"*Sky!"
Untuk ke sekian kali, Youngjo memanggil pria itu dari teras belakang rumah. Pagi ini dia tidak menemukan Soo Hyuk di kamarnya. Juga di kamar mandi, atau di dapur. Youngjo lantas memutari pekarangan. Memeriksa garasi dan menyusuri halaman belakang. Soo Hyuk tidak ada dimana pun. Sambil menatap bingung ke sekeliling, dia mencoba menghubungi ponsel Dongju.
"Aku tidak menerima pekerjaan hari ini, Hyung. Geonhak akan mengajakku berkencan."
"Bukan itu. Apa kau melihat Sky?"
"Yaaahh ..... kau berdelusi lagi? Anjingmu sudah lama mati."
"Astaga, Sky si pria asing, yang tinggal di rumahku."
"Ahhh .... Seksi Sky? Loh, memangnya dia kemana?"
"Haish, kalau tahu aku tidak akan meneleponmu. Barangkali kau melihatnya berkeliaran di sekitar alun-alun kota."
"Kau pikir aku polisi patroli, huh? Mungkin ingatannya sudah kembali dan dia pergi ke tempat asal, Hyung. Bukankah itu bagus? Sama sekali tidak akan merepotkanmu di kemudian hari."
Youngjo berkacak pinggang. Dia menggigit bibir bawahnya keras sembari berusaha meredakan cemas yang seketika melambung.
"Benarkah dia akan melakukan hal itu? Tanpa berpamitan denganku?" gumam Youngjo.
"Apa yang kau harapkan dari orang asing yang amnesia? Mungkin kau akan jadi objek pertama yang dia hapus dalam ingatannya," jawab Dongju enteng.
Tangan Youngjo turun dengan gerakan pelan. Dia mematikan sambungan lalu kembali masuk ke dalam rumah. Youngjo beranjak ke dapur dan mulai menyeduh kopi. Dia juga membuka satu bungkus mie ramyeon. Pagi ini dia tidak bersemangat makan sebenarnya. Pikirannya morat marit. Benarkah Soo Hyuk pergi meninggalkannya begitu saja? Maksudnya, paling tidak ada catatan atau apa. Itu lebih beretika sih.
Ah, apa sebenarnya yang aku harapkan?
"Kau tidak bermaksud sarapan dengan itu kan?"
Suara Soo Hyuk yang tiba-tiba muncul di belakang tubuh Youngjo membuat si pemuda bongsor itu tersentak. Dia sontak berbalik, memastikan kalau Soo Hyuk ini bukan hantu atau makhluk jadi-jadian.
"Ka- kau darimana, sih?"
"Kau mencariku?"
"Aku kan tidak mengijinkanmu pergi tanpa bilang dulu padaku."
"Maaf," Soo Hyuk memberengut lucu. "Aku menangkap ini."
Pria itu mengangkat dua ekor ikan sungai yang mulutnya diikat. Youngjo terperanjat lagi saking kaget.
"Oh, astaga,"pekiknya tertahan.
Soo Hyuk hanya menyeringai. "Aku tahu di belakang kebunmu ada sungai kecil, jadi aku iseng mancing sejak fajar tiba dan lumayan, kan? Kau mau sarapan ini? Aku akan membuatkan ikan asap untukmu."
Youngjo menghela nafas. "Ya sudah terserah kau saja, aku mau mencuci dulu. Lain kali kemana pun kau pergi kau harus meminta ijin padaku."
"Baik Tuan Kim," angguk Soo Hyuk seperti anak kecil.
Maka pagi itu, mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Dari tempat Youngjo menjemur pakaian dan selimut yang telah ia cuci, dia bisa menghirup aroma ikan bakar. Setelah selesai dengan jemurannya, Youngjo lalu beralih pada kotak-kotak lebah madu yang dia letakkan di tengah-tengah pekarangan beberapa waktu lalu.
"Haish... kalian pemalas sekali, kenapa baru dapat segini, sih?"
Dengan kecewa dia melempar tatap ke sekeliling. Mungkin musim ini cuaca memang kurang mendukung. Kadang gersang, kadang hujan tapi disertai udara yang lembab. Kekecewaan Youngjo bertambah saat ia mendapati bunga-bunga mawarnya tidak mekar selebat dulu. Ahh ... apa dia tidak telaten? Seingat Youngjo, dia tetap memberi pupuk rutin dan juga menyirami mereka seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
VERSELUFT || RAVN 🔞
FanfictionRavn berhak dicintai lebih luas dari Universe. Ravn berhak memiliki galaksinya sendiri untuk menjalani berbagai macam cerita yang lebih luas dari semesta.. Ravn dan Kim Youngjo adalah dua karakter berbeda. Semua bisa menyatu dalam setiap cerita. T...