VOTE YG GA VOTE LIDAHNYA KEGIGIT!!
____
Hingar-bingar musik bertabur gemerlap cahaya yang berganti warna dan arah sorotnya setiap detik menguasai seluruh area club malam ini. Setiap detakan musik yang berdentum seakan menambah Dopamin dalam aliran darah Malvin untuk terus menegak habis gelas-gelas seloki di atas meja yang terisi beragam jenis minuman alkohol dengan kadar tinggi, Kembali menjadi candu dan obat terbaik untuk menghilangkan isi kepalanya yang berantakan.
Malvin kembali menegak satu gelas kecil, dengan cepat cairan itu mengalir di dalam tenggorokan remaja laki-laki berbaju tidur itu. Salahkan Aksa yang menculiknya saat ia tertidur pulas di kamarnya tanpa memberinya kesempatan untuk mengganti pakaiannya.
"Shak, beneran putus sama Reva?" Tanya Kinan yang sedang bersandar di kursi.
"Hm." Malvin hanya bergumam tak jelas, kepalanya mulai pening.
"Kenapa lu putusin?"
"Gua? Gua mau fokus sama Lana.”
“Reva matre kali.” Celutuk Geo.
"Tapi Ilana juga matre deh perasaan." Timpal Aksa ikut bergabung dengan obrolan sahabatnya.
Geo menyedot susu kotak rasa pisang di tangannya, "Lana matrenya cuma soal jajan, jajannya mentok paling ga tau diri borong cokelat."
"Iya juga tuh tuyul doyan cokelat." Gumam Aksa.
Aksa meneguk minumannya. "Hm.. kenapa lu ga mau balikan sama Lana?" Tanyanya.
Malvin mengetuk-ngetuk meja kaca di hadapannya. "Gua takut, takut gua kaya dulu."
Geo kembali menyedot susu kotaknya. "Kalau takut, kenapa lu kasih harapan sama dia?"
Malvin diam, kembali menegak satu gelas kecil. "Gua ga suka dia deket cowok lain, tapi gua ga mau ngajak dia balikan."
Kinan menggeser botol-botol kaca itu menjauh dari jangkauan Malvin, "Tadi gua denger dari adek kelas katanya Syam nembak Lana di kelasnya."
"Syam babu sekolah itu?" Tanya Malvin memastikan.
"Iyalah, emang siapa lagi di sekolah kita yang namanya Syamsul!
Malvin mengangguk sekali mendengar ucapan Geo, Iya juga Syam hanya satu. Si babu sekolah pindahan dari Jateng.
"Di terima ga?" Tanya Aksa penasaran.
"Ga tau tadi buru-buru." Jawab Kinan.
"Call Tuyul deh, kepo gua." Aksa mengeluarkan ponselnya dari saku jaket denim yang ia pakai.
"Jangan goblok kita lagi di club!" Seru Malvin.
Aksa menyengir bodoh, jika ia tadi menelepon Ilana pasti telinganya akan panas mendengar ceramah gadis itu.
"Ini geng kita abal-abal kah? Ga pernah ribut anying!" Celutuk Geo aneh.
Geo sepertinya mabuk susu kotak rasa pisang.
"Lah iya, Shak kita ga punya musuh gitu?"
Malvin menatap ketiga sahabatnya serius. "Jangan biarin Syam deket-deket Ilana."
"Ga nyambung tolol." Aksa berseru kesal, melempar tutup botol ke arah Malvin.
Malvin berdecak kesal. "Ck, Syam anak LION. Ga nyadar lu pada?"
"Lah masa iya? Tau dari mana lu Shak?" Timpal Kinan.
Bukan Malvin yang menjawab, melainkan Geo. "Di leher dia ada tato kepala ular."
KAMU SEDANG MEMBACA
My sweet Ex (Selesai)
Teen FictionYG BELUM BACA BURUAN DI BACA!! YG UDH BACA YAA BACA LAGI GAPAPA KOK!! VOTE JUGA YAAA🐣 ________ Siapa yang tak mengenal dua sejoli Abishaka Malvin Anggara dan Ilana Putri Maharani? mungkin 95% dari siswa SMA PELITA BAKTI sudah tidak asing lagi denga...