga? Gua ketuanya."
"Oke terserah, yang penting jangan sampai lecet."
Kevland menghembuskan asap rokoknya tepat di depan wajah remaja bertindik itu, bibirnya menyunggingkan senyum miring. "Dasar bucin."
***
"Mang bumbu kacangnya yang banyak yaa." Pesan Ilana.
Mamang penjual cilok itu mengangguk mengiyakan, mulai meracik pesanan gadis pendek berbando telinga harimau, sang pelanggan.
Ilana membenarkan letak bandonya yang sedikit merosot, menatap lalu lalang kendaraan dari pinggir trotoar. Kakinya yang terbalut sendal bulu bergerak pelan, mengetuk-ngetuk aspal dengan bosan.
"Ini Neng."
Ilana menerima ciloknya dengan mata berbinar-binar. "Makasih Mang."
Ilana menyeberang jalan saat melihat lampu lalu lintas berganti warna menjadi merah, kaki pendeknya bergerak seirama menuju bangku taman yang tak jauh dari tempatnya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My sweet Ex (Selesai)
Dla nastolatkówYG BELUM BACA BURUAN DI BACA!! YG UDH BACA YAA BACA LAGI GAPAPA KOK!! VOTE JUGA YAAA🐣 ________ Siapa yang tak mengenal dua sejoli Abishaka Malvin Anggara dan Ilana Putri Maharani? mungkin 95% dari siswa SMA PELITA BAKTI sudah tidak asing lagi denga...