24. My sweet Ex🐣

11.7K 829 3
                                    

Jangan lupa vote and komen!!

______

Suara dentingan sendok yang beradu dengan piring terdengar jelas di dalam sebuah ruangan yang cukup besar, keluarga kecil itu makan dengan tenang. Di ujung meja di isi oleh sang kepala keluarga, di sampingnya duduk seorang wanita paruh baya yang masih tampak cantik dengan kerutan samar yang terlihat di wajahnya. Di sampingnya lagi, dua orang bersaudara duduk bersisian.

Sang kepala keluarga yaitu Anggara meletakkan sendok dan garpu ya di atas piring, pria paruh baya itu menegak segelas air. “Papa tunggu di ruang TV, kalian makan saja.” Ucapnya sebelum berlalu. 

“Aca mau nambah sayang?” 

Aca, gadis SMP kelas 9 itu menggeleng pelan. “Udah kenyang mah.” 

Lily mengangguk sekali, menatap anak sulungnya yang hanya menampilkan raut wajah datar. “Shaka mau?” tawarnya lagi yang hanya di balas gelengan kecil. “Ya udah makan lagi, udah di tungguin papa tuh.” Ucapnya lagi. 

Malvin mendorong pelan piringnya yang sudah kosong, menegak air minumnya. “Shaka udah.” 

“Aca juga.” Seru gadis itu riang. 

Lily tersenyum tipis, ikut mendorong piringnya ke depan. “Mama juga udah, kalian duluan aja Mama mau beresin dulu.” 

“Aca bantu Mah.” 

Lily mengangguk. “Shaka duluan aja.” 

“Iya.”

Malvin menatap Lily dan Aca yang sedang mengumpulkan piring kotor, sudut bibir remaja itu tertarik ke atas membentuk senyum kecil. 

“Loh Abang belum nyusul Papa?” Tanya Aca saat melihat Malvin masih duduk di kursinya sambil tersenyum. 

“Ini mau, sana bantuin Mama jangan males jadi cewek.” 

Aca melotot galak. “Aca ga males, emangnya Aca Abang? Kerjanya keluyuran mulu.” Cebik gadis itu kesal. 

Malvin mendelik, menyentil pelan dahi mulus adiknya. “Durhaka kamu sama Abang.” 

“Emang kenyataannya begitu, Abang mah kerjanya keluyuran mulu pulang-pulang mukanya bonyok.” 

“Ayo ke depan, biar Mbok yang beresin sisanya.” Ajak Lily, wanita paruh baya itu merangkul lengan kecil putrinya. 

“Ayo mah, Abang tinggalin aja.” 

Malvin mendengus malas, remaja itu mengapit leher Aca di ketiaknya. “Abang buang kamu ke hutan.” 

“Mamaa tolongin Acaa, ketek Abang bauu.” 

“Jangan di tolongin Mah, Aca boong ketek Abang ga bau.” 

“Bauu.”

“Nggak.”

“Bau, Abang lepasin ihh.” 

“Gak.” 

“HUAA PAPA TOLONGIN ACA!!” 

“Papa mana mau tolongin.” Ledek Malvin. 

Aca mendengus, kaki pendeknya menendang kaki Malvin. “Mamaa liat, Abang jahatt.” Rengek Aca serak. 

Lily tertawa kecil, ekor matanya melirik ke arah pintu. “Shaka udah, adik kamu udah mau nangis tuh.” 

“Aca ga nangis.” Bantah Aca. 

Malvin terkekeh pelan, merangkul Aca. “Dih cengeng.” 

“Di bilang Aca ga nangis!” pekik gadis itu kesal. 

My sweet Ex (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang