Toko milik keluarga Michael tidak bisa dibilang sebuah toko besar dengan jumlah cabang menjamur di berbagai tempat. Percayalah, ini hanya toko roti yang kebetulan memiliki nilai sejarah karena sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu dan hanya satu-satunya. Beberapa pelanggan konon adalah orang yang memiliki ikatan khusus dengan berbagai macam roti dan kue penganan yang mereka buat. Michael sih tidak begitu percaya dan hanya mendengar dari segelintir orang bahwa kue mereka termasuk yang terbaik dan paling favorit untuk menjadi hidangan acara-acara khusus seperti pesta pernikahan, upacara kematian, ulang tahun, penyambutan atau sekedar perayaan-perayaan yang dilehat kaum atas. Michael tidak bermaksud menyombongkan diri, tapi itulah yang berhasil dia simpulkan dari penjelasan singkat Keonhee soal toko milik appa Kim itu.
Tapi kalau dia ingat betapa dulu dia tidak pernah kesulitan dalam hal apapun secara finansial, Michael percaya appa memang menjalankan bisnis dengan sukses. Les menari, les piano, main ke taman hiburan dua minggu sekali, piknik ke luar kota. Michael mendapat semua itu tanpa perlu merengek atau menunggu. Bahkan dengan mudah appa Kim menyodorkan beberapa formulir universitas di luar negeri.
"Aku bahkan tidak bisa membaca semua maksud perjanjian ini."
Dengan frustasi Michael lempar sebuah berkas yang sedari tadi dia pelajari ke atas meja. Keonhee hanya menggeleng lalu memungut berkas itu dan membuka bagian tengah halamannya.
"Ini hanya perjanjian sederhana, Hyung, kenapa kau harus sekesal itu sih? Lihat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kita tinggal memberi keputusan apakah kita akan bekerja sama dengan perusahaan ini atau tidak."
"Maksudmu tanpa survey terlebih dahulu?" tanya Michael sengit.
"Kami sudah mengadakan survey beberapa bulan lalu, bahkan dua kali dengan awal tahun."
"Lalu kenapa appa belum memberi keputusan?"
Keonhee bergedik. "Mungkin karena alasan pribadi."
"Apa?" Michael menatapnya tidak percaya. "Toko ini terlalu menggunakan alasan pribadi. Memangnya hal sentimental seperti bagaimana yang tidak bisa ditolelir oleh ayahku?"
"Asal kau tahu, paman menjadi tertutup semenjak pulang dari Kanada terakhir kali. Kau tidak akan menyangka bahwa sesuatu mungkin terjadi padanya saat perjalanan pulang."
Dada Michael terhenyak. "Apa maksudmu dengan tertutup? Bukankah appa selama ini memang tidak pernah mengumbar hal pribadi dalam kehidupannya?"
"Tapi tidak dengan toko, Hyung. Bahkan dia tidak mau mengajak ibuku mendiskusikan beberapa hal terkait kerjasama ini. Lalu aku mulai berpikir, mungkin paman tidak suka dengan pimpinan perusahaannya."
Keonhee menengadah, mencoba menganalisis pemikiran yang baru saja tercetus di otaknya. Michael tercenung lalu sedetik kemudian sadar.
"Memang kenapa dengan pimpinanya?" tanya pemuda itu memastikan.
Dan Keonhee belum sempat menjawab ketika pintu ruangan dibuka. Bibi Lee masuk dengan senyum lebar bersama sebuah map plastik berwarna merah menyala diapit lengan.
"Tamu kita sudah datang, aku akan mempersilahkannya masuk."
Jantung Michael semakin berdegup kencang. Apa yang harus dia katakan nanti?
"Silahkan Tuan." Bibi mempersilahkan pria yang menunggu di balik pintu.
Langkahnya tenang tanpa suara, tapi justru itu yang membuat pikiran Michael langsung bergemuruh. Mata mereka bertemu dalam hitungan detik. Dia tidak bisa berpaling kemana pun. Tubuh Michael membeku, seolah seluruh aliran darah yang berdesir dipaksa berhenti. Udara langsung terasa berat dihirup saat tatapannya terarah pada Michael dengan suasana kelam.
KAMU SEDANG MEMBACA
VERSELUFT || RAVN 🔞
أدب الهواةRavn berhak dicintai lebih luas dari Universe. Ravn berhak memiliki galaksinya sendiri untuk menjalani berbagai macam cerita yang lebih luas dari semesta.. Ravn dan Kim Youngjo adalah dua karakter berbeda. Semua bisa menyatu dalam setiap cerita. T...