Happy reading!!
Matahari pagi bersinar terang, menerobos masuk ke dalam kamar seorang gadis yang asyik terlelap di mimpi anehnya. Tubuh cebol yang terbungkus selimut itu tersentak kaget, mata yang tadinya terpejam kini mengerjap pelan. Tangannya mengucek hidungnya yang tak gatal.Gadis itu Ilana, dengan posisi terlentang menatap langit-langit kamarnya. Mencoba mengingat mimpinya tadi.
"OMG!! GUA CIUMAN SAMA COWOK DALAM MIMPI GUA?!! FIRST KISS GUA DI AMBIL JIN?!" Teriak Ilana.
Ilana menendang selimutnya kesal. "Huaa first kiss gua kenapa dalam mimpi coba ihh mana gua masih inget rasanya anget-anget kenyal huaa"
"Untung cuma kecup doang, ternyata gua gatelnya sampe dalam mimpi hiks, mana ngomong mau kiss" Monolog Ilana teringat mimpinya.
Ilana berjalan malas untuk mencuci muka dan sikat gigi. Urusan mandi bisa belakangan lagian ia tidak akan ke mana-mana cuma dia di rumah sepanjang hari.
Selesai membasuh wajahnya, Ilana menatap malas kasurnya yang berantakan. “Bisa ga sih bantal dan kawan-kawan ga usah manja? Tiap pagi maunya di rapihin. Tapihin sendiri dong, udah gede ga usah manja.” Dumel gadis itu kesal.
Tangan kecilnya bergerak meraih bantal dan selimut di atas kasurnya. Melempar benda mati itu ke atas lantai. “Nanti aja deh, mau makan dulu.” Ucapnya sebelum keluar meninggalkan kamarnya.
***
Srekk...
Srekk...
Srekk...
Suara gesekan sapu lidi dengan tanah menjadi musik menyebalkan di telinga Ilana yang sedang menyapu halaman rumahnya dengan malas. Niatnya telah menandaskan sepiring nasi goreng tadi, gadis itu hanya ingin malas-malasan tapi Bundanya yang mengomel menyuruhnya menyapu, dia dengan malas mengangguk mengiyakan daripada di omelin sampai sore.
Suara mesin motor yang berhenti di depan rumahnya membuatnya berhenti menyapu sejenak. Ilana memutar tubuhnya, menatap siapa yang berhenti di depan rumahnya pagi-pagi.
Itu Malvin?! Benar, itu Malvin yang muncul setelah menghilang berhari-hari.
Malvin berjalan menghampiri Ilana yang berdiri di depan pagar rumahnya dengan baju tidur pink dan jangan lupakan bando telinga beruang di kepalanya yang nampak menggemaskan di mata Malvin. Kepala Ilana mendongak, menatap Malvin yang lebih tinggi.
"Pagi cantik." Satu telapak tangan Malvin mendarat di belakang kepala gadis berbando telinga beruang itu, lalu mendorong maju kepala Ilana, agar ia bisa menyematkan satu kecupan manis di dahi Ilana.
"Pagi.” Jawab Ilana sedikit ketus.
Ini Malvin sadar nggak sih kalau dia sedang kesal sekarang? Kenapa tingkahnya seakan Malvin tidak ada salah sama sekali setelah menghilang berhari-hari.
"Kenapa?" Tanya Malvin dengan wajahnya yang tak menampilkan raut apa-apa.
"Kamu nanyea?"
Malvin berdecak malas, telunjuknya mendorong dahi Ilana pelan. "Sono nyapu yang bersih. "
Ilana mencebik-kan mulutnya, memunggungi Malvin kemudian melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi. Malvin duduk lesehan di teras, menatap Ilana yang mondar-mandir menyapu daun-daun kering di tanah.
"Udah mirip istri idaman." Celutuk Malvin tiba-tiba.
"Istri apa babu?" Ilana berseru galak.
"Babu sih lebih tepatnya" Goda Malvin menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My sweet Ex (Selesai)
Teen FictionYG BELUM BACA BURUAN DI BACA!! YG UDH BACA YAA BACA LAGI GAPAPA KOK!! VOTE JUGA YAAA🐣 ________ Siapa yang tak mengenal dua sejoli Abishaka Malvin Anggara dan Ilana Putri Maharani? mungkin 95% dari siswa SMA PELITA BAKTI sudah tidak asing lagi denga...