Matahari sudah mulai naik. Setiap orang lagi sibuk-sibuknya masak sarapan, olah raga, nyapu-nyapu halaman, atau yang lebih rajin lagi nyuciin mobil sama kandang burung di depan rumah. Kayak Nyonya Kim sekarang. Dari subuh udah uprek banget depan gerasi, nyikat-nyikat kandang kucing sama kucingnya disikat sekalian. Sebenernya dia males sih tapi ini mumpung ada hal urgent lain buat disikat.
Suara klakson yang tiba-tiba muncul di belakang pantat Nyonya Kim membuatnya sontak terkejut padahal dia lagi seru banget nungging-nungging nyemprotin kandangnya si Momo, kucing item kesayangan keluarga yang sekarang makhluknya ngeringkuk kedinginan karena baru dikeramasin.
"Hai, Mom. "
Seorang pemuda dengan model baju stylish tapi slengean menyapa sambil tersenyum lebar. Dia udah pasrah kalau diomelin, cuma ya nggak ada salahnya basa-basi dulu.
"Kamu darimana hah? Jam segini baru pulang?"
Oke, sidang dimulai dari sekarang.
Sambil berkacak pinggang dan ngangkat-ngangkat selang air yang masih nyala, wanita itu mulai memasang tampang serem padahal sama sekali enggak. Soalnya sang mama cantik banget sih. Dulu dia itu mantan Miss Korea terus sempet jadi artis juga sebelum akhirnya fokus ngurus keluarga setelah nikah sama papa Kim yang seorang pengusaha perusahaan energi listrik terbesar.
"Kamu kelayapan mulu Mommy bilangin Daddy ya, Jo. Pergi malem pulang pagi."
"Aduh, duh, Mom, basah dong," protes Youngjo sambil menghindari semprotan selang di tangan ibunya.
"Bodo amat, Mommy mandiin sekalian di sini biar kamu sadar. Jadi anak ngeyel banget, lulus sekolah bukan kuliah malah main-main nggak jelas."
Youngjo megap-megap waktu mukanya disemprot beneran. Baju dan rambut anak itu udah basah sekarang, dia nggak jauh beda sama Momo di pojokan sana.
"Mommy kenapa sih?"Youngjo masih berusaha menghindar.
Akhirnya selang terlepas diganti sama jeweran di telinga Youngjo. Sekarang anak itu jerit-jerit. Untung tetangga mereka pada cuek. Kalau enggak, bisa disangka KDRT.
"Duduk." Nyonya Kim mendorong Youngjo sampai terduduk di undakan tangga teras. "Siniin kartu kredit sama kunci mobil kamu."
"Mom." Youngjo mulai panik.
"Buruan," mamanya sudah tidak sabar.
Youngjo langsung berlutut, megangin tangan nyonya Kim. Mata anak itu berkaca-kaca, sebisa mungkin dia nunjukkin tampang memelas dan penuh penyesalan.
"Jangan diambil, Mom. Nanti Jojo maen sama temen-temen, gimana?"
"Nah ini, maen mulu di otak kamu, makanya tumpul tuh mikirnya. Udah deh nggak usah melas-melas.Mommy nggak akan luluh kali ini. Kamu beneran harus dihukum."
"Mommyy." Youngjo menggeleng panik. "Janji deh nggak pulang pagi lagi. Beneran Jojo nggak kemana-mana kok, cuma nginep di rumah Renjun. Ada Hongjoong sama Haechan juga. Nggak ada klabing-klabingan."
Sang ibu rupanya belum mau melunak. Dia malah menyilangkan kedua tangan di dada bersiap untuk sanggahan lain.
"Dua minggu kemarin janji kamu sama Mommy kayak gini juga, Jo. Akhirnya apa? Kamu yang langgar. Kalau sekarang Mommy udah nggak bisa percaya lagi, yang salah siapa? Sekarang kamu cuma punya dua pilihan ya, Jo. Serahin kartu kredit sama kunci mobilnya, atau kamu kuliah dari awal."
"Hah?" Youngjo makin kaget dikasih pilihan begitu. Nggak ada yang mending, anjir.
"Dikuliahin di Amerika malah seenaknya pulang nggak dilanjut-lanjut lagi. Kamu tahu nggak sih, nggak semua orang seberuntung kamu, bisa kuliah dimana aja tanpa harus mikirin ujian masuk. Kalau masih belum minat lanjut kuliah, buruan sini kunci sama kartunya. Abis itu selama tiga bulan kamu nggak boleh keluar rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
VERSELUFT || RAVN 🔞
FanficRavn berhak dicintai lebih luas dari Universe. Ravn berhak memiliki galaksinya sendiri untuk menjalani berbagai macam cerita yang lebih luas dari semesta.. Ravn dan Kim Youngjo adalah dua karakter berbeda. Semua bisa menyatu dalam setiap cerita. T...