14. My sweet Ex🐣

15.1K 877 1
                                    

Ilana melirik kalender kecil yang berada di atas mejanya, sudah tiga hari berlalu setelah Malvin mengirim pesan pada Ilana untuk bertemu di sekolah. Malvin tidak datang. Dia bolos sekolah sudah 4 hari tidak ada kabar, entah ke mana bocah prik satu itu membuat Ilana kesal bukan main.

Tak ada yang tahu soal keberadaan Malvin, ponsel laki-laki itu juga sudah tak aktif lagi. Ilana menghela nafasnya pelan, menepuk pelan puncak kepalanya seraya bergumam gapapa pada dirinya sendiri.

Sore ini Ilana sedang bersiap-siap untuk joging di taman bersama sahabatnya. Ilana mematut dirinya di depan cermin, setelah merasa tidak ada yang kurang Ilana keluar dari kamarnya.

"LANA MAIN YUUU.” Teriak Aya dari depan.

Ilana membuka pintu rumahnya, menatap sahabatnya yang berdiri di depan pintu menunggunya. “Maaf ga ada uang kecil.” Canda Ilana yang di balas pukulan pelan di bahunya.

Tangan Ilana merangkul lengan Aisyah yang berdiri di sebelahnya. "Ga ngajak ayang Syah?" Goda Ilana.

Aisyah menggeleng. "Engga kan hari ini mau girl's time"

"Ya udah ayo jalan jangan gibah depan pintu, pamali" Celutuk Novi.

Mereka berempat berjalan beriringan sambil mengobrol ringan, kecuali Aisyah yang tampak sibuk dengan ponselnya.

Aya sedikit mengintip ponsel di genggaman Aisyah. "Ciee mantan crush balik lagi" Aya meledek Aisyah yang sibuk berbelas pesan.
"Yahh telat, Aisyah udah punya babang Arul" Ledek Ilana.

Aisyah mendengus, menatap para sahabatnya kesal. “Kalian apaan sih.”

"Eh bukannya itu Ali ya?" Celutuk Novi menunjuk ke arah bangku taman. 

"ADUH PUSING BESTIEH MANTAN MUNCUL LAGI" Teriak Ilana dan Aya bersamaan.

Aisyah membekap kedua mulut toa sahabatnya, mata gadis itu mendelik. “Ga usah teriak napa ish.” Dengus Aisyah kesal. "Udah ah ayo pulang jogingnya besok aja" Bisik Aisyah.

Ilana menarik tangan Aisyah. "Eh ga boleh gitu dong, harus joging katanya mau girl's time."
Aisyah berjalan dengan kepala menunduk, mengikuti langkah kaki Ilana yang menyeretnya sesuka hati.

***


Setelah berlari 5 putaran mengelilingi taman. Mereka duduk selonjoran di pinggir jalan, menatap orang-orang yang berlalu lalang.
"Eh Syah liat si Ali jalan ke sini.” Aya berseru heboh.

"Aduh mana bawa gitar lagi.” Ujar Ilana tak kalah heboh.

Aisyah menoleh, menatap Ali yang berjalan ke arahnya sambil tersenyum lembut. Aisyah ingat senyum itu, senyuman yang bisa membuat perutnya melilit geli hingga tersipu malu.
Ali memetik senar gitarnya sambil berjalan mendekati Aisyah. Senyum lembut menghiasi bibirnya.

"Tak peduli, langit menertawakan ku." Ali mulai bernyanyi, suaranya mengalun merdu. 

"Kau mencuri, hatiku, mimpiku, semua rinduku." Ali menatap Aisyah yang menutup wajahnya malu.

"Karena Aisyah cantik, kan ku beri segalanya, apa yang ku punya."

Aisyah yang namanya di sebut tersipu malu, wajahnya memerah padam. Bibirnya mengulum senyum, rona merah menghiasi wajahnya.
"Dan hatimu baik, sempurnalah dunia ku saat kau di sisiku."

My sweet Ex (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang