➳ f i f t y t w o ✧

17 6 0
                                    

Sejujurnya, hari perkemahan itu benar-benar tidak banyak sesuai bayangan. Unik. Begitulah kesan untuk perjalanan kali ini.

Dimana pagi-pagi buta, semua orang sudah mengantri untuk tiga kamar mandi. Beberapa orang bahkan cuma cuci muka. Lalu sarapan yang diburu-buru, karena mereka akan segera melakukan tur.

"Sumpah, makin excited aja gue!" celetuk Jihan yang kali ini duduk dengan Rei.

Rei cuma tersenyum. Hari ini kondisinya malah terasa sedikit tidak baik. Tapi cuma sedikit sih. Kalau dipaksakan, Rei bisa menjalani harinya.

"Kemana dulu kita ya?" ujar Jihan yang benar-benar cosplay jadi cacing kepanasan, celingukan kesana-kemari dan nggak bisa diam di kursinya sama sekali.

Kalo yang duduk dekatnya saat ini adalah Yoon, udah diiket kali cewek satu ini pake sabuk pengaman.

"Katanya ke air terjun apa gitu yang ada di deket sini—eh Han, diem ngapa sih??" jawab Sullyoon sekaligus protes, risih liat kelakuan Jihan.

"Liat noh pacar lo, baru berangkat aja udah molor lagi." tunjuknya pada Jungwon.

Memang, cowok itu kini sedang asik tidur dengan posisi bersandar pada kursi bus. Bin yang duduk di sebelahnya geleng-geleng kepala, tapi nggak lupa buat memotret momen tersebut.

Tak sampai 10 menit waktu perjalanan, tempat tujuan mereka sudah terlihat.

"Sekalian yang belum mandi, mandi disini juga nggak papa." canda guru yang satu mobil dengan mereka."Pada bawa baju ganti kan? Kita disini nggak lama sih, soalnya masih banyak tempat-tempat yang belum kita datangin."

Para murid sejenak memprotes kecewa, mereka melihat bagaimana indahnya pemandangan air terjun itu bahkan dari jarak yang cukup jauh.

Tentu saja, melewatinya dalam waktu singkat sangat disayangkan.

"Makanya cepet turun biar bisa agak lama disananya." ada aja yang menyahut dengan kasar seperti ini.

Tapi kemudian para murid turun setelah mendengar ceramahan singkat para guru yang berisi tentang larangan serta apa saja yang boleh dilakukan di lokasi air terjun itu.

Katanya, banyak batu-batu besar yang cukup licin. Kalau nggak hati-hati, khawatir terpeselet lalu jatuh membentur bebatuan.

"Ih! Airnya dingin!!" seru anak perempuan.

Masing-masing kelas seolah mengambil circle tersendiri, mereka berkumpul tanpa melibatkan anak dari kelas lain untuk mengambil gambar kenang-kenangan.

"Hwi-Hwi! Fotoin!" teriak Won Bin, meminta bantuan Hwi. Dengan senang hati Hwi melakukannya.

Setelah melakukan beberapa pose, akhirnya, kamera kembali ke tangan Bin."Weh, gantian. Fotoin kelas gue lagi!" tukas Hwi, Won Bin pun setuju.

Foto-foto selesai—akhirnya, anak-anak yang selesai bermain dan berganti pakaian pun diajak untuk kembali berekreasi ke tempat lain oleh para guru.

Kali ini, satu bus memutuskan untuk diisi oleh murid perkelas masing-masing.

"Rasa sayangee, rasa sayang-sayange. Kulihat dari jauh, rasa sayang-sayange!" senandung Yoon, yang kemudian diikuti oleh teman-temannya.

"Rasa sayangee, rasa sayang-sayange. Kulihat dari jauh, rasa sayang-sayange!"

Bus tiga yang diisi oleh kelas Rei ramai, begitu pun tiga bus lainnya. Mereka mengisi perjalanan hingga sampai ke tempat rekreasi kedua.

Sebuah kebun buah besar yang dimana, semua pengunjung bebas memetik dan memakan buah sepuasnya untuk dimakan ditempat.

"Lo suka Jeruk?"

Because of you[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang