"Hey," sapa Diaz saat melihat Shakila duduk menyendiri di taman.
"Please, Kak, gue lagi gak mau bahas mereka," ucap Shakila seraya mengalihkan pandangannya dari Diaz.
Sedangkan cowok itu tersenyum, kemudian mengambil duduk di sebelah Shakila.
"Siapa yang mau bahas mereka? Gue cuma mau nemenin," jelas Diaz. "Kesannya jomblo banget gitu kalau duduk sendiri."
Shakila mendecih. "Iya deh yang punya pacar," sindirnya.
Diaz tersenyum pahit. Shakila memang belum tahu kalau hubungannya dengan sang kekasih telah usai.
"No, I'm single right now." Diaz memberitahu.
Shakila langsung menatap Diaz dengan tatapan penuh tanya. "Really? I mean ... why?"
"People come and go, right?" Diaz menatap Shakila dengan satu alis terangkat.
"Dia atau Kakak yang pergi nih?" tanya Shakila dengan tatapan tajam.
Karena Shakila tahu, Diaz selalu bergonta-ganti pasangan. Sempat membuat Shakila berpikir bahwa Diaz adalah playboy dan pernah berjanji tidak akan jatuh cinta pada Diaz karena tabiatnya itu.
Dan sekarang, Shakila pikir hubungan Diaz dengan kekasihnya yang sekarang—yang sudah jadi mantan—terbilang lama, karena sampai berbulan-bulan. Biasanya Diaz hanya akan bertahan selama sebulan atau dua bulan.
"She wanted to be marry," ucap Diaz.
"Great!" sahut Shakila dengan senyumnya.
"But I won't to," jelas Diaz.
Shakila diam karena sepertinya tahu apa alasan Diaz tak ingin menikah.
"It's okay. Mungkin dianya aja yang kebelet nikah," ucap Shakila."Makanya punya muka tuh jangan ganteng-ganteng Kak, repot kan," imbuhnya.
"Seriously? Dia minta nikah karena gue ganteng?" sahut Diaz.
Shakila menyengir. "Enggak, hehehe."
Diaz menggelengkan kepalanya menatap Shakila, kemudian bertanya, "Udah lama ya gak ke Aussie?"
"Mm-hmm ... terakhir waktu mau wisuda itu Kak, minta doanya Oma. Tapi cuma bentar," ujarnya.
"Lama juga dong," kata Diaz yang dibalas anggukan oleh Shakila.
"Kalau gue ajak main mau gak? Mumpung masih di sini, besok gue pulang soalnya." Diaz menawarkan.
"Kakak mau pulang besok?" tanya Shakila.
"Iya, mau kerja lagi. Cuma mumpung di sini, main dulu apa salahnya."
Shakila mengangguk setuju, untuk apa juga di rumah. Shakila hanya akan terlibat pertengkaran dengan keluarganya.
"Ayo, gue ambil tas dulu."
Diaz mengangguk, kemudian mengatakan pada Shakila dia akan menunggu di mobil. Mobil siapa yang dipakai? Tentu saja milik Oma Rain yang koleksi mobilnya tak terhitung.
Sementara itu, tanpa mereka berdua sadari, dari kamarnya Oma Rain memperhatikan kedua orang tersebut. Wajahnya tanpa ekspresi."Reno," panggil Oma Rain saat bertemu putranya di ruang keluarga.
"Iya, kenapa Oma?"
"Diaz sama Shakila kelihatan dekat ya," kata Oma Rain.
"Dari dulu emang dekat kan, Mom." Reno membalas seraya membaca email-email yang masuk.
"Iya, tapi dulu sama sekarang kan beda. Dulu mereka masih anak-anak, sekarang udah dewasa," tutur Oma Rain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babalik | Revisi ✓
RomanceMenjalani kehidupan sebagai single parents di usia muda, membuat Ayana harus bertahan demi putri kecilnya dengan bekerja di toko kue. Suatu saat ia bertemu seseorang yang bersangkutan dengan masa lalunya, dan mencoba melindungi sang putri dari kemun...