Sore itu, terasa sunyi. Rei beristirahat lebih cepat dari biasanya meski sejak pagi, yang dia lakukan pun tidak jauh dari tidur. Atau berbaring.
Gadis itu baru selesai meminum obatnya dan sekarang mulai memejamkan mata karena kantuk lagi-lagi menyerangnya.
Bagi Wonyoung sendiri, ini bagus. Dia harap dengan banyak beristirahat, makan teratur dan minum obat, Rei akan segera membaik.
Ya, harapannya sederhana saja. Minimal, Rei bisa pulih kembali seperti sebelum operasi.
Wonyoung pun merutuk sambil mendekati pintu, katanya, ini semua salah operasi bernama Radioterapi itu. Karena dia pikir kalau Rei tidak menjalaninya, kondisinya saat ini tidak akan sampai begitu buruk.
Tetapi baru juga lengannya menyentuh kenop pintu, suara aneh terdengar dari balik punggungnya.
Wonyoung khawatir, tapi cukup takut untuk berbalik. pasalnya, itu bukan suara umum yang biasa dihasilkan oleh manusia. Dan Wonyoung gugup untuk menentukan pilihannya.
Tetapi semakin lama, suara itu semakin keras dan jelas. Wonyoung seketika berbalik, lalu menjerit keras saat menyadari jika Rei lah yang membuat suara-suara aneh itu.
"REEEII!!!"
Wonyoung kembali ke samping bangsal, lalu menekan tombol untuk memanggil perawat dan dokter. Rei mengalami kejang hebat.
"REII! PLEASE-PLEASE JANGAN BIKIN GUE TAKUT, REI!! TOLOOONG!!!"
Kejang Rei sudah berhenti sejak beberapa menit lalu, tapi tangis dan kekhawatiran masih mengisi. Detak jantung Rei kini melemah, denyut nadinya tidak terasa.
Wonyoung menangis tersedu setelah menghubungi siapa saja yang bisa ia hubungi, termasuk Haruto, juga ayah Rei yang berhak mengetahui kondisi ini.
Ia menyalahkan dirinya atas hal tersebut, berpikir jika mungkin sudah melakukan kesalahan hingga membuat kondisi Rei memburuk.
"Wonyoung!!" Bin dan Haruto sampai, bahkan di belakang mereka ada Junhyeok."Rei dimana??"
"Disana," Wonyoung tergugu sambil menunjuk ruang ICU.
"Gu-gue minta maaf, gue nggak bisa ngejagain Rei, gue minta maaf semuanya." sesal Wonyoung sambil meracau.
Perasaan bersalah itu benar-benar mencekiknya.
"Bukan salah lo," Bin berusaha menghibur Wonyoung.
Haruto yang tidak mau memperkeruh suasana juga ikut menganggukinya.
Sedangkan Junhyeok mendadak menggigil. Pemuda itu menggigit bibir bawahnya.
"Yeonkyu, udah lo hubungin??" tanya Bin kemudian.
"Be-belum," Wonyoung menggeleng.
Haruto langsung meraih ponselnya saat Wonyoung menyodorkan benda itu.
Yeonkyu panik, mencari-cari dimana kunci motornya sementara kendaraan roda dua itu sudah ada di depan matanya.
"Sial-kemana lagi ini kunci motor, anjir!!" umpatnya, menggeram keras.
Yeonkyu sampai membanting tasnya sendiri, setelah itu diambilnya lagi dan kali ini mulai menjatuhkan semua barang yang ada di dalam sana ke tanah.
Begitu kunci motornya ketemu, tasnya ia lempar begitu saja lalu Yeonkyu segera pergi dari sana tanpa ingat buat memunguti barang-barangnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of you[✓]
Fanfic❝Kayak yang orang bilang, apa peduli gue tentang rasa sakit saat gue punya elo?❞ starring with-Rei • Yeonkyu • Junhyeok 04gengz Update every saturday! August, 6th - 2022 March, 25th - 2023