27. My swee Ex🐣

12K 813 2
                                    

Vote!!

***

Hari-hari menjengkelkan Ilana berlalu dengan cepat, selama satu munggu belakang ini Baik Aksa, Kinan bahkan Geo turut andil merecokinya selama seminggu penuh. Menyebalkan!

Hari ini hujan tampak mengguyur kota Jakarta. Ilana mengeratkan selimutnya bersiap untuk kembali tidur dan menjelajahi dunia mimpinya yang aneh. Entah kenapa setiap Ilana bermimpi itu akan sangat aneh dan random. Misalnya memimpikan Pak Jokowi beli sapi, nonton konser Black pink pertunjukan teater tapi di guyur bapak-bapak, dan masih banyak lagi mimpi aneh Ilana.

Rutinitas sebelum tidur yaa main hp.

Ilana mendengus pelan saat Aksa mengatakan Akan menjemputnya untuk ke apartemen Malvin pagi ini. Bodo amat dengan Aksa, Ilana tetap akan melanjutkan tidurnya, peduli amat dengan isi pesannya jika Malvin sedang membutuhkan bantuannya.

Ilana hanya membaca pesan Aksa lalu mematikan ponselnya. Peduli amat dengan Aksa yang akan datang, sekarang masih subuh Ilana akan tidur saja. Gadis itu memejamkan matanya, mencari posisi paling nyaman untuk melanjutkan tidurnya.

Ilana memejamkan matanya, berpura-pura tidur saat mendengarkan suara mesin mobil yang berhenti di depan rumahnya. Tidak salah lagi itu Aksa!!

Ilana menahan diri untuk tidak bangun dari ranjangnya, jauh di dalam hatinya dia penasaran dengan Malvin yang memintanya datang ke apartemen laki-laki yang berstatus sebagai mantannya itu.

Tok tok tokk...

Ilana memejamkan matanya saat pintu kamarnya di ketuk pelan dari lua, gadis itu menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Matanya terbuka pelan mencoba mengintip pintu kamarnya yang masih tertutup rapat.

"Lan?"

Ilana menatap pintu kamarnya, itu suara Aksa mungkin cowok menyebalkan itu telah berhasil membujuk Ayahnya.

"Lana? Ayo buruan." Ucap Aksa dari balik pintu.

Ilana tetap diam, tidak menjawab seruan Aksa.

"Lana? Buruan gua tau lu ga tidur!"

"Gua ngantuk! Ga mau ikut, lu aja yang pergi!"

"Ck, buruan Tuyul. Gua hitung sampai 5 lu ga kelaur gua masuk nih!"

"Masuk aja pintunya gua kunci wlee."

Di depan pintu kamar bercat putih itu, Aksa mendengus pelan. "Lana ayo dong, lu mau liat muka ganteng gua lebam di pukulin Shaka?"

"Mau banget! Tar gua tambahin deh biar makin cakep."

"Ck, cepet!"

"Ga mau, gua belom mandi!"

"Ga usah mandi!"

"Nanti Avin ilfil sama gua gimana?!"

"Mau lu ga mandi seminggu juga Shaka ga ilfil, buruan woyy!"

"Gua mager, males pergi!"

"Di apartemen Shaka lagi pesta cokelat, lu ga mau cokelat?"

Mendengar kata cokelat, hati Ilana mendadak bimbang. Gadis itu kini beranjak dari ranjangnya sambil berjalan pelan ke arah pintu. "Ga baik makan cokelat pagi-pagi."

"Yakin? Padahal kalau lu ikut nanti kalau balik gua beliin es krim."

Cokelat? Es krim?! Ck, sialan!

Ceklek...

Pintu bercat putih itu terbuka pelan, wajah bulat yang menyembul keluar dari balik pintu. "Janji?"

Aksa tertawa kecil, melepaskan kacamata tidur yang terpasang di kepala Ilana. "Iya janji, sana cuci muka."

My sweet Ex (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang