Bab 49. Emergency 🚨

304 22 1
                                    

HSEBELUM MEMBACA PASTIKAN KALIAN SUDAH FOLLOW YA GAIS, DAN JANGAN LUPA UNTUK MENEKAN VOTE SEBELUM MEMBACA

DIHARAPKAN SELALU BIJAK DALAM MEMBACA SETIAP BAB YANG ADA, SEMOGA KALIAN ENJOY SAMA CERITA AKU YA.....

SEBELUMNYA TERIMAKSIH UNTUK SUPORT DAN DUKUNGANNYA

*****

Jimin melempar pulpen di tangannya ke sembarang tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin melempar pulpen di tangannya ke sembarang tempat. Helaan nafas panjang terdengar, Jimin baru saja menyelesaikan pekerjaan nya. Sungguh hari ini sangat melelahkan.

Jimin menyandarkan tubuh nya di kursi kerja nya. Sedikit memijat pangkal hidung nya sambil memutar kursi ke kanan dan ke kiri. Jimin nelihat jam di ponsel nya, sebentar lagi sudah menunjuk kan watu pulang jam kantor. Ada sedikit waktu untuk Jimin sekedar untuk bersantai sebelum memutuskan untuk pulang.

Jimin sambil merapikan beberapa berkas yang masih berantakan di meja nya. Jimin membuka laci untuk mengambil penjepit kertas, tapi tak sengaja sebuah kertas juga ikut terambil.

Jimin menatap nya heran kertas persegi ini, lalu membalik nya. Jimin terkejut melihat sebuah gambar tercetak jelaa di balik kertas itu. Ya sebuah foto, foto yang sedikit berdebu, entah sejak kapan berada di laci meja Jimin.

Jimin menatap nya lekat. Ini bisa di bilang seperti foto keluarga, karena Jimin tau, ini foto di ambil saat Jimmy masih kecil, tapi Jimin lupa saat usia berapa.

Lagi-lagi Jimin menghela nafas panjang nya. Kenangan masalalu tiba-tiba terlintas dalam pikirannya. Jimin tidak menyangka Jika wanita yang ada di foto ini, kini menjadi mantan istri nya. Masih terasa sakit di dalam hati nya, mengingat bagaimana kesetiannya di duakan.

Jimin memejamkan mata nya sesaat. Mencoba membuang semua kenangan buruk dan rasa sakit nya selama ini. Mencoba mengiklaskan semua nya yang sudah terjadi. Bukahkah luka akan sembuh dengan sendirinya? Dengan seiring berjalannya waktu. Dan ya perlahan Jimin sudah bisa memaafkan kesalahan mantan istri nya. Walalu maaih ada sedikit rasa kecewa dan sakit hati dalam benak nya.

Jimin membuka mata nya, kembali mengingat perkataan sang putra, bagaimana kalau Ibu kembali bersama kita ayah? Pertanyaan yang terucap dari mulut anak yang menjadi korban perceraian mereka.

Jimin terkadang bingung ingin menanggapi seperti apa. Jimmy maaih terlalu kecil untuk mengerti arti sebuah perpisahan. Anak seusia Jimmy yang seharus nya mendapat kaksih sayang kedua orang tua nya, Kini harus di beratkan dengan pilihat ikut ayah atau ikut ibu. Sebuah pilihan yang paling di benci semua anak. Ada penyesalan yang jimin rasakan karena menjadikan anak sebagai korban kegoisan mereka.

Mengingat Jimmy yang masih butuh sosok ibu. Terlintas di pikiran jimin untuk menikah lagi tapi, entah kenapa Jimin seperti belum berniat untuk kembali menjalin hubungan dengan orang lain. Dan juga beberapa hal yang sangat di takutkan Jimin, jika sosok perempuan itu hanya mencintai nya atau harta nya dan tidak sayang pada Jimmy. Jimin tidak mau itu terjadi.

Little TaetaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang