Malam ini keluarga Rey dihebohkan oleh Ayana dan Shakila karena dua wanita itu mengalami kontraksi hebat dan akan segera melahirkan.
Rey langsung bergegas membawa Ayana ke rumah sakit dengan mobilnya. Sedangkan Diaz pun bergegas mengambil mobilnya untuk membawa Shakila ke rumah sakit.Sementara Reno dam Melinda mengikuti dari belakang sambil mengasuh Lily. Saat sampai Ayana dan Shakila langsung dibawa ke ruang bersalin. Ekspresi panik tercetak jelas di wajah Diaz dan Rey.
Masing-masing dari mereka menemani sang istri dalam proses melahirkan. Sementara orang tua mereka menunggu di luar sambil berdoa pada Tuhan agar anak-anak perempuan mereka diberikan kelancaran dalam proses bersalin.
Setelah menunggu beberapa lama akhirnya terdengar suara tangisan bayi dan mereka semua langsung mengucap syukur. Namun, mereka harus bersabar menunggu agar bisa bertemu dengan cucu-cucu mereka untuk dipindahkan ke ruang rawat.
Ayana dan Shakila ditempatkan di ruangan yang sama, masing-masing dari mereka tersenyum bahagia karena dikaruniai seorang bayi yang sehat.
"Ya ampun, cantiknya cucu Papi!" seru Reno seraya menggendong bayi Reya—anak Rey dan Ayana.
"Cucu Mami juga cantik," seru Melinda seraya menggendong bayi Disha—anak Diaz dan Shakila.
Shakila dan Ayana menatap bahagia, sambil menggenggam tangan suaminya masing-masing.
"Oh iya, Diaz, nanti telepon orang tua kamu, biar lihat cucunya ya," ucap Melinda mengingatkan.
Karena orang tua Diaz sedang berada dalam perjalanan bisnis. Jadi mereka tak bisa menyaksikan langsung kelahiran cucu mereka.
"Ya ampun, lucu-lucu banget sih. Mami gemes jadinya, nanti bikin lagi jagoan ya." Melinda menatap Shakila dan Ayana secara bergantian. Begitupun dengan Reno.
Sedangkan Ayana dan Shakila langsung melotot. "Mami!" seru mereka secara bersamaan.
"Please deh, Mami, aku baru aja lahiran masa udah disuruh punya anak lagi? Gak mau, sakit tahu," ujar Shakila.
"Iya, kita istirahat dulu ya, minimal tiga tahun," timpal Ayana.
"Iya, kan Mami gak minta sekarang. Nanti aja, pokoknya selagi kalian masih muda punya anak banyak-banyak gapapa. Biar makin semangat cari uangnya," tutur Melinda.
Rey dan Diaz hanya menggeleng dengan senyumnya.
***
"Itu ada rasanya nggak, Sayang? Kayak susu di warung gitu?" tanya Rey saat melihat anaknya sedang meminum asi.
"Ya beda dong Rey, kok disamain sama susu warung sih?" sahut Ayana.
"Kan aku gak tahu, penasaran sama rasanya. Kok kayaknya Reya suka banget," ucap Rey.
"Nanti cobain aja sama kamu sendiri, ada rasanya enggak," kata Ayana.
Rey langsung bertanya, "Emang boleh?"
"Kalau kamu mau aku tampol boleh banget sini," ujar Ayana.
Rey terkekeh kemudian menatap anaknya dengan gemas.
"Mimi yang banyak ya, Sayang, biar cepet gede nanti main sama Kakak Lily," kata Rey seakan Reya bisa mengerti ucapannya.Sementara itu, Diaz pun sedang menatap putrinya yang nampak haus meminum asi dari Shakila.
"Rasanya melahirkan gimana, Sayang? Aku kalau inget itu gak tega banget sama kamu," tanya Diaz."Ya gitu, sakit banget Kak. Tapi pas bayinya udah keluar plong gitu, lega aku," tutur Shakila.
Diaz tersenyum lantas mengecup kening Shakila. "Kamu hebat banget pokoknya. Makasih ya udah kasih aku anak perempuan yang cantik dan lucu macam ibunya," ucap Diaz.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babalik | Revisi ✓
عاطفيةMenjalani kehidupan sebagai single parents di usia muda, membuat Ayana harus bertahan demi putri kecilnya dengan bekerja di toko kue. Suatu saat ia bertemu seseorang yang bersangkutan dengan masa lalunya, dan mencoba melindungi sang putri dari kemun...