Hari ini Ilana akhirnya kembali masuk sekolah setalah 3 hari tak masuk setelah insiden penculikan itu, Ilana melangkahkan kakinya dengan riang di sepanjang koridor. Bibir gadis itu tersenyum lebar, melambai riang bak anak kecil.
Tunggu, kenapa semua orang menatapnya seperti itu? Apa dia ketinggalan sesuatu?
Ah iya, ponsel Ilana ketinggalan di mobil om preman!! Mungkin dia ketinggalan info penting. Tapi tenang saja Ilana sudah punya ponsel baru yang di belikan neneknya hahaha.
"Lana kasian banget yaa."
"Gapapa Lana kan cakep pasti banyak yang mau sama dia."
"Tega banget yaa, padahal selama ini kalau di liat mereka baik-baik aja."
"Sstt jangan berisik nanti Lana tau, kasian."
Ini pada kenapa sih? Dahi Ilana mengernyit bingung.
Ilana mempercepat langkahnya menuju kelas, mencari sahabatnya untuk meminta penjelasan apa yang sebenarnya terjadi selama ia tidak masuk.
Entah kenapa rasanya dada Ilana sesak, sebenarnya apa yang terjadi?
Ilana berlari menghampiri sahabatnya yang sedang mengobrol di mejanya. "WOYY!!" Teriak Ilana.
"Eh Lana udah datang, kangen deh sama bebeb." Ujar Bobby sambil merangkul Ilana.
"Eh eh gua ketinggalan berita apa? Tadi di koridor mereka liatin gua semua." Tanya Ilana sambil menatap teman kelasnya meminta penjelasan.
Novi mengkode Aya dan Aisyah, apa sebaiknya mereka memberi tahu Ilana? Aya mengangguk, cepat atau lambat Ilana akan tau hari ini juga tentang apa yang terjadi.
Aya Manarik pelan tangan Ilana, menuntunnya duduk di sampingnya.
"Ihh apa sih? Kepo gua."
"Shaka punya pacar baru.” Celutuk Amora yang tiba-tiba saja sudah ikut bergabung di meja Ilana.
Pacar?
Ilana diam, kemudian mengangguk-anggukkan kepalanya. "Ooh pacar, gapapa dong kalau Avin punya pacar. Cakep ga? Lebih cakep dia apa gua?" Canda Ilana sambil tersenyum konyol.
Aisyah menendang pelan sepatu Amora, memelototi gadis itu yang hanya di balas tatapan bingung.
Aya menggeplak kepala Ilana pelan. "Kalau sedih ga usah senyum, gua ga suka."
"Apa sih, gua ga sedih. Emang ngapain harus sedih? Kalian semua aneh." Bantah Ilana di ikuti kekehan ringan.
"Lana gapapa?" Tanya Aisyah memastikan.
“Lana, Pacar Shaka jelek ga anggun dan slay kayak aku.” Ketus Amora, gadis dengan rambut di gerai itu menggerutu pelan. “Dia jamet, masa rambutnya kayak warna bulu ayam di pasar.”
Ilana mendengus pelan mendengar Amora, lebih tertarik menatap Aisyah yang menatapnya khawatir. "Gapapa kali Syah, emang gua kenapa harus sedih?"
Novi menepuk pelan punggung tangan Ilana yang saling menggenggam di atas meja. "Kita tau lu ga baik-baik aja, mau bolos?"
“Aku ikut!” Seru Amora antusias.
Aya melotot kesal, menarik lengan kurus gadis itu. “Amora yang cantik, baik hati serta anggunly. Cewek anggun ga boleh bolos, emang lu mau jadi preman? Trus ga slay dan anggunly lagi?”
Amora dengan cepat menggeleng, menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. “Ga mau, aku harus anggunly. Kalian aja yang bolos.”
Aya tersenyum puas, menepuk pelan kepala Amora. “Bagus.”
KAMU SEDANG MEMBACA
My sweet Ex (Selesai)
Teen FictionYG BELUM BACA BURUAN DI BACA!! YG UDH BACA YAA BACA LAGI GAPAPA KOK!! VOTE JUGA YAAA🐣 ________ Siapa yang tak mengenal dua sejoli Abishaka Malvin Anggara dan Ilana Putri Maharani? mungkin 95% dari siswa SMA PELITA BAKTI sudah tidak asing lagi denga...