2. My sweet ex🐣

32K 1.6K 6
                                    

Happy reading!!

______

Keempat gadis cantik tersebut kini berakhir di tengah lapangan sekolah, dengan tangan hormat dan kepala yang mendongak menatap bendera merah putih yang berkibar tertiup angin.

“Anjir di hukum lagi.” Keluh Novi sedikit kesal, gadis tomboi itu mengusap peluh yang mengalir di pelipisnya.

“Iya ih, padahal kemarin kita niatnya Senin hari terakhir kita di hukum.” Cetus Ilana seraya menurunkan tangannya yang terasa pegal akibat hormat terlalu lama.

“Lu sih pada males kerjain tugas.” Timpal Aya santai.

“NGACA WEHH.” Ucap ketiga gadis itu serentak di depan wajah Aya.

Aya menundukkan kepalanya menahan malu, akibat teriakan ketiga sahabatnya yang kurang waras itu kini mereka menjadi pusat perhatian kelas 11 IPA 2 yang sedang latihan.

“Anjir, malu-maluin lu pada.” Ucap Aya ketus.
Ilana mengedarkan pandangannya, ia meringis malu saat beberapa pasang mata menatap ke arah mereka dengan tatapan aneh. Sungguh ia lupa jika setiap hari Jumat kelas lain akan bergiliran latihan upacara untuk persiapan hari Senin yang akan datang.

“Udah deh diem, atau nggak pura-pura pingsan gitu biar kita bisa kabur.” Cicit Aisyah pelan.
“Aya lu aja yang pingsan, kan aneh kalau gua yang pingsan tiba-tiba.” Celutuk Novi pelan nyaris berbisik.

“Kok aneh?” Tanya Ilana, otak lemotnya mulai bereaksi membuat sahabatnya harus menyetok banyak kesabaran.

“Aneh dong Lana sayang, kita baru aja teriak kek toa masa tiba-tiba pingsan?” Jelas Aisyah menatap kesal ke arah Ilana yang masih loading.

Ilana mengangguk pelan, gadis itu merogoh saku seragamnya mencari sesuatu. “Bentar Aya, jangan pingsan duluu.”

Aya hanya mengangguk malas, melakukan apa yang gadis cebol itu katakan.

“Nih.” Kata Ilana seraya menyodorkan lip tint.

“Ngapain? Kan orang pingsan tuh rata-rata pucet.” Ucap Aya heran.

“Iya anjir, ngadi-ngadi lu Lan.” Timpal Novi tak habis pikir.

Ilana memutar bola matanya malas. “Ih ini tuh buat di idung, biar di kira mimisan. Gitu aja ga tau.” Sungut Ilana kesal.

Aisyah mengangguk mengerti, menepuk pelan kepala Ilana. “Tumben pinter.” Ledeknya.

“Udah ah buruan, nanti ketahuan.”

Aya mengoleskan sedikit liptint itu ke hidungnya, menggaruk pelan kepalanya menatap sahabatnya sedikit ragu. “Kalau gua ngakak gimana?”

“Ya jangan ngakak dong Aya sayangg.” Gemas Novi.

“Ga janji, tapi gua usahain.” Aya meringis pelan, bersiap menjatuhkan tubuhnya di atas lapangan yang keras.

Brukk.

Melihat Aya yang sudah memulai aksinya, Ilana mengambil alih. Berteriak dengan panik meminta tolong. “TOLONGIN TEMEN GUA PINGSAN HELP!!”

Anak kelas 11 IPA 2 menoleh serentak saat mendengar teriakan panik Ilana. “Eh ada yang pingsan, tolongin woyy.” Ucap salah satu dari mereka.

Seorang remaja bertubuh tinggi dengan pakaian yang tampak rapi berlari kecil, menghampiri Ilana yang berjongkok di samping temannya yang pingsan.

Aya mati-matian menahan tawanya saat merasa tubuhnya melayang, ia sedikit mengintip sahabatnya yang juga menahan tawa hingga badannya bergetar.

My sweet Ex (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang