Bab 25. Sebuah rasa penyesalan

296 48 5
                                    

SEBELUM MEMBACA PASTIKAN KALIAN SUDAH FOLLOW YA GAIS, DAN JANGAN LUPA UNTUK MENEKAN VOTE SEBELUM MEMBACA

DIHARAPKAN SELALU BIJAK DALAM MEMBACA SETIAP BAB YANG ADA, SEMOGA KALIAN ENJOY SAMA CERITA AKU YA.....

SEBELUMNYA TERIMAKSIH UNTUK SUPORT DAN DUKUNGANNYA

*****

Taetae update...
Terimakasih banyak buat 10 K readers nya ya....
Love you 🫶

NO REVISI !!!

Malam ini udara nya terasa sangat dingin, Naeyon bisa merasakan angin malam yang menembus kulit nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini udara nya terasa sangat dingin, Naeyon bisa merasakan angin malam yang menembus kulit nya. Naeyon berapa di halaman samping, lebih lepat nya di sebelah kamar Jimmy. Setelah memastikan Jimmy tidur Naeyon juga ingin langsung tidur tapi entah kenapa dirinya tidak bisa tidur.

Naeyon masih berada dirumah Jimin. Jujur, setiap kali Neyon kembali kerumah ini Naeyon selalu mengingat kenangan nya bersama Jimin. Dimana rasa bersalah nya selalu saja muncul.

Seperti menerima sebuah karma, Naeyon juga merasakan bagaimana rasanya diduakan, mungkin ini juga yang Jimin rasakan waktu Naeyon menghianatinya dulu.

"Kau belum tidur?"

Naeyon terkejut, tiba-tiba saja Jimin sudah ada di belakang nya. Entah sejak kapan pria ini ada di sini.

"Kau sudah pulang Jim?" Bukannya menjawab Naeyon malah balik bertanya.

"Kenapa belum tidur? Udara malam sangat tidak baik." Tanya Jimin, kini posisi mereka hanya berjarak dua jingkal.

"Aku tidak bisa tidur. Makanya setelah memastikan Jimmy tidur aku kesini." Jawab Naeyon.

"Terimaksih sudah menjaga Jimmy." ucap Jimin.

"Tidak perlu berterimaksih Jim, ini sudah tugas ku sebagai ibu nya." saut Naeyon.

"Ah iya, boleh aku menginap disini? setidak nya sampai aku mendapatkan tempat tinggal baru. Tapi kalau kau keberatan, aku akan pergi besok pagi." tanya Naeyon.

"Ya kau boleh tinggal disini, sampai kau menemukan Apartemen baru. Lagi pula Jimmy juga senang kau ada disini." jawab Jimin tanpa menatap Naeyon.

"Terima kasih banyak Jim, dan Maaf juga." ucap Naeyon.

"Maaf? Untuk apa?" tanya Jimin beralih menatap Naeyon.

"Semua kesalahan yang sudah aku lakukan padamu dan juga Jimmy. Aku tau kesalahan ku ini tidak mudah kau maaf kan. Dan aku sendiri juga sudah merasakan bagaimana rasanya di hianati, Aku benar-benar minta maaf Jim. Aku menyesal." Ucap Naeyon sambil menahan airmatanya agar tidak tumpah.

"Penyesalah memang selalu datang terakhir. Dan semua nya pun sudah terjadi. Aku sudah memaafkan mu, walau aku tidak akan lupa bagimana rasa sakit saat kau lebih memilih pria bajingan itu dari pada keluargamu." Jelas Jimin.

Little TaetaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang