"Mommyyy... "
"Ayo masuk sana, Dad akan menemanimu. "
"Kenapa Mommy tidak masuk juga? "
Pagi itu mereka sudah ada di sebuah klinik dokter gigi. Baru menjelang subuh Josh benar-benar tertidur itupun harus dibarengi tantrum beberapa jam kemudian karena dia mengeluh sakit lagi saat sarapan.
"Mommy _ menunggu di sini saja. "
"Mommy takut juga pada dokternya? " Josh masih belum mau menyerah. Dia menatapi Michael cemas dan sudah siap menangis.
"Jangan rewel Josh, sebaiknya kau cepat masuk ke dalam, dokter sudah memanggilmu. "
Akhirnya Josh terdiam ketika pemuda itu mulai mengeluarkan nada ketus. David segera mengamit tangannya dan menenangkan Josh.
"Biarkan mommy menunggu di luar ya? Kan Daddy bersamamu. "
Meski ragu, Josh mengangguk. Sekali lagi dia menoleh ke arah Michael. Sang ibu sudah membalikkan tubuh, kembali duduk di deretan bangku panjang ruang tunggu. Diam-diam pemuda itu merasa gelisah. Sejak Josh bayi dia tidak pernah ikut masuk ruang praktek saat anaknya disuntik imunisasi, atau ikut ke ruang tindakan ketika kening Josh sobek saat terjatuh dari sepeda dan harus dijahit. Tangis kesakitan anak itu membuat dada Michael berderap lebih cepat. Sesuatu mengganggunya. Dia cukup beruntung karena di Kanada dia punya Reiner dan di sini ada David.
Untuk beberapa saat semua baik-baik saja. Sampai akhirnya terdengar suara tangis Josh yang keras. Dia memanggil-manggil David, minta dipeluk. Michael menatapi pintu ruang praktik yang tertutup. Jemarinya dia remas-remas di atas paha. Dia harus menunggu sepuluh- atau mungkin lima belas menit kemudian.
"Mommy_"
Josh langsung menghambur ke arah Michael saat pitnu dibuka. Di tangannya ada sebuah boneka kecil pemberian perawat yang tersenyum penuh pemakluman.
"You okay? " tanya Michael.
Anak itu terisak. Kepalanya menggeleng cepat.
"Its hurt."
"It is? Let me see. "
Josh membuka mulut. Lubangnya baru dibersihkan dan diberi obat. Dokter jelas tidak akan mencabut gigi itu ketika Josh sedang kesakitan.
"Mommy lets home, " lirih Josh.
Michael mengangguk. Dia menyeka sisa air mata di pipi Josh yang bersemu.
"Kalian tunggu di sini, aku ke farmasi dulu, " kata David sambil mengacungkan resep obat.
Keduanya menunggu lagi di area depot farmasi.
"Apa yang kau bawa? " tanya Michael sambil memandang boneka di tangan Josh.
"Namanyan Gal, kata perawat tadi dia akan menemaniku sampai minggu depan aku harus kembali lagi. Apa aku belum sembuh Mommy? Kenapa aku harus datang lagi ke sini? " tanya Josh sambil memberengut.
"Mereka akan lihat kondisi gigimu, kalau sudah membaik nanti ditambal atau mungkin dicabut. "
"Apa gigiku akan kembali tumbuh ketika dicabut? "
"Tentu saja. "
"Sharon tidak, " bantah Josh. "Giginya tetap ompong sampai dia duduk di bangku kelas delapan. Semua teman-temannya mentertawakan dia karena dia terlihat jelek ketika sedang membuka mulut. "
"Kau juga mentertawakannya? "
"No, Mommy. Sharon tukang mengadu. Dia akan memberitahu ibunya siapa saja yang mentertawakannya lalu Mrs. Grages akan memarahi mereka satu persatu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
VERSELUFT || RAVN 🔞
Hayran KurguRavn berhak dicintai lebih luas dari Universe. Ravn berhak memiliki galaksinya sendiri untuk menjalani berbagai macam cerita yang lebih luas dari semesta.. Ravn dan Kim Youngjo adalah dua karakter berbeda. Semua bisa menyatu dalam setiap cerita. T...