Bab 38

271 18 0
                                    

"Shakila, kayaknya kalau aku kerjain Ayana sedikit gapapa kali ya?"

Shakila yang sedang melihat-lihat baju di depannya langsung menoleh.
"Maksudnya?" tanya Shakila tak mengerti.

"Kerjain Ayana pakai Lily, dia kan sayang banget sama Lily," ujar Valya.

"Kerjain gimana?"

"Culik Lily," kata Valya.

Shakila langsung mengerjap. "No, nanti Kakak bakal berurusan sama polisi," ujarnya dengan nada pelan.

"Enggak kok, kan cuma bohongan. Soalnya aku pengen dia ngerasain apa yang aku rasain."

Shakila kembali mengingat percakapannya dengan Valya beberapa hari yang lalu. Dia tak menyangka jikalau Valya benar-benar melakukan hal ini.

"Kila," panggil Diaz seraya menghampiri Shakila.

"Kakak di sini?" tanya Shakila.

"Iya, gue denger soal Lily yang hilang dan langsung ke sini," kata Diaz seraya mengambil duduk di sebelah Shakila.

Diaz lalu menatap Shakila dan bertanya, "Kenapa duduk sendirian di sini?"

"Kan berdua sama Kakak," jawab Shakila dengan wajah lesu.

"Kenapa sih? Kok ekspresinya gitu, habis berantem sama Rey?"

Shakila hanya diam, membuat Diaz penasaran. "Kalau mau cerita, cerita aja, gapapa kok. Daripada mukanya ditekuk gitu," ujar Diaz.

"Tapi janji gak bilang siapa-siapa," sahut Shakila.

"Janji," kata Diaz.

Setelah mendengar jawaban Diaz, Shakila pun menceritakan semua yang Valya katakan padanya. Mengenai rencana Valya yang ingin menculik Lily agar Ayana menderita dan merasakan apa yang Valya rasakan.

Shakila pun mengaku pada Diaz bahwa dirinya tak setuju dengan ide itu dan bilang kepada Valya kalau Shakila tidak mau ikut-ikutan.

"Aku emang benci banget sama Ayana, tapi bukan berarti aku dukung untuk culik Lily, Kak. Aku masih waras," jelas Shakila dengan mata berair.

"Tapi, Kak Rey percaya kalau aku sekongkol sama Kak Valya padahal enggak. Aku gak ngelakuin itu." Shakila akhirnya menangis karena tak tahan lagi.

"No it's ok, jangan nangis. Mungkin Rey lagi kalut jadi dia curiga ke semua orang." Diaz menghapus air mata di pipi Shakila.

"Tapi apa perlu dia ngomong gitu? Aku adiknya lho, Kak."

Diaz menatap Shakila lalu bertanya, "Terus sekarang, lo tahu Lily ada di mana?"

"No, I told you, Kak. Setelah aku nolak idenya dia, sampai sekarang kita belum ketemu lagi," ungkap Shakila.

"Ya udah, nanti kita cari tahu di mana keberadaan Lily dan buktiin kalau bukan lo pelakunya."

Shakila mengangguk kemudian berujar, "Thanks, ya Kak, you're always there when I need you."

Diaz tersenyum kemudian membalas, "Anytime, Kila."

"Udah jangan nangis lagi, kayak anak SD tahu," imbuhnya.

Shakila mendengus seraya itu mencubit lengan Diaz, membuat pria itu mengaduh. "Sakit tahu," katanya.

"Kila."

Diaz dan Shakila menoleh kala mendengar suara Reno.

"Papi." Shakila langsung beranjak dari duduknya, begitupun Diaz.

Babalik | Revisi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang