Happy reading!!
Vote and komen!!Deru nafas mereka saling bersahutan di tengah hiruk pikuk suara kendaraan yang berlalu lalang. Ilana duduk di pinggir trotoar, menatap teman-temannya yang sama ngos-ngosan dengan dirinya.
Ilana tertawa kecil melihat Bobby, remaja berbadan besar itu sudah bersandar di tiang lampu merah kelelahan.
“Nah sekarang kita ke mana? Masa iya mejeng di lampu merah.” Tanya Kia sembari mengipasi wajahnya dengan daun yang entah ia pungut dari mana.
“Gapapa Ki, siapa tau kita mejeng di sini eh ada sugar Daddy yang lewat.” Gurau Rina sambil tersenyum centil.
Novi menunjuk mobil pick up yang hendak lewat. “Naik itu?” katanya ragu.
“Ga muat anjir, kita jumlahnya 29 ekor, bisa penyok mobil orang kalau kita naik.” Ucap Aya yang berjongkok di samping Bobby.
Rivan menatap sekitar, mencari cara agar mereka bisa berangkat secara bersamaan. Pandangannya tertuju pada sebuah mobil berwarna hijau, haruskah? Apa mereka akan setuju dengan ide gilanya?
Baiklah mari kita coba~
“Naik truk pasir aja gimana?” Rivan menunjuk truk yang berhenti di belakang mereka.
Mereka serempak menoleh ke arah yang di tunjuk Rivan, kemudian saling menatap.
“CEPET ANJIR NTAR LAMPUNYA JADI IJO!!” Teriak Gito tak tahu malu.
Rina yang posisinya paling dekat dengan truk itu mengetuk-ngetuk jendela mobil. “Om-om anterin kita ke pantai yaa, nanti kita bayar kok.” Ucapnya memelas.
“Kalian bolos ya?” Tanya sang sopir, kita panggil saja Om Dodo.
Rina menggeleng. “Engga om, di sekolah lagi ada rapat jadi boleh pulang cepet.” Ucap Rani meyakinkan.
“Berani bayar berapa kalian?” tanya teman om Dodo, kita panggil saja Om Dodi.
“Om parkir disana dulu, lampunya udah ijo tuh.” Sela Rivan yang langsung di angguki Om Dodo.
Mereka berjalan mengekori trus pasir itu menuju jalan yang cukup sepi. “Jadi bayar berapa?” Tanya Om Dodi setelah truknya terparkir dengan rapi.
Rivan menatap teman-temannya. “Masing-masing bayar 5k gimana?” Tanya Rivan yang langsung di angguki oleh mereka.
Rivan menghitung jumlah uang yang teman-temannya kumpul. Jumlahnya Rp. 145.000.00 Ia merogoh sakunya, mencari kembalian pentolnya tadi.
“150 ribu cukup ga Om? Lagian pantainya ga jauh.” Tawar Rivan.
Om Dodi menatap Om Dodo meminta persetujuan, saling memberi kode melalui gerakan mata sebelum mengangguk setuju. Lagian arah yang mereka tuju searah, lumayan dapat cuan 150k.
“Oke, naik.”
“Naiknya gimana anjir!” Seru Aisyah menatap ngeri truk pasir itu.
Om Dodi turun membawa bangku setinggi lutut orang dewasa yang entah buat apa. “Anak cowok yang naik dulu, nanti tarik temen ceweknya.” Jelas om Dodi.
“TARIK ELAH!” Pekik Bobby yang masih setengah menggantung di badan mobil.
Mereka tergelak, menertawai nasib Bobby.
***
Suara deburan ombak di sertai angin sepoi-sepoi khas suasana pantai menyambut mereka. Mata remaja-remaja itu berbinar cerah menatap keindahan pantai yang terpampang nyata di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My sweet Ex (Selesai)
Teen FictionYG BELUM BACA BURUAN DI BACA!! YG UDH BACA YAA BACA LAGI GAPAPA KOK!! VOTE JUGA YAAA🐣 ________ Siapa yang tak mengenal dua sejoli Abishaka Malvin Anggara dan Ilana Putri Maharani? mungkin 95% dari siswa SMA PELITA BAKTI sudah tidak asing lagi denga...