2 tahun kemudian
"Lily, Sayang, kamu tunggu di sini dulu ya, nanti sore Mama jemput. Oke?" ucap Ayana pada putrinya yang kini berusia dua tahun itu.
"Okhay!"
"Bu, titip Lily ya. Aku harus jaga toko soalnya, kalau dia ikut nanti takutnya gak kepantau."
"Iya, jangan khawatir. Lily pasti seneng karena banyak temennya, kamu kerja aja," sahut Bu Inggit—pemilik daycare.
Ayana tersenyum pada Bu Inggit. "Makasih ya, Bu. Kalau gitu aku permisi."
Ayana lalu mencium kedua pipi Lily dan berkata, "Mama kerja dulu ya, kamu gak boleh nakal. Dah, Sayang!"
Lily memberikan Ayana flying kiss dan melambaikan tangannya. "Dadah, Mam!"
Sementara itu Ayana mencari angkutan umum untuk bisa mengantarkannya ke tempat kerja. Ayana kerja di toko kue yang lumayan ramai karena rasanya yang enak. Jadi, tak mungkin juga ia membawa Lily ikut serta dalam pekerjaannya.
Too risk.
Karena sampai sekarang Ayana masih sangat berhati-hati, apalagi menyangkut Lily. Walaupun dua tahun sudah ia pergi meninggalkan segala kenangannya bersama Andreas, tetap saja ada rasa khawatir jika suatu saat Lily akan diambil oleh mereka.
Sekarang yang perlu Ayana lakukan adalah bersembunyi. Jangan sampai Dinar menemukannya.
"Pagi, Mbak Aya," sapa gadis berumur dua puluh tahunan—anak dari pemilik toko kue ini
"Pagi, Kinan."
Ayana menaruh tas kemudian mengambil celemek untuk dipakainya.
"Lily dititipkan ke penitipan anak ya?" tanya Kinan.
"Iya, soalnya aku pindah kontrakan dan di sana sepi gitu, mau dibawa ke sini juga gak mungkin." Ayana menjawab.
"Iya sih, kasian juga nanti gak ada yang merhatiin."
"Iya."
"Ng ... Mbak, gak mau cari suami aja gitu? Biar enak di rumah kan, bisa jagain Lily 24 jam."
Ayana tertawa. "Kamu ini, dipikir nyari suami kayak nyari sayuran di pasar?" ujarnya, "Lagian kalaupun nikah belum tentu bisa di rumah aja kan? Jadi, mending fokus ke Lily, gapapa kok kalau mesti dititipkan kesana juga."
Kinan hanya tersenyum, lalu Ayana kembali bicara. "Lagian siapa juga yang mau sama janda kayak aku?" Setelah itu pamit ke dapur untuk membuat kue.
Kinan sekali lagi hanya tersenyum, sepertinya dia salah membicarakan perihal suami pagi-pagi begini. Ekspresi Ayana nampak berubah, dia jadi menyesal.
Walau sebenarnya Kinan kasihan pada Ayana yang tiap hari bekerja keras menghidupi Lily. Dia hanya sendirian. Tak memiliki bahu untuk bersandar. Mengurus anak bukanlah hal yang mudah, Kinan mengerti karena dulu dia pernah mengurus adiknya.
Apalagi Ayana yang harus kerja dan juga mempertahankan perannya sebagai ibu sekaligus ayah untuk Lily?
***
Tok tok tok.
"Masuk."
Seorang pria dengan setelan jas hitam nampak melepas kacamata baca yang terpasang di hidung mancungnya saat pintu terbuka. Di meja kerjanya terdapat sebuah nama yang bertuliskan; GM, Rey Clarkson Reid.
"Maaf, Pak, mengganggu," kata seorang pria dengan sangat sopan.
"Iya, ada apa?"
"Ada sedikit keributan di kamar nomor 1802, dan dia terus berteriak ingin bertemu dengan pemilik hotel ini, Pak," kata salah satu staff bernama Jordan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babalik | Revisi ✓
RomanceMenjalani kehidupan sebagai single parents di usia muda, membuat Ayana harus bertahan demi putri kecilnya dengan bekerja di toko kue. Suatu saat ia bertemu seseorang yang bersangkutan dengan masa lalunya, dan mencoba melindungi sang putri dari kemun...