Hari ini Rey pergi bekerja seperti biasanya. Dia mulai sibuk mengurus pekerjaan dan memantau perkembangan calon rumahnya. Reno juga sekarang sering meminta bantuannya mengurus bangunan yang hampir jadi, Reno tengah membangun sebuah restoran Italia.
Reno tahu jika Shakila amat sangat mencintai masakan Italia. Itu sebabnya dia mencari investor yang tertarik di bidang ini, dan keluarga Diaz lah pilihannya.
Saat Reno mengundang mereka untuk dinner di rumah memang inilah yang ingin dibahas; terlepas dari pembahasan soal Diaz dan Shakila. Azriel merasa senang saat Reno meminta campur tangannya dalam membuat restoran Italia untuk Shakila.
Sayangnya, Shakila tidak tahu perjuangan sang Papi. Anak itu bisanya mengomel saja, padahal papinya amat sangat menyayangi Shakila. Yah, begitulah sifat si bungsu. Selalu merasa teraniaya. Macam sinetron saja.
Mengenai perjodohan, Gwen nampak sangat setuju. Menurutnya ini adalah hal bagus, mereka bisa tambah dekat jikalau Diaz dan Shakila menikah. Toh, Diaz dan Shakila sudah kenal lama, bahkan hubungannya keduanya terbilang sangat akrab.
Sementara itu di kediaman Reid, Ayana nampak terlihat segar dari hari-hari sebelumnya. Dia sudah rapi dan bersiap pergi, namun tak mengajak Lily. Dia mau pergi sendiri. Kebetulan, saat Ayana sakit kala itu, Rey langsung mencari seorang baby sitter untuk Lily.
"Sayang, Mama pergi bentar ya. Kamu di rumah sama Mbak Vina, oke?"
Lily mengangguk patuh, dia tengah bermain masak-masakan. "Ati-ati, ya, Mum," ucap Lily kemudian, membuat Ayana meleleh. Manis sekali anaknya ini.
"Oke, Sayang." Ayana mengecup pipi Lily, setelahnya ia pergi.
Di kamar Shakila, gadis itu sedang menggulir layar ponsel melihat-lihat laman instagramnya. Sesekali video lucu muncul, tetapi tak membuat Shakila tertawa, wajahnya cemberut.
Hingga notifikasi pesan muncul dan membuat dahi Shakila berkerut."Kak Diaz ngajak lunch?" ucap Shakila membaca pesannya.
Lalu saat hendak membalas, sebuah panggilan muncul di layar ponselnya.
Dari Diaz. Tanpa menunggu lama, Shakila langsung menerima panggilan tersebut."Kenapa, Kak?" tanya Shakila saat panggilannya sudah terhubung.
"Nanti siang makan bareng, mau gak?" ucap Diaz dari seberang telepon.
"Kayak anak SD aja makan bareng." Shakila memeluk guling di sebelahnya.
"Serius, Kila. Siang ini ada meeting di luar, sekalian jadinya."
Shakila nampak diam, kemudian berkata, "Oh, ngajak makan karena kebetulan ada meeting di luar. Ngapain ngajak aku? Kan ada sekretaris Kakak, atau asistennya gitu."
"Gue maunya ngajak lo," ucap Diaz.
Shakila kembali diam, bibir bawahnya ia gigit lantas suara Diaz kembali menginterupsi.
"Mau kan? Nanti gue share locationnya, atau lo mau dijemput?"
"Gak usah, aku bisa sendiri," kata Shakila.
"Ya udah, nanti gue kabarin kalau meetingnya selesai."
Shakila menganggukkan kepalanya meski Diaz tak bisa melihat. Lalu sambungan diputus oleh Diaz, dan kini Shakila malah melamun karena kepikiran obrolan tadi.
***
Valya datang ke Reid Hotel’s untuk bertemu dengan Rey, malahan membawakan pria itu makan siang; bersikap seolah dia adalah istri yang baik.
Sayangnya Valya tak berhasil karena Rey sedang tak ada di hotel, jadilah Valya pergi lagi. Bukan ke apartemen melainkan ke rumah Rey. Dia dengar Melinda sedang ada charity event, jadi pasti di rumah hanya ada Ayana dan putrinya serta Shakila mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babalik | Revisi ✓
RomanceMenjalani kehidupan sebagai single parents di usia muda, membuat Ayana harus bertahan demi putri kecilnya dengan bekerja di toko kue. Suatu saat ia bertemu seseorang yang bersangkutan dengan masa lalunya, dan mencoba melindungi sang putri dari kemun...