Lima

1.4K 29 0
                                    

"anjing, anjing, anjing," umpat Melodi berulang kali. Membuat Azkia dan Kelly bernafas kasar.

"Gila Lo?" tanya Azkia.

Melodi mendongak, wajahnya terlihat sembab akibat menangis secara terus-menerus.

"Iya, gue gila!"

"Plis, gue mau ngilang aja!" teriak Melodi merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

"Ngilang aja Sono," sahut Kelly.

"Lagian cuman perjodohan, kan?" tanya Azkia membuat Melodi menoleh kearah gadis yang tengah selonjoran di atas karpet.

"Apa Lo bilang? Cuman?" Melodi geleng-geleng kepala.

"Udahlah, Mel. Lo terima aja dia sebagai calon suami Lo," ejek Kelly yang membuat Azkia tertawa sambil menampol paha Kelly.

"Najis!" ketus Melodi.

"GUE BENCI LO, SAKA!" teriak Melodi penuh kekesalan. Kelly dan Azkia sontak menutup kedua telinganya menggunakan kedua tangannya.

"Apa gue kabur aja?" tanya Melodi sambil menyeka air matanya.

Azkia menghembuskan nafasnya, lalu duduk di samping tubuh Melodi.

"Lo mau hidup miskin?" tanya Azkia.

Melodi menoleh, gelengan kepalanya yang menjadi jawaban.

"Kalo Lo nggak mau miskin yaudah terima aja! Jadi miskin nggak enak tau!" ujarnya.

Melodi mendengus, perkataan Azkia benar. Jadi miskin memang tidak enak. Tapi ia belum pernah merasakan bagaimana hidup miskin.

"Oh, ayolah. gue sempet kagum sama tuh cowo. Tapi pas tau sikapnya kaya gitu, gue jadi ilfeel!" Cerocos Melodi tak henti-hentinya. Azkia dan Kelly saja merasa bosan mendengar keluh gadis itu.

"Lumayan loh, si Saka ganteng juga," sahut Kelly membuat Azkia terkekeh.

"Iya, nggak malu-maluin amat." Tambah Azkia.

"Lagian, kan, Lo belum tau jelas kelakuan tuh cowok." Balas Kelly membuat Azkia kembali mengangguk.

"Enak loh nikah muda," Melodi menggerak-gerakkan rahangnya, ia menatap Kelly dan Azkia bergantian, kenapa kedua temannya ini malah membuatnya semakin pusing?

"Udah lah kalian pulang aja sana, males gue sama kalian," Melodi merajuk membuat kedua manusia itu tertawa keras.

"Yaelah, gitu aja ngambek."

"Yaudah kita pulang dulu, kalo ada apa-apa telpon bapak Saka ya?" Azkia berniat mengejek, tapi yang di dapatkan malah tatapan horor dari Melodi.

"Sialan Lo pada! Pergi nggak?" Sontak keduanya berlari keluar kamar dengan terbirit-birit.

Aish, kenapa Melodi jadi manusia pemarah, sih? Ini bukan dirinya.

Melodi termangu, di benaknya terlintas bayangan konyol yang membuat isi kepalanya serasa ingin pecah.

"Gila gue lama-lama."

"Kenapa gue mikirin dia terus, sih?"

"Mama, Papa. Melodi nggak mau di jodohin," teriak gadis itu frustasi.

"Saka, liat aja. Kalo Lo udah jadi suami gue, gue nggak akan biarin Lo nyentuh gue seinci pun," gumamnya sambil mencengkram spray.

***

Saka mendengus melihat tingkah kedua temannya yang membuatnya geleng-geleng kepala.

"Lo pada bisa diam nggak sih?" Saka mulai jengah dengan kelakuan temannya itu. Bagas dan Ardhan menoleh dengan kompak, keduanya menggeleng pelan.

My Soul Mate { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang