➳ f o u r ✧

63 14 0
                                    

"Bi, masak apa aja?" tanya Rei, saat menyambangi dapur.

Beberapa pelayan tampak simpang siur, berjalan kesana-kemari untuk menyiapkan acara makan malam di rumah Rei malam ini.

"Masak pesenan tuan besar aja, non. Non Rei mau request sesuatu?" tanya pelayan yang diajak bicara.

Rei menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil. Ia melangkah ke arah kulkas dan mengambil susu kotak favoritnya.

Gadis itu kemudian pergi ke ruang tengah. Tv besar dirumahnya menyala, menampilkan sebuah drama Korea dan seorang pemuda SMA yang asik menontonnya sambil memakan kerupuk.

"Kapan kesini?" tanya Rei pada lelaki itu. Haruto.

"Hmm, baru aja."

Mereka berdua duduk bersama di sofa yang ada disana. Sama-sama menonton drama dengan fokus.

"Perasaan ini drama klise amat sih." Haruto berkomentar. Ia yang menonton, ia juga jadi tak suka dengan apa yang ditontonnya.

Berbeda dengan Rei, gadis itu menyukai jalan cerita dramanya.

"Kasian pemeran utama ceweknya."

"Iya, kayak elo."

Rei menoleh pada Haruto, ia menatap lelaki itu tak yakin."Kok gue?" tanyanya penasaran.

Haruto menghela nafas dan tak menjawab. Ia lebih memilih mengunyah kerupuknya.

"Nanti malem bakal ada Junhyeok sama bokapnya ya?" tanya Haruto kemudian. Rei menganggukinya.

"Ruto, bantuin gue dong. Nih," gadis itu menunjukkan kumpulan foto gaun-gaun miliknya.

"Bagus yang mana?" tanya Rei meminta pendapat.

Haruto berdecak dan menggelengkan kepalanya."Yang biasa lo pake aja sih, yang bahunya tertutup, punggungnya gak terekspos, pokoknya yang sopan aja!" sahutnya tak ingin pusing.

Rei mengerucutkan bibirnya sebal.

Tapi kemudian, ia menjentikkan jarinya. Gadis itu langsung berlari dari sana.

Haruto meliriknya sekilas, lalu kembali fokus pada televisi.

"Ah nyerah deh, pake yang ngerasa cocok aja." cetus Rei kemudian, duduk kembali ditempatnya semula.

Haruto tertawa melihat betapa frustasinya gadis itu. Walau begitu, Haruto paham jika Rei ingin tampil cantik malam ini.

Tapi ada yang tak ia pahami juga. Entah kenapa, Junhyeok tak pernah menyukai Rei meski ia termasuk gadis yang cantik. Rei juga pintar, namun ia memang menghabiskan sebagian waktu sekolahnya dari rumah sakit.

"Tuh anak naksir cowok apa gimana? Deket sama cewek lain juga enggak perasaan." gumamnya heran sendiri.

Tanpa Haruto ketahui, sebenarnya Rei mengetahui alasan utama Junhyeok tak pernah menyukai gadis itu.
















































"Nak Haruto kan?" terka ayah Junhyeok saat pemuda tinggi itu menyambutnya.

Ia berdiri dengan ayah Rei dan tersenyum kecil.

"Iya om." balasnya dengan sopan. Ayah Junhyeok tertawa senang dan merangkul Haruto."Wah udah besar ya. Umur berapa kamu Haruto?"

"18 tahun om, seumuran sama Rei sama Junhyeok."

Pria itu terkejut dan langsung menoleh pada Junhyeok."Temen kamu dong? Kalian satu sekolah kan?"

Junhyeok mengangguk meski nampak malas.

Because of you[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang